NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM
Diawal derab langkah yang paling utama tiada kata yang paling indah dan sempurna
melainkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang mana Allah telah menciptkan
langit tanpa tiang bumi tampa penompang dan lautan dengan desiran ombak yang bergelombang.
Shalawat dan salam marilah kita panjatkan kepangkuan Alam, seorang pemuda padang
pasir pada senin subuh beliau lahir patung-patung di sekitar kakbah pada tergelincir uaitu Nabi
Allah yang terakhir, Nabui besar Muhammad SAW yang mana beliau telah merobah pola fikir
ummat manusia dari zaman kebodohan kezaman yang penuh denbgan ilmu pengetahuan.
Sudah menjadi fakta pada sejarah nasional bahwa kemerdekaan yang direbut dari tangan
penjajah oleh masyarakat islam yang bermayoritaskan muskim yang dipimpin oleh berbbagai
macam kalangan ummat islam, mulai dari sang kiai para ustad-ustad para alim ulama dan tokoh-
tokoh agama semua. Semua itu mereka lakukan bukan semata-mata karena panggilan dari ibu
pertiwi malaikan itu adalah ,panggilan suci yang berasal dari katauladan dan juga keimanan
kepada Allah SWT. Oleh karena itu beritakanlah kami sedikit waktu untuk membahas lebih
lanjut tentang nasionlaisme. Berikanlah kami sedikit waktu untuk menyampaikan syarahan
singkat yang bertemakan “ NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM”
Hadirin Rohimakumullah
Dengan berlandaskan ayat suci al quran , Allah swt yang beriman didalam al quran, Allah swt
berfirman didalam Al Quran surah An Nisa Ayat 59 :
Artinya : hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan rasulnya dan ulil amri diantaranya
kamu beriman kepada Allah dan rasulnya dan jika kamu beriman kepada Allah SWT. Dan hari
akhir sungguh yang demikian itu lebih utama dan baik akibatnya. ( Q.s Annisa 59 )
Hadirin rahimakumullah
Ahmad Mustafa Al-Maraqi dalam tafsirnya juz 3 halaman 72 menjelaskan ayat ini adalah
perintah kepada orang-orang yang beriman agar senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT,
mengamalkan Al-Quran mematuhi ulul amri yang memerintah. Dewan hakim dan pang lima
perang yang menjadi rujukan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
Dan jika kita lebih mendalami arti dari ayat tersebut maka ayat ini adalah landasan dari
orang-orang yang beriman agar hidup berbangsa dan bernegara. Namun berbangsa dan bernegara
dengansyariat islam. Kita sebagai warga nasionalisme memiliki harga diri yang tinggi, kita tidak
setara dengan seharga sandal dibayar 100 ribu langsung mau ini mau itu, pilih ini pilih itu setelah
di bayar kita diinjak-injak bagaikan sandal pergi kesini, p[ergi ke situ. Jalan ke sini jalan ke situ.
Tidak taunya kita jadi seperti ini dan seperti itu.
Dan jika sudah seperti itu, maka akan banyak orang demo ketengah jalanyang
menyebabkan permusuhan. Banyak dari kita nyang awalnya kenal menjadi tidak kenal, dan
banyak dari kita yang awalnya bersatu, menjadi berseru. Kita sebagai warga nasionalisme harus
mengetahui arti ukhwah secara umum dan itu adalah pengamalan “Hablumminannasi”. Oleh
karena itu, marilah kita bersatu dan berseru agar bangsa menjadi makmur.
Hadirin rahimakumullah
Artinya “ Cinta tanah air sebagian dari iman”
Jika suatu negeri di bangun oleh dasar dan berusaha menerapkan syariat islam di setiap
lininya. Maka wajib bagi kita umat islam untuk membelanya dan sebaiknya jika negeri ini
dibangun bukan di atas syariat islam, melainkan syariat kekufuran, Maka haram hukumnya bagi
kta umat islam untuk membelanya. Negeri kita sedang dijajah meski bukan secara fisik,
melainkan secara ekonomi intelektual. Budaya bangsa sehingga mengikis peradaban
melemahkan keyakinan dan memupuk perpecahan. Dengan segala propoganda yang dikenakan
seperti inilah nampak pada pemberitaan. Jika sudah seperti ini, apa yang harus dilakukan untuk
jawabannya. Marilah kita renungkan firman Allah dalam Al-quran dalam surat Al-hujurat ayat
10,
Kata ikhwatun menurut para mufassir adalah persaudaraan yang terhubung sesama
muslim adalah persaudaraan yang berganda. Peratama karena dasar keimanan dan yang kedua
karena dasar keturunan. Maka dari itu marilah kita satukan keyakina menambah keimanan,
menyempurnakan ketauhidan untuk menjadikan bangsa dan negara aman dan nyaman.
Dari uraian singkat ini dapat kami ambil beberapa kesimpulan.
1. Kita sebagai manusia yang beriman sudah seharusnya kita bertaqwa pada Allah
mengamalkan alquran
2. Kita sebagai warga nasionalisme harus mengetahui arti ukhwah secara umum dan itu
adalah pengamalan “Hablumminannasi”.
3. Pemuda merupakan harapan masa depan bangsa, jika baik dan berhasil pemuda maka
akan baik dan berhasil suatu bangsa
Melalui syarahan ini kami mengajak dan menghimbau kepada kita semua agar berpegang
teguh kepada sunnah rasul sehingga kita tidak salah jalan. Demikian syarahan kami pada
kesempatan ini, mudah-mudahan ada manfaatnya, kami akhiri dengan sebuah pantun :
Ke pasar membeli angsa
Angsanya jatuh hilang di kali
jika kita anak bangsa
Harus menjadi pemberani
Terima kasih atas segala perhatian mohon maaf atas segala kekurangan.
Wabillahi taufiq walhidayah.wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Comments
Post a Comment