Skip to main content

Wasiet (16)

 +++

HARI-hari berlalu dengan cepat. Riska mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya di Aceh. Ia juga mulai sibuk dengan orientasi perkenalan kampus serta seabrek aktivitas mahasiswa baru lainnya. Untuk itu, sang ayah membeli sepeda motor untuk memudahkan aktivitasnya pulang pergi ke kampus atau aktivitas lainnya.

Ia mulai hafal dengan jalur lalu lintas yang ada di Banda Aceh. Namun sesekali ia masih tetap saja nyasar. Padahal Raina sudah berulangkali mengingatkannya tentang rute yang ada di Banda Aceh.

Ia kadang ke sasar ke Krueng Cut atau Alue Naga. Saat itu terjadi, Raina-lah yang datang menjemput.

Namun hari ini, Raina memiliki agenda tersendiri di kampusnya. Aktivitas tersebut baru selesai pukul14.00 WIB nanti. Sedangkan saat ini masih pukul 11.00 WIB.

Riska mencoba bertahan di kampus hingga aktivitas Raina selesai. Ia sudah janji dengan gadis mungil itu.

Mereka janji akan menghabiskan waktu hingga magrib tiba sambil melihat matahari terbenam.

Untuk itu, Riska mencoba menghabiskan waktu di perpustakaan. Ia mencoba membaca sejumlah buku, tapi tak satu lembar pun masuk ke kepalanya. Ia bukan tipe kutu buku.

Yang menarik perhatiannya justru keberadaan seorang pemuda yang duduk satu meja dengan dirinya. Mereka saling berhadapan, tapi sepertinya, pria muda itu terlalu larut dalam bacaannya. Ia tidak pernah sekalipun menoleh ke arahnya.

Pria itu lumayan ganteng. Wajahnya semi Arab. Tubuhnya terlihat kekar meski ditutup kemeja panjang. Rambutnya ikal sebahu. Ia lumayan tinggi untuk ukuran pria Indonesia.

“Sok kecakepan,” gumam Riska dalam hati.

Riska yang terbiasa menjadi pusat perhatian di Ngawi merasa dongkol dengan sikap cuek pria itu. Sepanjang hidupnya, baru kali ini ia dicueki oleh lawan jenis.

Riska teringat dengan perkataan Dela beberapa waktu lalu.

“Cowok Aceh ganteng-ganteng. Kayak Teuku Zaky.”

Apa yang dikatakan oleh Dela ternyata memang benar adanya. Makhluk tuhan di depannya adalah salah satu pembuktian. Tapi kesombongan pria itu membuat Riska ogah untuk menyapa duluan.

“Sorry. Aku punya harga diri. Pantang menyapa duluan,” gumam Riska dalam hati lagi.

Riska berharap pria itu melihat ke arahnya. Ia yakin pria itu akan terpesona dengan dirinya pada pandangan pertama. Ia hanya butuh sekali tatapan.

Riska mulai melihat jam tangan miliknya. Pukul 11.15 WIB. Ia terus mengamati pria itu diam-diam. Sesekali, pandangannya dialihkan ke buku agar tidak terkesan sengaja menanti pria itu menyapanya.

Namun hingga pukul 11.43 WIB, pria itu masih focus membaca. Harapan Riska sia-sia.  Ia tambah kesal. Namun harga diri membuat dirinya bertahan.

“Ia pasti selesai membaca. Aku harus bertahan,” gumam Riska lagi.

Jarum jam seakan bergerak sangat lamban. Ia seperti mendengar detak jarum yang bergerak detik demi detik. Namun pemuda itu masih tetap focus pada buku yang dibacanya.

Riska menjatuhkan buku.

“Gebruuk.”

Beberapa mahasiswa yang berada di sekitar menoleh ke arahnya. Bunyinya lumayan keras. Namun sang pemuda tadi masih tak bereaksi. Matanya masih focus ke buku.

Riska kesal. Diambil tas dan kemudian memilih keluar dari perpustakaan.

“Ya tuhan. Sombong banget dia,” gumamnya.

