Otak dan Perilaku
Manusia
Disusun
Oleh :
Fitrah Khairina 11210700000006
Hilal Najmi 11210700000087
Namira Arianna Firmansyah 11210700000206
Ibni Fikri
Lumaela 11210700000237
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PROGRAM
STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
2021
Kata Pengantar
Puji dan
syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang
berjudul “Otak dan Perilaku Manusia” dengan lancar dan tepat waktu.
Makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi pembelajaran mata kuliah Filsafat Manusia.
Pemahaman di dalam makalah ini tentu sangat diperlukan, dengan tujuan agar kita
dapat mengetahui apa saja aspek yang ada didalamnya serta memberikan pemahan
lebih sekaligus memperdalam wawasan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Desi Yustari Muchtar M.Psi. selaku dosen mata kuliah Psikologi Umum yang
telah membimbing kami dalam penyususnan makalah ini dan teman-teman yang sudah
membantu kami hingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu .
Kami menyadari
masih terdapat kekurangan dalam makalah kami. Oleh karena itu, kami berharap
pembaca dapat memberi kritikan yang membangun untuk perbaikan makalah kami di
kemudian hari.
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sistem saraf
adalah struktur yang terdiri dari bagian-bagian sel saraf (neuron). Sistem
saraf, bersama dengan sistem hormon, mempertahankan fungsi tubuh. Secara umum,
sistem saraf memiliki kemampuan untuk mengatur laju sekresi beberapa kelenjar
endokrin, misalnya kontraksi otot, perubahan cepat pada organ dalam. Sistem
saraf terbagi menjadi dua tipe yaitu neurogilia dan neuron. Neuron adalah
struktur paling dasar dan unit fungsional pada sistem saraf (Fox, 2004). Sel
neugrolia adalah sel yang menunjang tambahan neuron yang berguna sebagai
jaringan ikat dan mampu menjalankan mitosis yang mendukung proliferasi pada sel
saraf otak (Sloane, 2003)
Otak merupakan
massa jaringan saraf yang terdapat didalam kepala. Hubungan antara pikiran atau
jiwa-badan (mind-body problem) terutama otak, sudah pernah dibahas secara
filosofis dalam waktu yang berkepanjangan. Tetapi saat ini para ahli tidak mau
menghabiskan energi mereka untuk mendiskusikan tentang pengertian atau definisi
tunggal tentang pikiran, yang pada akhirnya sangat kaku membatasi ruang gerak
penelitian atau perkembangan Biopsikologi.
Saraf dan Otak adalah komponen
penting dari tubuh kita karena mereka adalah bagian yang mengatur fungsi
seluruh badan kita. Tanpa kedua komponen tersebut kita tidak akan bisa mengatur
tubuh kita.
B. Masalah
1. Apa
itu sistem saraf?
2. Apa
itu pengertian otak?
3. Apa
saja bagian-bagian dan fungsi otak?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui tentang sistem saraf.
2. Untuk
mengetahui tentang pengertian otak.
3. Untuk
mengetahui apa saja bagian-bagian dan fungsi otak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem
Saraf
- Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf
merupakan jaringan kompleks yang mengatur cara kegiatan yang dikerjakan tubuh
mulai dari gerak tubuh, berpikir, melihat, sampai mengatur fungsi organ. System
saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls impuls yang berupa listrik dari
suatu rangsang dari luar maupun dalam tubuh, system saraf juga disusun dari
jutaan sel saraf. Sifatnya peka terhadap rangsang salah satu contohnya adalah
saat tangan seseorang terkena air panas, system saraf akan mengirim sebuah
impuls yang menyebabkan gerakan refleks pada tangan untuk menarik tangan dari
air panas tersebuh.
Sistem saraf
secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu saraf pusat dan saraf tepi, Sistem
saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sementara sistem
saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom. Kedua sistem ini
bekerja sama untuk mengendalikan seluruh aktivitas di dalam tubuh, baik yang
disadari maupun tidak disadari.
