Mengapa Belanda Mengirim Dr. Snouck Hurgronje ke Aceh?
Selama menjajah Indonesia,
Perang Aceh (1873-1904) menjadi salah satu pergolakan tersulit dan terlama yang
pernah dihadapi Belanda. Setelah dua dekade lebih tidak mendapatkan hasil yang
diinginkan, Belanda memutuskan untuk mengubah strategi. Belanda akhirnya
mengirim Dr. Snouck Hurgronje. Dr. Snouck Hurgronje ditugasi oleh Belanda untuk
memenangkan Perang Aceh dengan cara menjalin hubungan yang harmonis dengan
rakyat Aceh.
Tugas Dr. Snouck Hurgronje di
Aceh Untuk menaklukkan Aceh, Belanda akhirnya menempuh jalan dengan mencari rahasia
kekuatan masyarakatnya, terutama yang menyangkut kehidupan sosial-budayanya.
Tokoh yang dikirim oleh Belanda untuk menyelidiki tata negara Aceh agar
diketahui kelemahan rakyat Aceh adalah Dr. Snouck Hurgronje. Dr. Snouck
Hurgronje adalah orientalis ternama berkebangsaan Belanda yang paham tentang
agama Islam dan mempunyai pengalaman bergaul dengan orang-orang Aceh selama di
Mekah. Dr. Snouck Hurgronje dipandang sebagai orang yang tepat untuk terjun ke
tengah masyarakat Aceh dan diberi tugas memecahkan kesulitan-kesulitan yang
dihadapi Belanda dalam penaklukkan Aceh.
Pada Juli 1891, Dr. Snouck
Hurgronje berhasil masuk ke Aceh untuk memelajari adat-istiadat, kebudayaan,
dan ajaran Islam masyarakatnya. Selama menjalankan kegiatannya di Aceh, nama
samaran Dr. Snouck Hurgronje adalah Abdul Gafar.
Akhir Temuan penting Dr. Snouck Hurgronje
Pada 23 Mei 1892, Dr. Snouck
Hurgronje menulis sebuah laporan kepada pemerintah Belanda yang diberi judul Atjeh
Verslag. Laporan tersebut berisi temuannya selama menyamar dan beberapa cara
menaklukkan Aceh berdasarkan pihak yang akan dihadapi. Meskipun sultan berhasil
ditundukkan, bukan berarti para kepala daerah akan menyerah begitu saja kepada
Belanda. Terlebih lagi, pengaruh para ulama terhadap rakyat sangat kuat. Itulah
mengapa, sangat sulit untuk mengalahkan pertahanan rakyat Aceh yang keyakinan
agamanya sangat kuat. Dr. Snouck Hurgronje juga menyatakan bahwa satu-satunya
jalan baik untuk ditempuh dan akan membawa hasil adalah dengan memecah belah
kekuatan yang ada dalam masyarakat Aceh.
Kaum ulama yang memimpin
perlawanan harus dihadapi dengan kekuatan senjata. Terkait masalah ini,
Dr.Snouck Hurgronje mengusulkan untuk mengadakan serangan umum di Aceh yang
dipimpin oleh tokoh Belanda yang bernama J.B van Heutz, Gubernur Sipil dan
Militer Aceh. Di samping itu, Belanda akan membuka kesempatan bagi bangsawan
Aceh dan anak-anaknya untuk masuk dalam korps pamong praja pemerintah kolonial.
Beberapa usulan Dr.Snouck Hurgronje kemudian digunakan oleh Belanda untuk
membuat siasat perang yang baru. Penugasan Dr.Snouck Hurgronje pun terbukti
mampu membalikkan keberuntungan Belanda. Pasalnya, beberapa serangan gerilnya
berhasil dipatahkan dan Kesultanan Aceh takluk pada 1903.
Sumber : Kompas.com
Referensi: Poesponegoro, Marwati Djoened dan
Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan
Penjajahan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Comments
Post a Comment