Ngawi, awal 2010 WARUNG Mang Rojak padat seperti biasanya. Meski terletak di sudut kota, warung kecil miliknya selalu ramai dikunjungi oleh warga. Ini jadi lokasi favorit para muda-mudi untuk menghabiskan waktu usai jam sekolah selesai. Letak warung ‘Bambu’ yang berhadapan langsung dengan persawahan menjadikan tempat ini terasa asri. Para pengunjung datang dan pergi. Namun satu meja di pojok kanan tetap dihuni oleh tiga dara cantik yang sama sejak pukul 14.00 WIB tadi. Mereka masih berseragam. Hampir tiga jam mereka di sana dan Mang Rojak tak berani menegur. Maklum, ketiganya adalah langganan setia di warung itu. Padahal Tepo Tahu pesanan mereka sudah habis sejak beberapa jam lalu. “Ris. Jadi beneran kamu akan daftar kuliah di Aceh?” ujar Sri. Gadis manis ini bertubuh semampai. Rambut hitamnya dipotong sebahu. Sementara gadis yang dipanggil tadi hanya tersenyum kecut. Gadis cantik berkulit mulus itu memandang jauh kedepan. Tatapannya kosong. Ia seolah sedang memikirkan sesuatu. “Ya,
berbagi inspirasi berbagi cerita pada dunia dengan menulis