- Bagian-Bagian Saraf
Gambar 1.
Bagian-Bagian Saraf
Sumber : https://hot.liputan6.com/
Sel saraf terdiri dari beberapa
bagian yaitu :
1.
Badan Sel
Badan sel adalah anggota Yang
terbesar berasal dari sel saraf, yang mengandung banyak komponen. Terdiri dari
membran sel, sitoplasma (zat saraf), dan nukleus (inti) sel), nukleolus
(nukleus anak) dan retikulum endoplasma. retikulum endoplasma Kelompok neuron
disebut sel darah Nissl. puting susu Deformasi retikulum endoplasma kasar.
Badan sel bertanggung jawab untuk penerimaan. Rangsangan berasal dari dendrit
kemudian diteruskan ke dendrit. Akson (neurit). Badan sel berfungsi untuk
mengatur metabolisme seluruh neuron.
Badan sel memiliki nukleus dan
sitoplasma mengandung butir Nissl. Berguna untuk sintesis protein. Butir Nissl
dapat meningkatkan kegunaan. Karena mengandung RNA. badan sel saja sistem saraf
pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan Ganglion (kelompok sel saraf di
luar sistem saraf pusat).
2.
Dendrit
Dendrit berfungsi untuk
mengirimkan dan meenerima impuls dari ujung akson saraf lain dan melanjutkannya
ke badan sel
3.
Akson
Akson adalah struktur panjang
seperti ekor yang bergabung dengan badan sel di persimpangan khusus yang
disebut axon hillock. Banyak akson diisolasi dengan zat lemak yang disebut
mielin. Mielin membantu akson untuk menghantarkan sinyal listrik. Neuron
umumnya memiliki satu akson utama. Dalam akson terdiri dari
- Selubung Mielin, yaitu bagian sel yang membungkus
akson.
- Selubung Mielin terdiri atas sel-sel Schwan
- Terminal akson, yaitu tempat bertemunya sel saraf
dengan sel saraf lainnya.
- Pada terminal akson ini terdapat sinaps, yaitu pertemuan
antara dua terminal akson.
- Di sinaps ada cairan yang disebut neurotransmitter.
- Neurotransmitter berfungsi menghantarkan sinyal
dari terminal akson yang satu ke terminal akson lainnya.
3. Jenis-Jenis saraf
- Saraf
pusat
Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang pada sistem saraf pusat
berperan dalam mengendalikan seluruh pengaturan dan pengolahan rangsangan. Otak
sebagai pengendali tubuh disadari maupun tidak disadari yang disadari seperti
berjalan memegang dan meraba, yang tidak di sadari detak jantung, pelepasan
hoemon dll, sedangkan sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pertukaran
sinyal atau informasi antara tubuh dan otak, serta pemicu dari gerakan refleks.
- Saraf
tepi
Fungsi utama
sistem saraf tepi merupakan mendapat rangsangan & menghantarkan seluruh
respons yg telah diolah sang sistem saraf pusat. Sistem ini terdiri berdasarkan
beberapa fungsi & bagian, yaitu:
- Saraf sensorik
Fungsi saraf
yang satu ini adalh untuk menerima rangsangan atau stimulus dari luar tubuh dan
mengantarkan impuls itu menuju otak ataupun sumsum tulang belakang. Saraf ini
bisa dibilang sel saraf indra.
- Saraf
motorik
Sel saraf
motoric berfungsi sebagai penghantar impuls dari sel saraf pusat ke sel otot
sehingga tubuh bisa memberikan respon berupa gerakan yang dilakukan oleh tubuh
untuk menagnggapi stimulus yang terjadi.
- Saraf
soamtik
Berfungsi untuk mengelola respons semua
kegiatan yang tidak disadari, seperti respons flight-or-fight dan
kebalikannya.
