Part 2
Bel sudah berbunyi,
pertanda jam belajar sudah berakhir untuk hari ini. seperti biasa sambil
menunggu dijemput, aku selalu membiasakan diri untuk sholat terlebih dahulu
mengingat jarak dari sekolah dan rumah aku sekarang bisa dikatakan sangat jauh
dibandingkan sekolah dulu yang sangat dekat. Sambil berjalan menuju musalla
tatapan aku hanya fokus kebawah dan cuek dengan keadaan sekitar. Aku memang
memang mempunyai karakter cuek dan pendiam tapi super cerewet dengan mereka
yang sudah aku kenal.selesai sholat aku bergegas menunggu jemputan didepan sekolah
dengan sedikit mengulang-ngulang
hafalaan semalam dalam hati.
“Fitraaaaaah......”
“Aku
tidak menolehnya bahkan tidak tahu” syarifah memanggilku
“Fitrah”
dengan gaya syarifah yang mulai kesel
“Iya
peh” sahutku , kenapa sih jutek banget
“Fit
aku kayak paduan suara panggil kamu, liat itu mereka pada liat kesini berasa
akan terkenal kalau begini setiap hari” sahut ipeh
Kak
Akmal jemput kamu eh maksudnya kamu dijemput. Heheeee, dengan berbalik arah
syarifah langsung mengatakan “ dah aku pulang ya ukhti fitrah, cepat yang
jemput kamu udah kering nungguin dari tadi ”
Heheeeee,
aku tertawa sambil melihat tingkah lucu syarifah, aku memang paling lama dalam
segala hal. Sejak pindah kesini Syarifahnsalah satu teman yang dekat denganku .
aku bergegas lari kegerbang sekolah dan langsung pulang kerumah.
Sesampai
drumah aku langsung ganti pakaian istirahat sebentar dan malamnya latihan
tilawah persiapan lomba provinsi. Dirumah aku selalu bercerita dengan cecek (
adik mama) setiap harinya apa aja yang aku alami disekolah dan cecek selalu
mendengar celotehan aku. Kami memang memiliki karakter yang sama alias
sama-sama cuek dan sama tinggi eh aku sedikit lebih tinggi darinya ( terkadang
yang buat aku kesel kalau lagi keluar dengan cecek, orang-orang mengatakan kami
teman dan cecek selalu senyum mendengar komentarnya). Cecek orang paling tahu
tentang aku dan teman curhatku. Kami memang seperti best friend, dan cecek
menjadi motivasi aku dalam berjilbab syar’i.
Keesokan
paginya sesampai disekolah ipeh ( nama panggilannya) langsung menemui aku.
“Fiit”
“Iyaa,
ada apa ipeh cantiik”
“Wajah
sumringah, nanti istirahat kita rapat osis ya di Aula”
“iya”
Dirapat banyak hal yang kami diskusikan
termasuk dibidang agama, akmal sangat serius dalam membahas kegiatan kedepan
yang akan kita lakukan. Setelah sejam lebih kami rapat akhirnya semua selesai,
saat mau keluar dari aula tiba-tiba kak akmal melihat kearah kami
seolah-olah
mau mengatakan sesuatu, aku tetap saja menunduk dan ipeh sibuk melihat kiri
kanan, terlihatlah wajah kak akmal ketempat kami, syarifah langsung tersenyum
dan berkata.
“ kak”
“Iyaa”,,,
kami duluan kak sahut ipeh.
“Padahal
aku ingin lanjut bicara tapi ipeh langsung memotong pembicaraannya” kata akmal
dalam hati.
“Mal,
itu fitrah yaa anak baru yang suara tilawahnya bagus itu” kata teman-teman
akmal
“Itu
syarifah temannya yang disamping syarifah itu namanya fitrah, tapi aku belum
sempat bicara mereka udah keluar aula”
Hahaaaaaaa,
teman-temannya tertawa. Mulut kamu saja tidak bergerak tadi mal, gaya kamu mau
bicara sama fitrah, tapi fitrah anggun sekali anaknya ya mal ! wajar saja
semenjak fitrah pindah kesini kamu nggak pernah libur sekolah bahkan rapat osis
saja kamu semangat sekali.
“Tapi
kapan aku bisa berbicara dengannya” sahut akmal
“Tenaang
Mal”, semua ad waktunya
“Iya
waktu sekolah kita tinggal beberapa bulan lagi” sahut akmal dengan nada rendah, udah ayo
kita kembali ke kelas sambil keluar aula dengan terburu-buru mengingat mereka
udah telat masuk kelas setengah jam dan dikoridor akmal berpas-pasan dengan fitrah
yang mau kekamar mandi
“Eh
fitrah” kata akmal dengan nada terkejut betapa tidak yang barusan
dibicarakannya kini berada tepat didepannya.
“BERSAMBUNG”
Comments
Post a Comment