Skip to main content

kesehatan gizi


BAB 1
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
 Anak berusia 0-6 tahun (golden age) perlu mendapat perhatian khusus, pada masa tersebut merupakan masa terjadinya perkembangan dan pertumbuhan yang pesat sekaligus kritis karena merupakan langkah awal masa depan anak. Masa ini adalah suatu proses menuju kematangan fisik dan mental sehingga mereka siap menerima dan memberi respon terhadap stimulasi yang didapatkan dari lingkungan. Menurut Laurens (2004), lingkungan fisik sekitar seseorang sangat mempengaruhi mental dan perilakunya. Segala informasi dan stimulasi dari lingkungan akan langsung diterima sehingga memberikan pengaruh yang besar di kehidupan mereka (Suyadi, 2013). Dengan kata lain, lingkungan fisik memberi pengaruh penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Lingkungan awal yang mempengaruhi perkembangan anak tergolong menjadi dua yaitu: lingkungan rumah dan lingkungan luar rumah, lingkungan rumah terdiri dari aspek orang tua dan fisik dari rumah. Sedangkan lingkungan luar rumah adalah masyarakat, dan lembaga formal pendidikan yaitu taman kanak-kanak (TK).
Definisi TK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun. Taman kanak-kanak merupakan salah satu sarana pendidikan untuk mendidik anakanak menjadi generasi yang memiliki kualitas fisik, mental-spiritual, kecerdasan dan kepribadian yang sehat dan tangguh. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran merupakan salah satu dari hak anak, yang merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia sebagaimana yang termuat dalam UUD 1945 maupun Konvensi Hak-Hak Anak PBB yang telah diatur oleh undang-undang Indonesia di dalam Keppres No.36/1990.
Namun pada penerapannya di indonesia hak anak belum sepenuhnya terjamin, terlindungi dan terpenuhi baik oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Pemenuhan hak-hak anak dapat dilaksanakan melalui empat prinsip: (a) non diskrimisasi, (b) kepentingan terbaik untuk anak, (c) hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan anak, serta (d) menghargai pendapat anak. Kondisi anak Indonesia sampai saat ini masih sangat memprihatinkan, masih terdapat banyak anak Indonesia yang hidup tanpa hak dan perlindungan yang layak.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:
1.      apa penyebab anak usia dini mengalami kecelakaan?
2.      Sebutkan penyebab kecelakaan yang mungkin terjadi pada anak?
3.      Sebutkan pertolongan pertama kepada kecelakaan (P3K)?
  1.3 Tujuan masalah
Tujuan dari penelitian adalah untuk menghasilkan suatu desain yang sesuai dengan konsep sekolah ramah anak dan dapat di terapkan kedalam desain taman kanak-kanak sehingga menghasilkan suatu desain taman kanak-kanak yang memenuhi aspek-aspek keamanan, kesehatan dan berorientasi pada kebutuhan anak.
BAB 11

KESELAMATAN ANAK DAN LINGKUNGAN




A.    Anak dan lingkungan
lingkungan kehidupan seorang anak Tk adalah sekolah, rumah, dan sekitarnya, serta
sesekali pergi bersama keluarga ke tempat lain. Lingkungan sekolah adalah sekolah beserta segala isinyabeserta halaman maupun sekeliling nya. Kondisi seorang anak TK memiliki beberapa kelemahan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seorang anak Tk masih belajar mengenal berbagai benda yang ada, bentu maupun fungsinya.