4. Cara Kerja Saraf
Cara kerja saraf adalah dengan
bersinergi antara reseptor saraf pusat dan saraf tepi,
Dimulai dari reseptor yang
diberikan stimulus misalnya saja saat seseorang terkena api, makna dari
reseptor akan memberikan impuls melalui saraf sensorik lalu dari saraf sensorik
ke saraf pusat yaitu dalam kasus ini adalah sumsum tulang belakang dan dari
sumsum tulang belakang impuls itu akakn dibawa ke saraf motoric dan berakhir di
sel otot yang ingin di gerakan, jika yang terkena api adalah kaki maka impuls
di bawa ke sel otot kaki jika yang terkena tangan maka akan dibawa ke sel otot
lengan.
Gambar 2.
Cara Kerja Sistem Saraf
B. Pengertian
Otak
Salah
satu bagian tubuh manusia adalah kepala yang di dalamnya terdapat tengkorak.
Selanjutnya di dalam tengkorak terdapat organ kecil yang di sebut otak. Otak
adalah organ kecil yang melindungi sistem saraf dan berfungsi sebagai pusat
utama koordinasi seluruh aktivitas biologis, fisik, dan sosial dari seluruh
bagian tubuh. Pada umumnya tengkorak manusia mampu menampung volume sekitar
1700 ml yang berisi 1400 ml (80%) otak, 150 ml (10%) darah, dan 150 ml (10%)
cairan otak. Struktur otak yang sempurna pada manusia dengan berat sekitar
1300-1400 gram (2% berat tubuh).
Otak merupakan sumber dari seluruh
perasaan emosional seperti keinginan, pikiran dan merupakan penjaga memori kita (Hewitt,
Lyons,et al, 2006: 430). Otak mengandung 100 miliar sel neuron dan 1 trilyun
sel neuroglia. Setiap sel neuron mampu menciptakan 10.000 cabang dendrit bahkan
bisa mencapai 100.000, sehingga akan terbentuk 1000 trilyun sinapsis (koneksi
komunikasi) (Rakhmat, 2005). Otak
menerima rangsangan untuk dipahami (dipersepsi) melalui kerja sel saraf,
sirkuit saraf, dan nemotransmitter (Wathon, 2016). Secara anatomis, otak
terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu: otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), dan batang otak (brainstem).
Otak besar (cerebrum) merupakan
bagian terbesar (±80%) dari berat otak. Otak besar merupakan pusat koordinasi
utama aktifitas mental seperti memori (ingatan), kepandaian (inteligensia), dan
juga kesadaran dan pertimbangan. Sehingga memungkinkan individu untuk berpikir,
berbicara, mengingat, dan mengendalikan pikiran. Bagian otak ini pula mempunyai
peran penting dalam membentuk tingkat kecerdasan individu dan kualitas belajar
seseorang.
Cerebrum terbagi menjadi dua bagian
belahan (hemisfer) yaitu kiri dan kanan oleh alur fissura longitudinal. Setiap
hemisfer mempunyai fungsi yang berbeda. hemisfer kiri dikenal sebagai otak
rasional bekerja dalam pola yang linier, sekuensial, mengurusi hal-hal yang
terkait logika-rasio, kata dan bahasa, serta matematik. Sebaliknya hemisfer
kanan atau otak irasional bekerja dengan pola yang tidak teratur, berkaitan
dengan kreativitas, seni, music, warna, desain dll. Selain itu belahan otak ini
berfungsi untuk mengontrol dan koordinasi bagian tubuh secara bersilangan.
Kedua belahan otak ini terhubung oleh sebuah struktur jaringan syaraf yang
disebut corpus callosum.
Cerebrum terbagi dalam beberapa
bagian (lobus) dengan fungsi khasnya yang berbeda, yaitu: (a) Lobus frontal
yaitu kegiatan berpikir, perencanaan, dan penyusunan konsep, (b) Lobus temporal
jawab pada persepsi suara dan bunyi, (c) Lobus perietal; bertanggung jawab pada
kegiatan berpikir, terutama pengaturan memori Lobus occipital; mengatur fungsi
penglihatan (Pasiak, 2005: 68). Keseluruhan bagian otak terbungkus oleh selaput
yang dinamakan cortex cerebri (kulit otak). Struktur ini melapisi seluruh
permukaan cerebrum hingga pada lekukan terdalam sekalipun. Lapisan ini memiliki
ketebalan yang bervariasi antara 1,5 mm – 4,5 mm, rata-rata 2,5 mm (lobus
frontal), paling tebal 4,5 mm (area motorik), dan paling tipis 1,5 mm - 2,2 mm
(area visual).
