Skip to main content

wasiet (5)

 



Darussalam, Pertengahan September 2012

ANGIN meniup sepoi-sepoi. Bantaran surgai Lamnyong mulai ramai dipenuhi para muda-mudi.  Keramaian terjadi tiap sore-nya. Termasuk hari ini. Melihat matahari terbenam. Mayoritas adalah mahasiswa dari tiga kampus berlokasi di Darussalam, Kota Banda Aceh. Ada Getsempena, UIN Ar-Raniry serta Universitas Syiah Kuala.

Nama kampus terakhir adalah tempat dirinya menimba ilmu selama dua tahun ini. Ia lulus dengan program Bidikmisi yang diselenggarakan pemerintah sejak 2010. Ia lolos di Jurusan Sejarah FKIP Unsyiah.

“Kress…kress.”

Perutnya berbunyi. Namun tak ia hiraukan. Ia cuma berbaring dengan tas jinjing miliknya yang dijadikan alas kepala. Ia rebahan di sana sejak sejam lalu. Tempat ini jadi lokasi favorit baginya di sore hari. Selain pustaka kampus tentunya.

Menikmati angin sepoi-sepoi hingga magrib tiba.

“Kress..kress…kress.” Suara itu kembali muncul. Kali ini lebih kencang dan kuat. Sepertinya, perut tak lagi bisa menoleril rasa lapar yang diderita. Ia memang tak makan sejak pagi.

“Ayolah. Kita pernah mengalami masa yang lebih sulit dari sekarang. Kita harus hemat,” gumamnya sambil mengelus perut. Ia menutup mata untuk berdamai dengan rasa lapar.

Hembusan angin sepoi-sepoi membuat kepalanya sedikit rileks. Benar-benar terasa nyaman. Bau bunga mawar tiba-tiba tercium. Wanginya sangat terasa. Ia berasa tidur di kebun mawar yang ditemani para bidadari khayangan.

“Mas-mas.”

“Mas, bisa minta tolong bantu,” suara itu kembali terdengar. Ia membuka mata dan melihat wajah cantik di depannya. Wanita itu laksana bidadari dalam lamunannya tadi. Sosok itu sedang tersenyum super manis ke arahnya.

“Maaf menganggu tidurnya, Mas. Bisa minta tolong,” ujar wanita cantik tadi lagi. Tubuhnya tinggi semampai. Wajahnya putih mulus. Dia memakai baju yang terbilang modis serta hijab standar. Wanita itu memiliki senyum termanis yang pernah dilihatnya selama ini. Jantungnya hampir meleleh karena senyuman tadi.

“Astaghfirullah,” ujarnya tiba-tiba. Ia berdiri dan mengelus dada berulangkali.

Gadis itu kaget mendengar ia beristighfar. Dia mundur dua langkah.

“Maaf, tidak apa-apa. Saya hanya sedang mencoba menyadarkan diri,” ujarnya tiba-tiba dan mencoba menguasai keadaan. Sedangkan wanita cantik tadi terdiam. Mata sang gadis kemudian mengamatinya dengan seksama. Ia grogi diamati oleh gadis itu dari jarak yang sangat dekat.

Sang gadis kembali tersenyum.

“Saya minta tolong Mas, sepeda motor saya mogok tiba-tiba,” ujar sang gadis kemudian. Gadis itu menunjuk ke arah sepeda motor yang terparkir sekitar tiga meter dari tempat mereka berdiri.

Ia mendekati sepeda motor itu. Sang gadis menyusul dari belakang.

Ia mengamati sepeda motor tadi dengan teliti. Sepeda motor itu tampak bersih dan merek dengan keluaran terbaru. Jadi mustahil bisa mogok tiba-tiba. Ia mengambil kunci dari sang gadis serta menyalakannya, tapi tak berhasil. Berulang kali distarter tapi tetap ngadat.

“Mungkin businya bermasalah, tapi saya tidak memiliki alat untuk memperbaikinya sekarang. Saya bantu dorong ke bengkel saja boleh? Ada bengkel tak jauh dari sini, kebetulan milik kenalan saya,” ujarnya kemudian.

Sang gadis tersenyum.  Namun dia tiba-tiba kembali menggeleng kepala.

“Ngini Mas. Inikan sudah sore. Saya harus pulang. Saya pinjam sepeda motor Mas saja boleh? Kita tukaran sepeda motor. Nanti saya kasih uang lebih sebagai gantinya,” ujar sang gadis tiba-tiba.

“Itu motor Mas kan?” kata gadis itu lagi sambil menunjuk ke arah Supra Fit milikku. Aku cuma mengangguk. Gadis itu tersenyum penuh kemenangan.

