Skip to main content

Wasiet (45)

 


SEPEKAN berada di rumah Ruslan membuat Sakdiah serba salah. Apalagi anaknya yang terkecil, Ibnu Hajar, selalu menjerit ketika melihat baju loreng milik Ruslan. Padahal, Ruslan sendiri memperlakukan mereka dengan sangat baik.

Tempat itu nyaman baginya dan budi, tapi tidak bagi Ibnu. Si Kecil bahkan sering bermimpi buruk ketika malam hari tiba.

Sakdiah akhirnya meminta izin pada Ruslan untuk pamit. Namun Ruslan sendiri menolak keinginan Sakdiah.

“Kakak bertahanlah beberapa hari lagi di sini hingga aku bisa menemukan rumah yang cocok untuk tinggal sementara,” kata Ruslan, Senin malam.

“Kakak tak perlu merasa bersalah atas sikap Si Kecil. Kami sudah terbiasa dengannya. Dia masih anak-anak, tak mengerti dengan kondisi yang sedang terjadi,” ujar Ruslan. Pria itu terlihat sangat dewasa dan peduli.

“Atau kakak bertahanlah hingga Bang Fiah datang menjemput. Atau hingga kita menemukan tempat tinggal yang cocok untuk kakak dan anak-anak,”  katanya lagi.

Apa yang disampaikan Ruslan memang masuk akal. Namun Sakdiah sendiri tak tahan dengan sikap anaknya yang begitu membenci baju loreng Ruslan.

Si Kecil juga sering bertengkar dengan anak Ruslan yang seumuran dengannya. Anaknya itu sering memanggil Ruslan dengan sebutan ‘Pai.’ Padahal mereka tinggal dan makan di rumah Ruslan.

“Pokoknya aku tak mengizinkan kakak keluar sebelum aku menemukan tempat yang baru layak untuk kakak tempati,” ujar Ruslan.

“Si Kecil dan Si Budi juga harus sekolah, kak. Tak mungkin kakak terus lari. Kasihan pendidikan anak-anak.”

Sakdiah terdiam dengan penjelasan Ruslan. Sosok itu sangat baik. Bahkan untuk dirinya yang menjadi istri musuh negara sekalipun.

“Aku orang Aceh kak. Demi tuhan, aku tak akan mengkhianati kakak dan anak-anak. Kakak dan keluarga aman di sini. Aku akan menjaga kakak dengan nyawaku sendiri,” kata Ruslan lagi.

Hati Sakdiah akhirnya luluh dengan kebaikan hati Ruslan. Ruslan pun kemudian menjauhkan semua artibut militer di rumahnya.

Baju militernya dimasukan dalam mobil dinas dan mobil tersebut kemudian dititipkan di rumah tetangga yang berada di persimpangan.

Ia lebih memilih jalan kaki sejauh 500 meter saat pulang atau hendak pergi dinas. Demikian juga dengan foto-fotonya di dinding yang terpasang rapi selama ini. Foto tersebut dikarduskan dan disimpan dalam kamar.

Beruntung Ruslan memiliki istri yang pengertian. Sosok itu tak kesal dengan keinginan Ruslan untuk membuat anak Sakdiah nyaman berada di rumahnya.

Istrinya juga yang mendampingi Sakdiah melalui hari-hari dengan canda dan tawa.

Namun takdir buruk menimpa Ruslan di pertengahan Juni atau 3 bulan usai Sakdiah datang ke rumah itu.

Ruslan ditembak orang tak dikenal saat hendak berdinas. Ia tewas di lokasi.

Istri Ruslan menjerit histeris saat mengetahui suaminya itu tewas. Namun sosok itu masih berbaik sangka kepada Sakdiah dan keluarga.

Ia meminta orang untuk mengantar Sakdiah keluar dari rumah sebelum rumahnya ramai dikunjungi tentara republic yang hendak takziah.

Sakdiah sendiri mengerti dengan kondisi yang menimpa keluarga itu. Ia merasa bersalah kepada Ruslan dan keluarga.