1.      Penyebab anak usia dini mengalami kecelakaan
Anak usia TK adalah manusia yang sedang mengalami proses pertumbuhan, baik fisik  Maupun sosial yang amat awal dalam kehidupan seorang manusia. Pada masa ini, maka
Kelemahan tertentu,yaitu:
·         Kondisi fisik yang masih belum tegap, mantap, belum memiliki tenaga yang cukup, serta serta belum memiliki koordinasi motorik yang baik, belum mengenal berbagai keadaan atau situasi yang ada di lingkungan maupun benda atau keadaan seperti keramaian di jalan raya, air yang banyak di kolam renang atau sungai.
·         Belum tahu cara menghadapi bahaya dan cara melakukan tindakan yang diperlukan ketika mengalami suatu kecelakaan. Karena hal tersebut maka dikatakan bahwa anak usia TK sering mengalami kecelakaan karena:
a)      Belum bisa memperkirakan atau membedakan tingkat ketinggian dan kerendaran dengan benar. Misalnya anak memanjat ke atas tembok atau ke atas pohon.
b)      Suka memasukkan benda kedalam mulut. Seorang anak seperti juga manusia dewasa memiliki alat indra, antara lain indra pengecap. Seorang anak, ketika bayi mengenal bahwa ada benda yang dimasukkan ke mulutnya. Ketika ibunya memberi minum susu. Jadi ia mengenal suatu benda melalui perabaan jari tangannya dan mulutnya.
c)      Belum mengenali atau membedakan benda atau bahan yang berbahaya dan yang tidak berbahaya. Anak pada usia TK ini masih belajar mengenal lingkungannya. Ia belajar mengetahui sesuatu benda atau bahan dari berbagai sisi seperti bau, rasa, warna, bentuk, dan sebagainya yang dapat di tangkap oleh panca indranya.
d)     Banyak bergerak, berlari, dan melompat. Anak usia TK yang sehat biasanya memiliki ciri khas yaitu sifat riang dan suka bergerak. Gerakannya berupa anggota badan maupun seluruh tubuhnya. Ia menari, menyanyi, dan sering kali berlari dan melompat. Sebagai contoh, ketika melakukan gerakan berlari ini, anak sering kali lupa akan lingkungan nya sekitarnya sehingga  ia berlari cepat ditempat yang banyak orang atau benda dengan akibat terjadi tubrukan dan anak dapat jatuh tertumbuk.
e)      Keseimbangan tubuh belum sempurna
Seorang anak, mulai dari bayi ketika belajar duduk, memerlukan kemampuan mengatur otot dan keseimbangan tubuhnya. Pada anak usia TK, walaupun sudah dapat berjalan, berlari, dan melompat, kondisi kemampuannya belum sepenuhnya seperti orang dewasa. Ia masih harus belajar mengontrol dan memperhitungkan keseimbangan fisiknya pada berbagai posisi gerakan atau sikap.
f)       Suka meniru perbuatan orang lain
Anak belajar antara lain dengan menirukan orang lain, baik dalam hal berbicara, tertawa, berjalan ataupun kegiatan lainnya.
g)      Rasa ingin tahu dan suka memegang suatu benda yang terjangkau ketika masih berada dalam lingkungan rumah sendiri, seorang anak amat dijaga agar tidak sampaimengalami kontak dengan benda yang dapat membahyakan.

B.   Kecelakaan yang mungkin terjadi pada anak
a)      Terjatuh
1.      Keadaan yang sering menyebabkan anak jatuh
Contohnya adalah :
·         Adanya benda yang terdapat di lantai, perabotan yang menonjol di bagian bawah, lantai yang tidak rata permukaannya yang dapat menyebabkan anak tersandung.
·         Lantai yang licin karena basah, berminyak, berlumut, atau benda licin seperti kulit buah, dapat menyebabkan anak terpeleset atau terpelincir.
·         Permainan antara anak seperti mendorong, menabrak, menarik dan menyebabkan anak kehilangan keseimbangan dan jatuh.
·         Posisi tempat berada anak seperti tempat tinggi, lereng yang curam sering menyebabkan anak jatuh.
·         Keadaan kesehatan anak, khususnya kesehatan mataseperti rambun senja karena kekurangan vitamin A.
2.      Pencegahan agar anak tidak terjatuh
Tindakan pertama adalah dengan menghilangkan penyebabnya yaitu:
·         Lantai yang bersih, kering, dan rata.
·         Barang - barang tidak bertebaran di lantai.
·         Pencegahan anak naik suatu tempat tinggi yang berbahaya.
3.      Akibat anak jatuh
Umumnya anak jatuh mengalami benturan pada bagian kepala atau tubuh lainnya. Akibatnya dapat berupa gejala ringan ataupun berat yaitu:
·         Gejala ringan, anak memar atau benjol
·         Gejala sedang, terdapat luka berdarah, nyeri dan gigi goyang
·         Gejala berat, pingsan, muntah, keluar darah dari hidung/telinga gigi patah