“Nomor handphone Mas berapa?” katanya tiba-tiba. Aku terpaku dengan tingkahnya. Namun aku juga khawatir jika gadis itu hendak menipuku.

“Tenang Mas. Itu memang sepeda motorku kok. Ini STNK-nya kalau gak percaya. Saya cuma sedang buru buru,” ujarnya lagi sambil menyerahkan STNK. Jawaban sang gadis itu seolah menohok batinku. Aku mencoba tersenyum dan menyebutkan deretan nomor handphone yang kupakai selama ini.

“Ibnu Hajar,” sebutku kemudian.

“Kalau saya Riska, Mas. Itu nama di STNK,” ujarnya dengan senyuman termanis. Waktu tiba-tiba seolah berjalan sangat lamban. Jarum jam seakan berhenti. [Bersambung]

Comments

Popular posts from this blog

Mudifah atau kunjungannya anak pondok

Hari kunjungan atau yang mereka sebutkan mudifah merupakan hari yang menyenangkan bagi anak pondok pesantren, karena hari itu berbeda dari hari-hari sebelumnya. Yups, hari yang begitu special seperti lebarannya anak pondok.pada hari kunjungan mereka bisa bertemu dengan sanak family dan semua keluarga besarnya, bayangkan mulai pagi hari mereka udah mulai antri hp dipengasuhan dengan batas waktu yang ditentukan mereka lengkap memesan semua pesanan sama keluarganya, yang paling utama adalah makanan, mulai dari nasi sampai dengan makanan penutup. Yang penulis herankan, terkadang dari segoni pesanannya cuma satu  yang dimakan,padahal semua makanan yang pesan sama aja dengan makanan sehari-hari di pondok juga, ah mungkin itu bawaan dari orangtua jadi berasal paling maknyuus gitu. Mudifah kata yang tak asing bagi penghuni pondok, yang kata mereka pondok adalah penjara suci,,,banyak istilah bagi mereka anak pondok, ada yang namanya penjara suci ?? tidak  lain adalah pesantren. Jadi di hari

KISI-KISI SOAL UJIAN SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 ALAFAN

Soal Kimia Kelas X IPA 1.       1. Jelaskan 4 Teori Atom yang kamu ketahui! 2.       2. Hitunglah Proton (P), Elektron (e) dan Neutron (N) dari:       3.       3. Tentukan golongan periode dengan menggunakan konfigurasi elektron berdasarkan kulit ( K L M N O ) dari: a.        6 C b.       12 Mg c.        18 Ar 4.       4. Tentukan golongan periode dengan menggunakan konfigurasi elektron berdasarkan sub kulit ( s p d f ) dari: a.        26 Fe b.       18 Ar c.        12 Mg d.       17 Cl 5.       5. Tentukan bilangan kuantum dari: a.        26 Fe b.       18 Ar     Soal Kimia Kelas XI IPA 1.       1. Tuliskan tabvel deret homolog alkana! 2.       2. Tuliskan nama dari semyawa hdrokarbon di bawah ini:   3.       3. Tuliskan nama dari senyawa Alkena dibawah ini!   4.       4. Dik Reaksi: CH 4 + O 2 à CO 2 + H 2 O   ΔH=-2P Berapakah ΔH pembakaran dari 1mol CH 4 5.       5. Bila Diketahui kalor pembentukan stándar: CO 2 = -393,5 k

belajar bahasa aceh part 2

Hari ini penulis akan melanjutkan bagaimana cara memperkenalkan diri dalam bahasa aceh, yang sebelumnya udah dijelaskan satu persatu kata dalam bahasa aceh tapi kali ini penulis akan mengajarkannya dalam bentuk kalimat ya!!!! Jangan pernah mengatakan susah sebelum mencobanya, seperti kata pepatah berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Begitulah kira-kira ya para inspirasi lovers, susah susah dulu belajar bahasa aceh hingga mahir bicara bahasa aceh seperti penulis, apalagi yang calonnya orang aceh setidaknya bisa bertanya dalam bahasa aceh “ soe nan droen” yang artinya “siapa nama kamu”. Ayoo langsung aja kita belajar bahasa aceh nya…….. Nan loen  ( nama saya) Loen awak aceh ( saya orang aceh) Asaai loen ( asal saya) Umu loen ( umur saya) Soe nan droen ( siapa nama kamu ) Padum umu droen( berapa umur kamu ) Lon galak kuah pliek U ( saya suka sayur plik U “ sayur khas aceh”) Padum yum bungoeng nyoe ( berapa harg