Jumlah sel syaraf pembentuknya
sekitar 2,6 x 109 sel neuron. Struktur ini terlihat ”tak beraturan” berupa
lekukan (konvolusi) yang terdiri atas cekungan (sulcus) dan tonjolan (gyrus).
Fungsi utama kulit otak yaitu fungsi sensorik, asosiasi, dan motorik. Melalui
instrumen Positron Emission Tomography (PET) diketahui bahwa terdapat enam sistem
otak (brain system) yang secara terpadu meregulasi semua perilaku manusia.
Diantaranya adalah cortex prefrontalis, sistem limbik, gyros cingulatus,
ganglia basalis, lobus temporalis, dan cerebellum. Keenam sistem otak tersebut
mempunyai peranan penting dalam pengaturan kognisi, afeksi, dan psikomotorik,
termasuk IQ, EQ, dan SQ (Suyadi, 2012).
Otak kecil (cerebellum) terletak
dibagian belakang kepala, dibawah lobus occipital dekat dengan ujung leher
bagian atas. letaknya terhubung ke otak melalui pedunculus cerebri. Cerebellum
bertugas dalam proses koordinasi dan keseimbangan. Secara lebih detil Rohkamm
(2004: 54) menjelaskan struktur dan fungsi otak kecil terbagi pada tiga
spesifikasi, yaitu vestibulocerebellum (anrcheocerebellum), terdiri atas flocculonodular
lobe dan lingula, bertanggung jawab untuk mengontrol keseimbangan, otot aksial
dan proksimal, irama pernafasan, pergerakan kepala dan mata (stabilisasi
pandangan). Kedua, spinocerebellum (paleocerebellum) berfungsi dalam mengontrol
otot-otot yang berkaitan dengan postur, keseimbangan. Ketiga, pontocerebellum
(neocerebellum) bertanggung jawab untuk keseimbangan tubuh, kecepatan dan
ketepatan pergerakan tubuh termasuk perkataan.
Batang otak (brainstem) berada
didalam tulang tengkorak bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung
atau sumsum tulang belakang. Tengkorak
terdiri dari tiga lapisan yaitu otak tengah, pons, dan medulla.
Didalamnya terdapat inti syaraf kranial dan proses naik-turunnya pertukaran
informasi dari otak, otak kecil, dan tulang belakang. Bagian otak ini mengatur
hal dasar yang penting dalam kehidupan seperti pernafasan, denyut jantung, suhu
tubuh, proses pencernaan, dan lain-lain.
C. Bagian
dan Fungsi Otak
Gambar 3.
Bagian-Bagian Otak
Sumber :
https://www.kibrispdr.org/
Otak merupkan
pusat kendali dari apa yang kita lakukan dari mulai yan di sadari hingga yang
tidak disadari. Otak merupakan salah satu organ terpenting yang terbentuk dari
jutaan sel neuron.
Otak merupakan
organ yang sensitif dan kompleks jika terjadi kerusakan pada otak maka efeknya
akan mengganggu keseharian seseoarang contohnya kegagalan menyeimbangkan tunuh,
kehilangan memori, dan lain-lain.
Otak secara
garis besar dibagi menjadi 3 bagian yaitu otak besar (cereberum), otak kecil
(cerebellum), dan batang otak (brain stem)
- Otak
besar (Cereberum)
Otak besar
merupakan bagian terbesar dari otak dan memiliki dua belahan yaitu otak kanan
dan kiri, sungsi otak besar ini mengatur gerakan koordinasi gerakan sentuhan,
pengelihatan, pendengran, penilaian, penalaran, emosi, dan juga pembelajaran.
