Part 5
“Apa fik,,,,apa itu urgent sekali sampai ada kata-kata
jangan menyesal nanti”.
{Fikran tetap saja masih diam tanpa berkata sepatah katapun}
“Fikran, sebenarnya apa yang mau kamu katakan”.
Sebenarnya nggak penting sih mal sahutnya sambil senyum,
fitrah itu dari kita lihat jilbabnya yang lebar dan sifatnya yang cuek saja semua pasti tau kalau dia itu
nggak mau diajak yang namanya pacaran. Mal sekarang kamu udah taukan apa yang
aku mau kasih tau apa yang urgent, jadi nggak usah ya kamu cari perhatian sama
dia pasti bakal di cuekin juga.
Iya ya fik, makanya selama ini dia selalu menjaga batasan
dengan lelaki yang bicara sama dia, salaman aja aku belum pernah lihat, o iya
pantes aja kemarin waktu aku datang bahas masalah pembacaan tilawah dia nggak
salaman sama aku.
“Nah mal sekarang kamu fokus aja sama UN ya ! cinta dalam aja,
kalau jodoh pasti bertemu kembali kalau nggak ya berarti ikhlaskan saja”.
“Enak saja kamu fik”
{ keesokan Hari}
Para siswa-siswa semua mempunyai kesibukan untuk
mempersiapkan perpisahan besok pagi. Ada yang menghias pentas, menyusun kursi,
mendekorasi panggung dan Gladi. Akmal merasa sedih karena sebentar lagi masa
putih abu-abu itu telah usai dan apa itu waktuny dia berpisah dengan bidadari
berkacamata ini. aku berjanji dengan diriku sendiri melaui sekarang aku akan
terus memperbaiki diri menjadi lebih baik, nggak ada yang namanya pacaran dalam
kamus hidupku walaupun aku pernah coba mendekati teman sekelasku tapi itu dulu
sahutnya dalam hati. Setelah selesai kuliah aku harus bertemu kembali dengan
fitrah, tapi gimana caranya ya, nomor hp aja aku belum tahu, setelah mendengar
fikran bicara kemarin sekarang jadi segan untuk berbicara dengan fitrah.jam
sekolah sudah berakhir dan akmal langsung meninggalkan tempat gladi, tiba-tiba
akmal melewati salah satu ruangan gladi dan mendengar fitrah lagi belajar
tilawah untuk persiapan besok. Akmal langsung berhenti suara ini begitu
menyentuh hati katanya, kak ada yang memanggilnya dari belakang.
“Oh iyaa Rafael sahut akmal sambil menoleh kebelakang”
“Kakak kenapa berdiri disini”
“Nggak rafael, tadi kakak terhenti langkah kaki mendengar
suara tilawah yang begitu bagus”
“Siapa kak”
“Itu siswa pindahan 3 bulan lalu”
“Aku belum kenal kak”
“Besok kamu dengar sendiri suaranya, ada apa kamu memanggil
kakak tadi”
“Begini kak , wali kelas kami pak surya tiba-tiba harus
pulang kampung katanya, jadi aku saja yang baca doa penutup kata pak surya dan
diharuskan melapor sama kakak. Walaupun aku jurusan IPS tapi aku bisa kak”.
"Oke boleh rafael, kakak percaya sama kamu kok tidak semua
anak IPS itu nakal jawabnya sambil senyum".
{ Hari ini semua siswa dan para tamu undangan semua sudah berada
ditempat duduk mereka}
Rafael duduk kedalam
ruang untuk menunggu gilirannya, disana terdapat beberapa pengisi acara formal
termasuk akmal sebagai koordinator acara formal. Fitrah akhirnya berjalan ke
pentas sambil menunduk dan melewati Rafael yang sedang duduk. Ketika fitrah
tampil tiba-tiba rafael menanyakan
"kak akmal".
"Kak akmal ! aku belum pernah mendengar suara ini sebelumnya
Itulah suara tilawah siswi pindahan itu rafael, tadi dia
melewati kamu ketika menuju pentas".
“Bersambung”
Comments
Post a Comment