Skip to main content

Wasiet (40)



 USAI subuh, Teungku Fiah memerintahkan Mustafa dan para anggota lainnya untuk berkemas-kemas. Mereka harus meninggalkan kamp tersebut agar tidak terlacak oleh tentara republik.

Menurut informasi yang diperoleh dari intelijen tentara nanggroe, tentara republic kini mengetahui bahwa penyerangan yang terjadi di Julok merupakan perbuatan pasukan Teungku Fiah.

Beberapa kompi pasukan republic diturunkan serta sedang menyisir sebahagian Julok serta Nicah Awe. Kabarnya, tentara republic bahkan menurunkan kendaraan berlapis baja untuk menangkar taktik perang pasukan Teungku Fiah.

Sedangkan Teungku Fiah memutuskan untuk mundur ke pedalaman Panton Labu. Ia sedang tak ingin terlibat perang terbuka dengan pasukan republic. Konon lagi mereka sedang berduka setelah meninggalnya Si Cah dan Si Lah.

“Untuk saat ini, kita mundur ke pedalaman dulu. Ada saatnya kita melawan dan ada saatnya kita mundur,” ujar Teungku Fiah.

Semua pasukan mengangguk setuju. Perjalanan pun kemudian dimulai. Mereka melintasi perkampungan hingga akhirnya tiba di pedalaman Panton Labu.

Mereka tiba di sana jelang magrib. Rapatnya pertahanan tentara republic membuat gerak pasukan Teungku Fiah lebih lamban.

Namun baru beberapa menit tiba, sebuah informasi tak sedap masuk melalui HT tentara nanggroe.

“Teungku semalam, rumah teungku disergap tentara republic,” ujar Lemha.

Informasi ini membuat Teungku Fiah terkejut. Demikian juga dengan anggota lainnya. Wajah Teungku Fiah pucat.

“Bagaimana dengan anak istriku?”tanyanya kembali. Namun Lemha terdiam tak berkata-kata.

“Bagaimana keadaan anak-anakku?” ujar Teungku Fiah lagi.

Lemha mematung. Sementara Mustafa yang berdiri di belakang Lemha juga tak berani berkata-kata.

“Kabarnya Raman diambil tentara republic,” ujar seorang anggota pasukan lainnya.

Mendengar hal ini, tubuh Teungku Fiah tiba tiba roboh ke tanah. Ia sadar dengan situasi yang sedang terjadi. Tak ada kesempatan untuk kembali hidup-hidup bagi tentara nanggroe yang tertangkap.

Wajah Teungku Fiah menitihkan air mata. Ia menyesal tak memenuhi harapan anaknya itu untuk bertemu dengan dirinya saat disampaikan Mustafa semalam.

Raman adalah anak lelaki tertuanya. Ia mengikuti langkahnya untuk bergabung dengan pasukan nanggroe. Sosok itu lebih banyak diabaikan oleh dirinya selama bergabung dengan pasukan nanggroe. Namun sikapnya ini tak membuat Raman berubah sikap serta mundur dari posisi tentara nanggroe.

Kini kabar duka tadi menyelimuti pasukan Teungku Fiah. Efek dari penyerangan di Julok, ternyata berimbas ke keluarga Teungku Fiah. Mereka menyesal telah bergerak di luar peunutoh komando.

“Bagaimana dengan kondisi anakku yang lain?” tanya Teungku Fiah tiba-tiba.

“Kabarnya mereka bertiga pindah ke kawasan pusat Simpang Ulim. Ke rumah saudara istri teungku,” kata Lemha.

“Saya sedang mencari informasi dimana Raman ditahan teungku. Seluruh pasukan Peureulak siap memberi perlawanan jika lokasi Raman ditahan dapat diketahui,” ujar Mustafa lagi.

Sementara Teungku Fiah terdiam lesu. Ia tahu bahwa kemungkinan tersebut sangat kecil. Selama ini, banyak tentara nanggroe yang tertangkap ‘dihabisi’ dalam perjalanan. Kecuali, mereka yang tertangkap mau buka suara dan akhirnya jadi cuak bagi tentara republic.

