Dalam buku Saat-Saat Berkesan Bersama Rasulullah yang
ditulis oleh Abdul Aziz Asy Syinawi disebutkan, suatu ketika, Nabi Muhammad
bersama kaum Muslimin berangkat ke Uhud, beliau meninggalkan isti-istri dan
bibi beliau, Shafiyyah binti Abdul Muthalib RA. Mereka ditempatkan di sebuah
bangunan yang disebut faari di samping Masjid Nabawi.
Nabi
meninggalkan mereka dalam bangunan itu dengan dijaga oleh Hassan bin Tsabit RA,
penyair Rasulullah. Saat itu, ada seorang Yahudi yang memanjat naik bangunan
tersebut.
Ketika Shafiyyah melihatnya, dia berkata kepada Hassan,
"Lihatlah orang itu. Dekati ia dan cepat bunuh."
Namun
Hassan menjawab, "Tidak. Aku tidak bisa berkelahi."
Shafiyyah
tetap mendesaknya, namun Hassan menjawab, "Aku benar-benar tidak bisa.
Jika aku bisa, tentu aku ikut bersama Rasulullah."
Akhirnya
Shafiyyah berkata, "Kalau begitu, ikatlah pedang ini di tanganku dan aku
tidak akan mendesakmu lagi."
Hassan
akhirnya mengikatkan pedang itu di tangan Shafiyyah. Setelah itu, bibi Rasulullah tersebut
mendekati pria Yahudi itu. Tanpa banyak kesulitan, dia dapat membunuhnya.
Ketika
orang-orang Yahudi yang lain melihat teman mereka yang mengintai itu tewas,
mereka jadi takut dan berkata satu sama lain. "Kita salah jika mengira Muhammad
meninggalkan keluarganya sendirian tanpa pengawal."
Setelah Nabi
Muhammad kembali, dari arena pertempuran, kejadian antara
Hassan dan orang Yahudi itu diceritakan Shafiyyah kepada beliau. Nabi Muhammad
tertawa mendengarnya hingga gigi depan beliau terlihat.
Shafiyyah
tidak pernah melihat keponakannya itu tertawa lebih keras daripada saat itu.
Dengan demikian, Shafiyyah binti Abdul Muthalib merupakan wanita pertama yang
membunuh seorang kafir.
Untuk
diketahui, Shafiyyah binti Abdul Muthalib. Ia adalah bibi Rasulullah SAW, yang
begitu gigih membela agama Islam di awal perkembangannya.
Mujahidah
yang dikenal sebagai pejuang yang sabar dan penyair ulung itu bernama lengkap
Shafiyyah binti Abdul Muththalib bin Hisyam bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab
Al-Qurasyiyah Al-Hasyimiyah. Syafiyyah merupakan saudara kandung Hamzah
bin Abdul Muthalib yang bergelar ''Singa Allah''.
Ia
juga merupakan ibu kandung sahabat agung, Zubair bin Awwam. Mahmud Mahdi
Al-Istanbuli dan Musthafa Abu an-Nashr asy-Syalabi dalam Nisaa’ Haular Rasul
mengisahkan, Shafiyyah tumbuh di rumah Abdul Muthalib, pemuka Quraisy dan orang
yang memiliki kedudukan yang tinggi, terpandang, dan mulia.
Sumber : Republika.co.d
Comments
Post a Comment