Skip to main content

Wasiet (19)

 Wasiet (65)

+++

“Ibnu?” tanya Riska usai salat Magrib. Saat itu, ia dan Raina berada di kamarnya. Riska sepertinya masih penasaran dengan sosok pria muda yang baru dikenalnya di perpustakaan tadi.

“Kami satu letting dan sama-sama jurusan Sejarah FKIP Unsyiah,” kata Raina lagi.

Saat menceritakan hal tadi, wajah Raina terlihat memerah. Namun tiba-tiba gadis mungil itu menggeleng kepala berulang kali. Raina seperti sedang menyadarkan diri dari lamunannya.

“Jadi pria itu gay?” tanya Riska lagi penasaran. Ia seperti kecewa.

Raina tertunduk lesu. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Riska.

“Gak tahu sih. Soalnya banyak yang naksir sama Ibnu tapi ditolak semua. Mulai dari kakak letting hingga mahasiswa baru seperti.”

“Sepertinya Ibnu memang gak suka sama perempuan. Makanya berhembus isu kalau dia sebenarnya gay,” ujar Raina lagi.

Riska kesal dengan jawaban Raina.

“Masak sembarangan menuduh orang gay. Orangnya ganteng kayak ngitu kok dituduh gak normal?” ujar Riska.

Alis mata Riska berkerut. Ia kemudian seolah-olah paham dengan apa yang terjadi. Riska memandangi wajah Raina dalam-dalam. Raina sendiri tersiput malu.

“Jangan bilang Mbak Raina suka sama lelaki itu?” todong Riska. Namun Raina kembali terdiam. Kali ini lebih lama.

“Jadi bener?” ujar Riska lagi. Kali ini dengan nada kecil.

Riska dan Raina kemudian sama-sama terlihat lesu. Raina menutup wajah dengan bantal guling milik Riska.

“Tapi aku udah ditolak Ris. Aku udah nyerah kejar dia,” ujar Raina kemudian dengan lesu. Rambut Raina yang ikal jadi berantakan.

“Aku suka sama Ibnu saat pertama kali masuk kuliah. Ia sangat baik tapi kaku dan terlalu misterius. Jadi semester pertama, aku ungkapi perasaan sama Ibnu dan ternyata ditolak.”

“Bukan aku saja yang ditolak. Semua wanita yang menyatakan cinta sama dia juga ditolak. Makanya di FKIP, terutama mahasiswi menyebutnya gay,” kata Raina lagi.

Riska terdiam. Kata-katanya seakan terkunci.

Namun Riska tak percaya penuh dengan apa yang disampaikan oleh Raina. Ia justru tertantang untuk membuktikan bahwa lelaki itu masih normal. Di Ngawi, Riska dengan mudah bisa menaklukan lelaki manapun yang dia mau.

“Mbak Raina, kita taruhan bisa? Aku yakin lelaki tadi masih normal. Ya mungkin cara mbak dekati aja yang salah,” ujar Riska kemudian.

“Aku bantu mbak Raina dengan mencari informasi tentang lelaki tadi. Kalau berhasil, aku mau mbak Raina traktir aku makan tiap Minggu.”

Raina terlihat senang dengan tawaran Riska. Ia tidak masalah jika harus mentraktir Riska setiap hari. Toh, selama ini pun, saat mereka bersama dan kemanapun, ia yang selalu membayar makanan.

Apalagi, Riska sudah dianggap lebih dari tetangga dan teman. Ia menyukai gadis cantik itu.

Raina mengangguk berulangkali.

“Tapi jangan sampai kamu yang jatuh cinta dengan Ibnu ya Ris! Ingat itu, kalau justru kamu yang jatuh cinta dengan Ibnu, perjanjian kita batal demi hukum,” ujar Raina kemudian. Sedangkan Riska tersenyum. Riska merasa tertantang.

“Baik mbak. Tenang saja. Riska professional dalam urusan asmara,” ujar Riska lagi.

Keduanya kemudian berpelukan erat serta guling-guling di kasur.

“Mbak Raina kasih ke aku jadwal kuliah, serta data data lain yang mungkin diperlukan. Mulai besok, aku akan menginteli mas Ibnu,” ujar Riska kemudian sambil berbaring bersama Raina.

