Skip to main content

Wasiet (27)

 


BAGI Praka Dedi, sikap terus terangan Nurul terhadap kekurangannya merupakan sisi positif yang jarang ditemuinya pada sejumlah wanita yang ditemuinya selama ini. Ia memiliki belasan mantan pacar, tapi tak satu pun yang membuatnya untuk mengubah kekurangan buruknya itu.

Hal ini pula yang membuatnya semakin mantap untuk menikahi gadis itu meskipun mereka baru kenal.

Praka Dedi mengutarakan isi hatinya melalui sambungan telepon dengan gadis itu. Ia siap ditolak dan dijauhi oleh sang gadis.

“Terimakasih bukunya, dik. Mas akan coba belajar untuk jadi lebih baik,” ujarnya melalui sambungan telepon malam harinya. Kalimat tersebut paling berat diungkapkannya selama ini meskipun melalui telepon.

Namun Praka Dedi sendiri sudah nekat. Apapun jawaban dari sang gadis akan diterimanya.

Namun sang gadis justru terdiam.

“Iya,” jawab sang gadis singkat.

“Dik. Mau tidak, Dik Nurul jadi pacar saya,” ujar Praka Dedi lagi. Namun suara di balik telepon justru sunyi. Tak ada jawaban.

“Maksudnya calon istri Mas,” ujar Dedi lagi mengklarifikasi kalimat sebelumnya. Dedi teringat dengan statemen Syuhada. Seorang muslimah tak akan berpacaran. Jika ingin dekat dengan sang gadis itu, maka ia harus segera melamar sang gadis ke orangtuanya. Untuk itu, Praka Dedi sudah siap.

Nurul lagi-lagi tak bersuara di seberang sana. Namun telepon masih tersambung.

“Maaf Mas mengutarakan isi hati tiba-tiba. Mas hanya tak mau jika nantinya Dik Nurul memilih lelaki lain karena Mas tidak berani terus terang,” ujar Praka Dedi lagi.

Suasana kembali berubah hening.

Jantung Praka Dedi berdetak kencang. Ia khawatir jika sikapnya tersebut membuat sang gadis di balik telepon salah sangka.

Dup…dup, dup.

“Saya hargai perasaan Mas. Nurul sendiri siap tapi keluarga mungkin belum. Apalagi orangtua Nurul baru meninggal,” ujar sang gadis.

“Mohon diberi waktu 6 bulan kedepan. Usai 6 bulan, datanglah ke rumah bersama orangtua Mas. Apapun jawaban dari keluarga Nurul, berarti itulah takdir kita kedepan,” kata gadis muslimah itu.

Jawaban Nurul membuat hati Praka Dedi plong. Ia seperti gunung merapi yang diguyur hujan es.

Itu merupakan jawaban yang paling bijak yang didengarnya selama beberapa tahun terakhir. Praka Dedi sadar dengan masa duka yang masih dilalui oleh sang gadis pasca pemakaman militer beberapa waktu lalu.

Sang gadis terlihat sangat berduka saat itu. Namun ia juga khawatir jika kesempatan yang ada justru disia-siakan. Ia yakin kesempatan tersebut bakal disalip oleh para lelaki lain jika ia tak segera melamar.

“Baik Dik Nurul. Selama enam bulan kedepan, Mas akan coba belajar lebih baik. Nanti keluarga Mas akan datang ke rumah,” ujar Praka Dedi.

Usai beberapa menit kemudian, komunikasi mereka terputus. Ini permintaan dari sang gadis itu sendiri. Sang gadis mengaku akan segera pulang ke Ngawi bersama ibunya. Ini karena urusan mereka di Brawijaya sudah selesai.

Sang gadis tak ingin berlama-lama komunikasi dengan lelaki yang bukan muhrimnya. Menurut sang gadis, Praka Dedi belum menjadi suaminya, maka status mereka masih tetap non muhrim. Sikap sang gadis semakin membuatnya yakin dengan wanita itu.

Praka Dedi mulai melalui hari-hari dengan hati yang berbunga-bunga. Ia mulai rajin menghadiri majelis keagamaan, membaca buku hingga aktivitas keagamaan lainnya. Semua itu dilakukannya di luar aktivitas kedinasan.