4.      Tindakan pertolongan sederhana
Jika anak jatuh, tindakan penanganannya dapat dibaca pada bagian
P3K penjelasan berikut ini hanya merupakan pengetahuan untuk melakukan tindakan awal saja. Tindakan yang dilakukan sesuai gejala yang terjadi.
a)      Gejala ringan
Penanggulangannya adalah memar atau benjol di kompres dengan air dingin jika ada luka ditangani dengan mengikuti petunjuk P3K.
b)      Gejala sedang
Jika luka berdarah, setelah ditangani secara P3K, perlu diperhatikan seperti, untuk perdarahan yang banyak, perlu segera dibawa kepuskesmas atau dokter terdekat.
c)      Gejala berat
Perhatiakan benar- benar penanganan P3K, kemudian segera harus dibawa kepuskesmas atau dokter secpat nya. Tindakan P3K hanya merupakan tindakan awal dan pencegahan kepada keadaan yang lebih berbahaya.







b)     Keracunan
1.      Penyebab anak keracunan
a)      Makana yang beracun karena bahayanya mengandung racun atau mengandung jasad renik penyebab keracunan dan makanan basi.
b)      Obata-obatan
Perlu diperhatikan agar meletakkan obat-obatan di luar jangkauan anak. Anak perlu diberitahu bahwa obat dengan etiket berwarna biru adalah obat luar. Dan etiket berwarna putih adalah obat yang dimakan.
c)      Cairan pembersih
Untuk membersihkan bagian tertentu dari ruangan seperti kamar kecil, dipakain berbagai jenis bahan pembersih seperti lysol, detergen yang tidak boleh di telan dan seringkali berbahaya untuk mata anak.
d)     Bahan bakar
Anak perlu diperhatikan agar tidk bermain dengan bahan bakar, tidak mencoba menyalakan sesuatu benda yang menghasilkan api seperti minyak tanah dan bensin.
e)      Obat anti hama atau pestisida dan obat anti serangga yaitu insektisida.
f)       Gigitan binatang atau seranga berbisa dilingkungan sekolah  yang kurang bersih ada kemungkinan terdapat kalajengking maupun serangga berbisa lainnya.
g)      Pupuk tanaman
pupuk ini dibuat dari bahan kimia yang berbahaya bila ditelan, maupun untuk beberapa bagian tubuh seperti mata.

c)      Kemasukan benda asing
1.      Benda yang sering dimasukkan anak ke dalam mulut, hidung atau telinga, kadangkala dapat juga mata kemasukan benda asing. Sifat anak yang ingin tahu mengenai suatu benda, menyebabkan anak melakukan hal ini, umumnya yang dimasukkan adalah:
a.       Benda tumpul :
Kelereng, biji-bijian, uang logam, peniti, kancing, gumpalan kertas, kacang atau makanan lain yang keras masuk ke saluran bukan tenggorokan, dan benda kecil yang terjangkau.
b.      Benda tajam:
Paku, peniti terbuka
c.       Serangga


2.      Pencegahan anak memasukkan benda asing:
·         Jauhkan benda-benda yang dapat dimasukkan ke mulut, telinga, dan hidung anak dari jangkauan anak.
·         Biasakan anak makan/minum dengan sikap yang benar yaitu duduk, tidak berbaring.
·         Jangan berikan makan/minum ketika anak sedang menangis.
·         Anak dan orang sekeliling anak diberitahu mengenai bahaya tersebut.

