Skip to main content

Wasiet (9)


 Penulis Musa AM

RISKA semakin sering mengirim pesan singkat usai pertemuan di Lapangan Tugu. Namun Ibnu tetap mencoba untuk berpikir positif. Ia menduga jika si gadis Jawa itu sedang mencari teman baru selama di Aceh.

Riska mengirim pesan di pagi hari, siang hingga saat malam tiba. Sedangkan Ibnu mencoba menanggapi sebiasa mungkin.

Perempuan cantik itu juga mulai sering terlihat di depan RKU 3 yang menjadi ‘markas’ mahasiswa jurusan Sejarah selama ini. Keberadaan Riska di sana, turut menjadi pembahasan serius kop mahasiswa ‘cap sikureung’ itu.

Kepada Ibnu, Riska beralasan kebetulan lewat, ketemu teman hingga diajak kawan ke kantin FKIP karena makanannya enak. Kebetulan pula, saat Riska terlihat di FKIP, ada Ibnu di sana. Namun Ibnu sendiri tetap mencoba berpikir positif. Ia tidak mau ke pikiran macam-macam.

“Tak mungkin ia menyukaiku. Ia terlalu cantik untukku yang bukan siapa siapa. Wanita cantik sepertinya pasti banyak disukai lelaki,” pikir Ibnu.

“Lagian, kalau gadis itu suka pun, dia pasti mundur jika mengetahui latar belakangku.  Aku adalah lelaki sebatang karang. Orangtua mana yang mau menikahi anaknya dengan lelaki miskin seperti diriku,” gumam Ibnu lagi.

“Bang Ibnu, kenapa orang Aceh sangat benci dengan orang Jawa,” tanya Riska saat mereka bertemu di kantin FKIP. Kepada Ibnu, Riska mengaku sedang menunggu seorang teman yang kebetulan kuliah di FKIP.

Riska ke kantin, dan ternyata ada Ibnu di sana yang menikmati segelas kopi sambil baca buku. Ia kemudian duduk di depan pemuda itu. Bau mawar seolah sedang mekar di sekeliling kantin. Beberapa pengunjung menoleh ke arah gadis itu.

Ekpresi wajah Riska kali ini terlihat kaku. Aura-nya sedikit berbeda. Wajahnya terlihat serius.

Ibnu mencoba tersenyum. Ia tak ingin gadis muda itu masuk dalam persoalan konflik yang baru saja reda di Aceh.

“Siapa bilang,” jawab Ibnu dengan memasang mimik wajah serius.

Riska menarik nafas panjang. “Riska sudah setahun lebih di Aceh. Banyak orang ramah kepada Riska saat awal ketemu. Kemudian justru menghindar saat tahu kalau Riska berasal dari Jawa,” katanya kemudian. Pertanyaan itu cukup menohok.

Ibnu mencoba santai. Ia tahu jika Riska adalah gadis cerdas. Menghadapi pertanyaan dari gadis seperti Riska, maka butuh jawaban yang tepat dan masuk akal.

“Mungkin karena konflik di masa lalu. Sebenarnya, orang Aceh tak membenci orang Jawa. Mereka hanya kecewa dengan janji-janji pemerintah pusat yang berada di tanah Jawa,” kata Ibnu sambil mencari kata kata yang tepat untuk diungkapkan.

Jawaban Ibnu ini membuat wajah Riska kembali tersenyum.

“Syukurlah kalau begitu,” ujar sang gadis sambil mencoba memberi senyum termanisnya untuk lawan bicara di depan. Ibnu hampir terbuai dengan senyuman itu. Dia cepat cepat beralih pandang kembali ke buku.

“Riska tidak apa apa kok dibenci oleh seluruh warga Aceh, asal bukan Bang Ibnu,” katanya tiba-tiba sambil menatap Ibnu dengan penuh kelembutan.

Kalimat itu membuat Ibnu tersentak. Bukunya hampir jatuh dari tangan. Ia hampir salah tingkah. Namun Ibnu mencoba bersikap biasa walaupun jantungnya berdetak kencang. “Mungkin Riska sedang mengodaku untuk candaan biasa,” pikirnya saat itu.

“Ris, jangan bercanda seperti itu. Kamu bisa membuat para lelaki salah tingkah kalau mendengarkannya,” ujar Ibnu.

Tapi Riska tetap menatapnya dengan penuh kelembutan.