Ia juga mulai mengajukan surat izin nikah ke Brawijaya sebagai syarat dalam kesatuan militer.

Semua aktivitas tadi berlangsung dengan lancar.

Praka Dedi hanya sesekali mengirim pesan ke Nurul untuk menanyakan kondisi sang gadis di Ngawi.

Ia mencoba menahan diri hingga proses ijab Kabul berlangsung. Ia ingin hari itu menjadi hari yang special bagi mereka berdua.

Dan enam bulan ternyata berlalu dengan cepat. Hari yang ditunggu pun akhirnya tiba.

[Bersambung]

Comments

Popular posts from this blog

Mudifah atau kunjungannya anak pondok

Hari kunjungan atau yang mereka sebutkan mudifah merupakan hari yang menyenangkan bagi anak pondok pesantren, karena hari itu berbeda dari hari-hari sebelumnya. Yups, hari yang begitu special seperti lebarannya anak pondok.pada hari kunjungan mereka bisa bertemu dengan sanak family dan semua keluarga besarnya, bayangkan mulai pagi hari mereka udah mulai antri hp dipengasuhan dengan batas waktu yang ditentukan mereka lengkap memesan semua pesanan sama keluarganya, yang paling utama adalah makanan, mulai dari nasi sampai dengan makanan penutup. Yang penulis herankan, terkadang dari segoni pesanannya cuma satu  yang dimakan,padahal semua makanan yang pesan sama aja dengan makanan sehari-hari di pondok juga, ah mungkin itu bawaan dari orangtua jadi berasal paling maknyuus gitu. Mudifah kata yang tak asing bagi penghuni pondok, yang kata mereka pondok adalah penjara suci,,,banyak istilah bagi mereka anak pondok, ada yang namanya penjara suci ?? tidak  lain adalah pesantren. Jadi di hari

KISI-KISI SOAL UJIAN SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 ALAFAN

Soal Kimia Kelas X IPA 1.       1. Jelaskan 4 Teori Atom yang kamu ketahui! 2.       2. Hitunglah Proton (P), Elektron (e) dan Neutron (N) dari:       3.       3. Tentukan golongan periode dengan menggunakan konfigurasi elektron berdasarkan kulit ( K L M N O ) dari: a.        6 C b.       12 Mg c.        18 Ar 4.       4. Tentukan golongan periode dengan menggunakan konfigurasi elektron berdasarkan sub kulit ( s p d f ) dari: a.        26 Fe b.       18 Ar c.        12 Mg d.       17 Cl 5.       5. Tentukan bilangan kuantum dari: a.        26 Fe b.       18 Ar     Soal Kimia Kelas XI IPA 1.       1. Tuliskan tabvel deret homolog alkana! 2.       2. Tuliskan nama dari semyawa hdrokarbon di bawah ini:   3.       3. Tuliskan nama dari senyawa Alkena dibawah ini!   4.       4. Dik Reaksi: CH 4 + O 2 à CO 2 + H 2 O   ΔH=-2P Berapakah ΔH pembakaran dari 1mol CH 4 5.       5. Bila Diketahui kalor pembentukan stándar: CO 2 = -393,5 k

belajar bahasa aceh part 2

Hari ini penulis akan melanjutkan bagaimana cara memperkenalkan diri dalam bahasa aceh, yang sebelumnya udah dijelaskan satu persatu kata dalam bahasa aceh tapi kali ini penulis akan mengajarkannya dalam bentuk kalimat ya!!!! Jangan pernah mengatakan susah sebelum mencobanya, seperti kata pepatah berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Begitulah kira-kira ya para inspirasi lovers, susah susah dulu belajar bahasa aceh hingga mahir bicara bahasa aceh seperti penulis, apalagi yang calonnya orang aceh setidaknya bisa bertanya dalam bahasa aceh “ soe nan droen” yang artinya “siapa nama kamu”. Ayoo langsung aja kita belajar bahasa aceh nya…….. Nan loen  ( nama saya) Loen awak aceh ( saya orang aceh) Asaai loen ( asal saya) Umu loen ( umur saya) Soe nan droen ( siapa nama kamu ) Padum umu droen( berapa umur kamu ) Lon galak kuah pliek U ( saya suka sayur plik U “ sayur khas aceh”) Padum yum bungoeng nyoe ( berapa harg