Namun bagi Teungku Fiah, Raman tak akan pernah masuk dalam katagori terakhir. Maka kemungkinan pertama diperkirakan bakal terjadi.

“Innalillahi,…”

[Bersambung]

Comments

Popular posts from this blog

Mudifah atau kunjungannya anak pondok

Hari kunjungan atau yang mereka sebutkan mudifah merupakan hari yang menyenangkan bagi anak pondok pesantren, karena hari itu berbeda dari hari-hari sebelumnya. Yups, hari yang begitu special seperti lebarannya anak pondok.pada hari kunjungan mereka bisa bertemu dengan sanak family dan semua keluarga besarnya, bayangkan mulai pagi hari mereka udah mulai antri hp dipengasuhan dengan batas waktu yang ditentukan mereka lengkap memesan semua pesanan sama keluarganya, yang paling utama adalah makanan, mulai dari nasi sampai dengan makanan penutup. Yang penulis herankan, terkadang dari segoni pesanannya cuma satu  yang dimakan,padahal semua makanan yang pesan sama aja dengan makanan sehari-hari di pondok juga, ah mungkin itu bawaan dari orangtua jadi berasal paling maknyuus gitu. Mudifah kata yang tak asing bagi penghuni pondok, yang kata mereka pondok adalah penjara suci,,,banyak istilah bagi mereka anak pondok, ada yang namanya penjara suci ?? tidak  lain adalah pesantren. Jadi...

JUJUR MENUJU KEMENANGAN

Puji dan syukur marilah sama-sama kita ucapkan kehadiran Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan NikmatNya kepda kita semua. Allah yang telah menghiasi manusia dengan kejujuran menghiasi malam dengan bulan purnama. Shalawat dan salam marilah sama-sama kita sanjungkan kepada seorang pemuda arab,imam diwaktu sholat ,pemimpin diwaktu perang, buah hati siti aminah dan jantung hati siti khadijah. Tidak lain dan tidak bukan yakni nabi besar Muhammad SAW. Yang telah menuntut umat manusia dari alam yang salam kea lam yang benar, dari alam yang penuh kebohongan ke alam yang penuh kejujuran. Bapak dewan hakim, bapak dan ibu pendamping, teman –teman peserta lomba, dan hadirin yang saya hormati. Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato dengan judul: “JUJUR MENUJU KEMENANGAN ” Tema kejujuran tengah menjadi buah bibir banyak orang. Dikoran, televise, warung kopi, ruang belajar bahkan dipasar. Kejujuran hadir dengan gaung yang membahana. Kita seakan baru mengenal k...

makalah SO3 ( sulfur trioksida)

BAB I PENDAHULUAN A.   latar belakang Sulfur trioksida murni merupakan padatan putih dengan titik leleh dan titik didih yang rendah. Sulfur trioksida bereaksi cepat dengan uap air di udara membentuk asam sulfat. Ini berarti bahwa jika kita membuatnya di laboratorium, maka akan tampak sebagai padatan dengan asap di udara (membentuk kabut asam sulfat).Terdapat bentuk polimer lainnya di mana molekul SO3 bergabung membentuk rantai panjang. Sulfur trioksida pada suhu kamar dan tekanan atmosfer adalah cairan tak bewarna yang berasap di udara. Melacak jumlah air asam sulfat dapat mengkatalis pembentukan polimer. Sulfur trioksida bereaksi hebat dengan air menghasilkan kabut dari embun asam sulfat pekat. Sulfur trioksida sendiri akan bereaksi secara langsung dengan basa membentuk sulfat. Sebagai contoh, reaksi dengan kalsium oksida membentuk kalsium sulfat. Ini seperti reaksi dengan sulfur dioksida yang telah dijelaskan di atas. Sulfur trioksida dalam keadaan gas, t...