Otak kanan dan kiri memiliki fungsi mengontrol gerakan tubuh, otak belahan
kanan berfungsi mengatur pergerakan tubuh bagian kiri dan otak bagian kiri
mengatur pergerakan tubuh bagian kanan.
Otak besar
juga memiliki bagian bagian lagi di masing masing belahannya
Gambar 4.
Bagian-Bagian Otak Besar
Sumber : https://www.markijar.com/
- Lobus
frontal
Merupakan
bagian otak besar paling depan yang letaknya di belakang dahi. Fungsi bagian
otak ini adalah untuk mengontrol pemikiran, perencanaan, pengorganisasian,
pemecahan masalah, ingatan, dan gerakan jangka pendek.
- Lobus
parietal
Merupakan
bagian tengah otak yang fungsinya manfsirkan sensorik seperti rasa, suhu, dan
sentuhan.
- Lobus
oksipital
Merupakan
bagian otak yang berada di bagian belakang kepala dan berfungsi untuk
mengontrol pengelihatan manusia.
- Lobus
temporal
Merupakan
bagian otak di samping tepatnya berada di daerah atas telinga dan bagian otak
ini lah yang mengatur memori, ucapan, dan pemahaman.
- Otak
kecil (cerebellum)
Otak kecil
merupakan otak yanga berada di bagian bawah, dibawah lobus oksipital, fungsi
otak ini sangat penting untuk kehidupan sehari hari karena otak ini yang
mengatur koordinasi gerakan, dan keseimbangan.
- Batang
Otak (Brain Stem)
Batang otak
ini adalah bagian otak yang menyambung dengan sumsum tulang belakangan dan
bagian otak ini memiliki serabut saraf yang fungsinya menerima dan menyampaikan
impuls dari seluruh tubuh dan ke seluruh tubuh.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem
saraf merupakan jaringan kompleks yang mengatur cara kegiatan yang dikerjakan
tubuh mulai dari gerak tubuh, berpikir, melihat, sampai mengatur fungsi organ.
System saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls impuls yang berupa listrik
dari suatu rangsang dari luar maupun dalam tubuh, system saraf juga disusun
dari jutaan sel saraf. Sifatnya peka terhadap rangsang salah satu contohnya
adalah saat tangan seseorang terkena air panas, system saraf akan mengirim
sebuah impuls yang menyebabkan gerakan refleks pada tangan untuk menarik tangan
dari air panas terseduh.
Otak adalah organ kecil yang
melindungi sistem saraf dan berfungsi sebagai pusat utama koordinasi seluruh
aktivitas biologis, fisik, dan sosial dari seluruh bagian tubuh.
Otak
secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian yaitu otak besar (cereberum), otak
kecil (cerebellum), dan batang otak (brain stem)
B. Saran
Kami selaku
pembuat makalah menyadari ketidaksempurnaan dari makalah kami. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar kedepannya kami
dapat menjadi lebih baik
Daftar Pustaka
Amin,
M. S. (2018). Perbedaan Struktur Otak dan Perilaku Belajar Antara Pria dan
Wanita; Eksplanasi dalam Sudut Pandang Neuro Sains dan Filsafat. Jurnal
Filsafat Indonesia, 38-43.
Supradewi, R. (2010). Otak, musik, dan proses
belajar. Buletin Psikologi, 18(2).
Timotius, K. H.
(2018). Otak dan perilaku. Penerbit Andi.
BAB, I. SISTEM SARAF TEPI.
Singgih, S. A., & FKUI, P. D. I. F. (2003). Sistem
Saraf Sebagai Sistem Pengendali Tubuh. Jakarta: Departemen Ilmu Faal
FKUI.
Junita, A. SISTEM SARAF.
SARAF, A. S., OTOT, T., REFLEKS, D. P. T. G., & SADAR,
D. PROGRAM STUDI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
Comments
Post a Comment