Sakdiah tak tahu siapa yang menjadi musuh dalam konflik Aceh. Suaminya yang bergerilya melawan republic atau justru sebaliknya. Konflik telah membuat kedua belah pihak terluka. Masyarakat, GAM dan tentara republic.

[Bersambung]

Comments

Popular posts from this blog

Mudifah atau kunjungannya anak pondok

Hari kunjungan atau yang mereka sebutkan mudifah merupakan hari yang menyenangkan bagi anak pondok pesantren, karena hari itu berbeda dari hari-hari sebelumnya. Yups, hari yang begitu special seperti lebarannya anak pondok.pada hari kunjungan mereka bisa bertemu dengan sanak family dan semua keluarga besarnya, bayangkan mulai pagi hari mereka udah mulai antri hp dipengasuhan dengan batas waktu yang ditentukan mereka lengkap memesan semua pesanan sama keluarganya, yang paling utama adalah makanan, mulai dari nasi sampai dengan makanan penutup. Yang penulis herankan, terkadang dari segoni pesanannya cuma satu  yang dimakan,padahal semua makanan yang pesan sama aja dengan makanan sehari-hari di pondok juga, ah mungkin itu bawaan dari orangtua jadi berasal paling maknyuus gitu. Mudifah kata yang tak asing bagi penghuni pondok, yang kata mereka pondok adalah penjara suci,,,banyak istilah bagi mereka anak pondok, ada yang namanya penjara suci ?? tidak  lain adalah pesantren. Jadi...

REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM

  Soal Diskusi Soal 1. Ciri-ciri reaksi eksoterm adalah A. Sistem menyerap kalor dari lingkungan B. Lingkungan menyerap kalor dari sistem C. Sistem dan lingkungan memiliki kalor sama D. Kalor sistem dan lingkungan jika dijumlahkan sama dengan nol E. Pada akhir reaksi, kalor lingkungan selalu lebih kecil dari kalor sistem Soal 2 . Jika reaksi antara logam barium dengan asam klorida encer di campurkan ke dalam tabung reaksi yang  tersumbat dengan rapat, gas hidrogen di dalam sistem tidak dapat meninggalkan sistem tetap terjadi perubahan energi melalui dinding pada tabung reaksi. pada percobaan ini termasuk ke dalam ... A. Sistem tertutup B. Perubahan entalpi C. Sistem terbuka D. Perubahan energi dalam  Evaluasi E. Sistem terisolasi Soal 3. Pernyataan di bawah ini yang termasuk ke dalam reaksi Endoterm adalah .... A. Besi berkarat B. Air mengalir C. Ledakan bom D. Pembuatan es batu dan air E. Pembakaran kayu Soal 4. Proses reaksi di alam yang berlangsung spontan seperti pert...

JUJUR MENUJU KEMENANGAN

Puji dan syukur marilah sama-sama kita ucapkan kehadiran Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan NikmatNya kepda kita semua. Allah yang telah menghiasi manusia dengan kejujuran menghiasi malam dengan bulan purnama. Shalawat dan salam marilah sama-sama kita sanjungkan kepada seorang pemuda arab,imam diwaktu sholat ,pemimpin diwaktu perang, buah hati siti aminah dan jantung hati siti khadijah. Tidak lain dan tidak bukan yakni nabi besar Muhammad SAW. Yang telah menuntut umat manusia dari alam yang salam kea lam yang benar, dari alam yang penuh kebohongan ke alam yang penuh kejujuran. Bapak dewan hakim, bapak dan ibu pendamping, teman –teman peserta lomba, dan hadirin yang saya hormati. Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato dengan judul: “JUJUR MENUJU KEMENANGAN ” Tema kejujuran tengah menjadi buah bibir banyak orang. Dikoran, televise, warung kopi, ruang belajar bahkan dipasar. Kejujuran hadir dengan gaung yang membahana. Kita seakan baru mengenal k...