Raina mengangguk. Raina bangkit dan memandangi Riska dari ujung kaki hingga rambut. Gadis itu sangat cantik. Ia seperti model. Dengan kecantikan seperti itu, ia tentu akan dengan mudah merebut perhatian siapapun. Sedangkan dirinya….!

Raina tiba-tiba tersentak. Ia baru sadar sesuatu.

Ia kemudian mendekati wajahnya dengan wajah Riska. Jarak pandangan mereka hanya beberapa inci.

“Ris, jangan bilang kalau kamu menggunakan taruhan tadi untuk merebut Ibnu dari aku kan?”ujarnya. Riska sempat terdiam. Ia tersengat dengan sorotan tajam Raina.

[Bersambung] 

Comments

Popular posts from this blog

Mudifah atau kunjungannya anak pondok

Hari kunjungan atau yang mereka sebutkan mudifah merupakan hari yang menyenangkan bagi anak pondok pesantren, karena hari itu berbeda dari hari-hari sebelumnya. Yups, hari yang begitu special seperti lebarannya anak pondok.pada hari kunjungan mereka bisa bertemu dengan sanak family dan semua keluarga besarnya, bayangkan mulai pagi hari mereka udah mulai antri hp dipengasuhan dengan batas waktu yang ditentukan mereka lengkap memesan semua pesanan sama keluarganya, yang paling utama adalah makanan, mulai dari nasi sampai dengan makanan penutup. Yang penulis herankan, terkadang dari segoni pesanannya cuma satu  yang dimakan,padahal semua makanan yang pesan sama aja dengan makanan sehari-hari di pondok juga, ah mungkin itu bawaan dari orangtua jadi berasal paling maknyuus gitu. Mudifah kata yang tak asing bagi penghuni pondok, yang kata mereka pondok adalah penjara suci,,,banyak istilah bagi mereka anak pondok, ada yang namanya penjara suci ?? tidak  lain adalah pesantren. Jadi...

JUJUR MENUJU KEMENANGAN

Puji dan syukur marilah sama-sama kita ucapkan kehadiran Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan NikmatNya kepda kita semua. Allah yang telah menghiasi manusia dengan kejujuran menghiasi malam dengan bulan purnama. Shalawat dan salam marilah sama-sama kita sanjungkan kepada seorang pemuda arab,imam diwaktu sholat ,pemimpin diwaktu perang, buah hati siti aminah dan jantung hati siti khadijah. Tidak lain dan tidak bukan yakni nabi besar Muhammad SAW. Yang telah menuntut umat manusia dari alam yang salam kea lam yang benar, dari alam yang penuh kebohongan ke alam yang penuh kejujuran. Bapak dewan hakim, bapak dan ibu pendamping, teman –teman peserta lomba, dan hadirin yang saya hormati. Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato dengan judul: “JUJUR MENUJU KEMENANGAN ” Tema kejujuran tengah menjadi buah bibir banyak orang. Dikoran, televise, warung kopi, ruang belajar bahkan dipasar. Kejujuran hadir dengan gaung yang membahana. Kita seakan baru mengenal k...

makalah SO3 ( sulfur trioksida)

BAB I PENDAHULUAN A.   latar belakang Sulfur trioksida murni merupakan padatan putih dengan titik leleh dan titik didih yang rendah. Sulfur trioksida bereaksi cepat dengan uap air di udara membentuk asam sulfat. Ini berarti bahwa jika kita membuatnya di laboratorium, maka akan tampak sebagai padatan dengan asap di udara (membentuk kabut asam sulfat).Terdapat bentuk polimer lainnya di mana molekul SO3 bergabung membentuk rantai panjang. Sulfur trioksida pada suhu kamar dan tekanan atmosfer adalah cairan tak bewarna yang berasap di udara. Melacak jumlah air asam sulfat dapat mengkatalis pembentukan polimer. Sulfur trioksida bereaksi hebat dengan air menghasilkan kabut dari embun asam sulfat pekat. Sulfur trioksida sendiri akan bereaksi secara langsung dengan basa membentuk sulfat. Sebagai contoh, reaksi dengan kalsium oksida membentuk kalsium sulfat. Ini seperti reaksi dengan sulfur dioksida yang telah dijelaskan di atas. Sulfur trioksida dalam keadaan gas, t...