Ukhtifillah yang selalu dalam naungan Allah dan para calon
penghuni syurga, insya Allah. kali ini inspirasi meja mau bahas tentang pacarah
ah, secara sekarang banyak banget ya katanya pacaran secara islami.memang ada
pacaran islami ? yang ada pacaran setelah menikah, Abisnya, banyak banget
remaja yang sebenarnya tahu kalo pacaran itu membahayakan, eh, masih aja
dilakuin. Udah tahu juga kalo sebenarnya banyak cowok (termasuk cewek, sih)
yang tipenya tukang PHP (Pemberi Harapan Palsu), tetap aja nggak kapok-kapok.
Masih berharap banyak. Kalo gitu, yang aneh jadinya siapa ya? Itu mah pemberi
harapan namanya. Duh, ayo sadar diri, ya!
Sebagai seorang
muslimah kita tentunya wajib menjaga diri mereka-mereka para lelaki pemberi
harapan dan juga para lelaki jauhi para perempuan yang suka kasih harapan. so,
jaga komunikasi kita jangan sampai berlebihan yang akhirnya jadi deh pemberi
harapan.
Sebenarnya kalo
ngomongin pacaran mah kagak ada abisnya, semoga kita para muslimah selalu dalam
lindungi Allah ya. Nah kalau udah jatuh cinta apa yang harus kita lakukan !!!.jatuh cinta kepada lawan jenis, dari segi jatuh cinta itu sendiri bukanlah
aib dan juga bukan dosa. Jatuh cinta adalah hal yang manusiawi dan menjadi
naluri yang ada secara alamiah pada setiap manusia normal. Nabi, orang suci,
orang shalih, dan ulama mengalami jatuh cinta kepada lawan jenis sebagaimana
manusia pada umumnya. Rasulullah SAW cinta
kepada Khadijah dan Aisyah, ibnu Umar cinta yang sangat kepada istrinya, Ibnu
Hazm cinta pada wanita yang sampai membuatnya menjadi ulama besar, Sayyid
Quthub mencintai wanita namun gagal menikahinya, dll semuanya adalah contoh
bagaimana perasaan itu adalah perasaan yang normal, wajar, natural, dan biasa.
Nah Berikut Ada 2 Tips Yang Mesti dihilangkan Ya Sahabat Inspirasi Meja
biar nggak ada yang namanya Harapan.
Memelihara
harapan
Pemberi dan
penerima harapan palsu yang paling rawan adalah pada aktivitas pacaran, karena mereka senantiasi mengumbar harapan
yang tiada endingnya.Coba deh kamu yang pernah pacaran atau sekarang lagi
pacaran, pikir-pikir deh, apa sering kamu jadi korban para pembeli harapan
palsu? Misalnya nih, janji tuh cowok nggak akan pindah ke lain hati, eh, baru
sebulan pacaran udah kepergok jalan bareng ama cewek lain. Sakit? Bisa jadi.
Baru aja berjanji bakalan mengikat jalinan cinta sehidup-semati, baru 3 bulan
udah pindah ke lain hati dengan cara mencampakkan kamu ke lembah penderitaan
sebagai mantan pacar tuh cowok. Perih? So pasti. Kapok?
Kayaknya belum tentu deh.
Buktinya masih
ada juga yang Berharap jadian lagi ama cowoknya, meski pernah nyakitin. Kok
bisa ya? Mungkin karena menganggap hubungan yang pertama dirasa belum maksimal.
Idih, maksimal apanya? Maksiatnya sudah jelas terus ditumpuk, mau terus nambah
maksiat? Mulai sekarang berhenti berharap, banyak hal
yang dapat kamu lakukan yang penting tidak menunggu harapan yang belum jelas
ya, Atau mungkin kamu terlanjur sayang apalagi nggak tegaan. Sudahi semua
alasan klasik itu, Serius ya datangi.
Berhenti
berharap
Ukhtifillah mulai sekarang berhenti berharap
apalagi katanya untuk mengenal satu sama lain, mengenal satu sama lain kok
sampai 2 tahun ya, itu melebihi kredit motor. Tinggalkan pacaran, karena itu
jelas hukumnya haram dan tidak dibolehkan dalam islam.
Imam Ibnu Rajab
al-Hambali menyampaikan, “Jika
Islam seseorang itu baik, maka sudah barang tentu ia meninggalkan pula perkara
yang haram, yang syubhat dan perkata yang makruh, begitu pula berlebihan dalam
hal mubah yang sebenarnya ia tidak butuh. Meninggalkan hal yang tidak
bermanfaat semisal itu menunjukkan baiknya seorang muslim,” (dalam
Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, jilid 1, hlm. 289). { Yeni Safitri }
Comments
Post a Comment