Di luar Perpustakaan, Riska mengamati sekeliling. Matanya kemudian mengarah ke kantin yang tak jauh dari Biro Adminitrasi Unsyiah. Warung itu akan sepi. Ada penjual Mie Aceh di sana.

Ia bergegas ke kantin.

“Mbak. Mie Aceh satu. Yang pedes,” ujarnya setengah berteriak. Si Abang penjual tersentak. Seluruh pengunjung warung juga menatapnya dengan pandangan aneh. Namun ia tidak peduli.

“Yang cepat ya bang. Jangan buat saya menunggu lama,” ujarnya lagi kesal.

[Bersambung]

Comments

Popular posts from this blog

Mudifah atau kunjungannya anak pondok

Hari kunjungan atau yang mereka sebutkan mudifah merupakan hari yang menyenangkan bagi anak pondok pesantren, karena hari itu berbeda dari hari-hari sebelumnya. Yups, hari yang begitu special seperti lebarannya anak pondok.pada hari kunjungan mereka bisa bertemu dengan sanak family dan semua keluarga besarnya, bayangkan mulai pagi hari mereka udah mulai antri hp dipengasuhan dengan batas waktu yang ditentukan mereka lengkap memesan semua pesanan sama keluarganya, yang paling utama adalah makanan, mulai dari nasi sampai dengan makanan penutup. Yang penulis herankan, terkadang dari segoni pesanannya cuma satu  yang dimakan,padahal semua makanan yang pesan sama aja dengan makanan sehari-hari di pondok juga, ah mungkin itu bawaan dari orangtua jadi berasal paling maknyuus gitu. Mudifah kata yang tak asing bagi penghuni pondok, yang kata mereka pondok adalah penjara suci,,,banyak istilah bagi mereka anak pondok, ada yang namanya penjara suci ?? tidak  lain adalah pesantren. Jadi...

JUJUR MENUJU KEMENANGAN

Puji dan syukur marilah sama-sama kita ucapkan kehadiran Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan NikmatNya kepda kita semua. Allah yang telah menghiasi manusia dengan kejujuran menghiasi malam dengan bulan purnama. Shalawat dan salam marilah sama-sama kita sanjungkan kepada seorang pemuda arab,imam diwaktu sholat ,pemimpin diwaktu perang, buah hati siti aminah dan jantung hati siti khadijah. Tidak lain dan tidak bukan yakni nabi besar Muhammad SAW. Yang telah menuntut umat manusia dari alam yang salam kea lam yang benar, dari alam yang penuh kebohongan ke alam yang penuh kejujuran. Bapak dewan hakim, bapak dan ibu pendamping, teman –teman peserta lomba, dan hadirin yang saya hormati. Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato dengan judul: “JUJUR MENUJU KEMENANGAN ” Tema kejujuran tengah menjadi buah bibir banyak orang. Dikoran, televise, warung kopi, ruang belajar bahkan dipasar. Kejujuran hadir dengan gaung yang membahana. Kita seakan baru mengenal k...

makalah SO3 ( sulfur trioksida)

BAB I PENDAHULUAN A.   latar belakang Sulfur trioksida murni merupakan padatan putih dengan titik leleh dan titik didih yang rendah. Sulfur trioksida bereaksi cepat dengan uap air di udara membentuk asam sulfat. Ini berarti bahwa jika kita membuatnya di laboratorium, maka akan tampak sebagai padatan dengan asap di udara (membentuk kabut asam sulfat).Terdapat bentuk polimer lainnya di mana molekul SO3 bergabung membentuk rantai panjang. Sulfur trioksida pada suhu kamar dan tekanan atmosfer adalah cairan tak bewarna yang berasap di udara. Melacak jumlah air asam sulfat dapat mengkatalis pembentukan polimer. Sulfur trioksida bereaksi hebat dengan air menghasilkan kabut dari embun asam sulfat pekat. Sulfur trioksida sendiri akan bereaksi secara langsung dengan basa membentuk sulfat. Sebagai contoh, reaksi dengan kalsium oksida membentuk kalsium sulfat. Ini seperti reaksi dengan sulfur dioksida yang telah dijelaskan di atas. Sulfur trioksida dalam keadaan gas, t...