“Jadi Bang Ibnu bukan laki-laki?” balas Riska lagi dengan mimic serius. Tapi pertanyaan kali ini justru membuat alis Ibnu berkerut.

“Maksudnya?”

Riska tersenyum mendengar respon Ibnu. Gadis itu memamerkan deretan gigi putih bersihnya yang menawan.

“Tadi Abang bilang, kalau aku buat lelaki salah tingkah kalau mendengarkan… Bang Ibnu justru cuek aja kah, berarti…” ujar Riska penuh makna. Kini giliran Ibnu yang tertawa lepas.

“Oh, tidak-tidak. Aku lelaki normal kok,” ujarnya sambil tersenyum. Si gadis terlihat cukup nyaman dengan tawanya.

[Bersambung]

Comments

Popular posts from this blog

Mudifah atau kunjungannya anak pondok

Hari kunjungan atau yang mereka sebutkan mudifah merupakan hari yang menyenangkan bagi anak pondok pesantren, karena hari itu berbeda dari hari-hari sebelumnya. Yups, hari yang begitu special seperti lebarannya anak pondok.pada hari kunjungan mereka bisa bertemu dengan sanak family dan semua keluarga besarnya, bayangkan mulai pagi hari mereka udah mulai antri hp dipengasuhan dengan batas waktu yang ditentukan mereka lengkap memesan semua pesanan sama keluarganya, yang paling utama adalah makanan, mulai dari nasi sampai dengan makanan penutup. Yang penulis herankan, terkadang dari segoni pesanannya cuma satu  yang dimakan,padahal semua makanan yang pesan sama aja dengan makanan sehari-hari di pondok juga, ah mungkin itu bawaan dari orangtua jadi berasal paling maknyuus gitu. Mudifah kata yang tak asing bagi penghuni pondok, yang kata mereka pondok adalah penjara suci,,,banyak istilah bagi mereka anak pondok, ada yang namanya penjara suci ?? tidak  lain adalah pesantren. Jadi di hari

KISI-KISI SOAL UJIAN SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 ALAFAN

Soal Kimia Kelas X IPA 1.       1. Jelaskan 4 Teori Atom yang kamu ketahui! 2.       2. Hitunglah Proton (P), Elektron (e) dan Neutron (N) dari:       3.       3. Tentukan golongan periode dengan menggunakan konfigurasi elektron berdasarkan kulit ( K L M N O ) dari: a.        6 C b.       12 Mg c.        18 Ar 4.       4. Tentukan golongan periode dengan menggunakan konfigurasi elektron berdasarkan sub kulit ( s p d f ) dari: a.        26 Fe b.       18 Ar c.        12 Mg d.       17 Cl 5.       5. Tentukan bilangan kuantum dari: a.        26 Fe b.       18 Ar     Soal Kimia Kelas XI IPA 1.       1. Tuliskan tabvel deret homolog alkana! 2.       2. Tuliskan nama dari semyawa hdrokarbon di bawah ini:   3.       3. Tuliskan nama dari senyawa Alkena dibawah ini!   4.       4. Dik Reaksi: CH 4 + O 2 à CO 2 + H 2 O   ΔH=-2P Berapakah ΔH pembakaran dari 1mol CH 4 5.       5. Bila Diketahui kalor pembentukan stándar: CO 2 = -393,5 k

belajar bahasa aceh part 2

Hari ini penulis akan melanjutkan bagaimana cara memperkenalkan diri dalam bahasa aceh, yang sebelumnya udah dijelaskan satu persatu kata dalam bahasa aceh tapi kali ini penulis akan mengajarkannya dalam bentuk kalimat ya!!!! Jangan pernah mengatakan susah sebelum mencobanya, seperti kata pepatah berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Begitulah kira-kira ya para inspirasi lovers, susah susah dulu belajar bahasa aceh hingga mahir bicara bahasa aceh seperti penulis, apalagi yang calonnya orang aceh setidaknya bisa bertanya dalam bahasa aceh “ soe nan droen” yang artinya “siapa nama kamu”. Ayoo langsung aja kita belajar bahasa aceh nya…….. Nan loen  ( nama saya) Loen awak aceh ( saya orang aceh) Asaai loen ( asal saya) Umu loen ( umur saya) Soe nan droen ( siapa nama kamu ) Padum umu droen( berapa umur kamu ) Lon galak kuah pliek U ( saya suka sayur plik U “ sayur khas aceh”) Padum yum bungoeng nyoe ( berapa harg