3.      Akibat bila anak kemasukan benda asin
·         Telinga mengakibatkan luka, pendarahan, dan gangguan pendengaran.
·         Saluran pernafasan kesulitan bernafas, sesak,dan kebiruan pada bibir.
·         Hidung, lubang hidung tersumbat, anak sulit bernafas.
·         Saluran pencernaan, benda yang tajam dapat menyebabkan luka.

4.      Tindakan pertolongan
a.       Kemasukan benda pada saluran pernapasan:
·         Tunggingkan anak dengan posisi kepala lebih rendah dari punggung.
·         Tepuk-tepuklah punggung anak agar benda tersebut keluar.
b.      Kemasukkan benda pada telinga dan hidung segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
d)     Terbakar
1.      Penyebab anak terbakar dapat berasal dari
a.       Api
b.      Uap panas
c.       Benda panas berupa cairan (air, minyak, gula)dan benda padat (setrika, rokok, peralatan memasak, lampu dan lai-lain).
d.      Bahan kimia: air aki
e.       Sengatan listrik atau petir

2.      Akibat anak terbakar
Terdapat dapat menimbulkan luka bakar yang ringan ataupun berat pada bagian tubuh yang terkenak.Tingkatan luka bakara dalah:
a.       Luka bakar rinagn, yaitu luka bakar yang tidak luas, tidak mengenai wajah atau bagian vital anak.
b.      Luka bakar berat, yaitu luka bakar yang luas wilayahnya dan mencakup sebagian besar dari tubuh, luka bakar pada wajah dan bagian vital anak.
Tingkat luka bakar :
1.      Tingkat 1:
·         Rasa panas, nyeri, warna kemerahan, pembengkakan
2.      Tingkat 2:
·         Kulit melempuh (gelembung berisi cairan kuning jernih), rasa nyeri , warna kemerahan
3.      Tingkat 3:
·         Luka pada sampai jaringan di bawah kulit, warna kehitaman
·         Kesadaran menurun
·         Kehilangan cairan dan rasa nyeri hebat, infeksi pada kulit yang rusak
Kecelakaan tersengat listrik atau petir :
1)      Tingkat ringan : penderita tetap sadar, luka bakarpada daerah yang terkena.
2)      Tingkat berat : pernapasan berhenti, kesadaran hilang, denyut nadi masih teraba.
3)   pencegahan agar anak tidak terbakar
·         Jauhkan benda yang menyebabkan terbakar dari jangkauan anak.
·         Berikan pengaman pada benda penyebab terbakar atau berbahaya misalnya: menutup lubang kontak listrik atau memasang lubang.
·         Matikan apai atau benda listrik segera bila tidak di pakai atau bila ada anak didekatnya
·         Jauhkan anak dari benda yang menyebabkan terbakar.
·         Berikan pengertian kepada  anak dan orang sekelilingnya mengenai bahaya yang ada.
4)    tindakan pertolongan :
  Luka bakar :
1)      Tahap I :
Dinginkan bagian tubuh yang terkena dengan menyiram dengan air bersih yang dingin dan mengalir (bukan air es) sampai berkurang rasa sakitnya .
2)      Tahap II :
Lepuh tidak boleh dipecahkan, jika pecah dibersihkan dan tutup dengan salep luka bakar. Luka di tutup dengan kain kasa  steril.
3)      Tahap III :
Luka ditutup dengan kasa  steril dan anak dibawa kepuskesmas atau dirumah sakit.
Kecelakaan tersengat aliran listrik / petir :
·         Berikan napas buatan
·         Luka bakar dirawat
·         Jika tidak sadar, dibawa kerumah sakit
e)      Terluka , terbentur, dan tertumbuk
Anak terluka bila tertusuk suatu benda tajam, sedangkan anak terbentur adalah bila anak ketika sedang bergerak (lari, lompat) terkena suatu benda besar atau keras. Tertumbuk adalah bila anak tertimpa suatu benda besar dan keras.
Luka dalah terputusnya jaringan tubuh oleh kekerasan benda tumpul atau tajam, benda panas atau suhu tinggi.
1.      Pencegahan anak terluka, terbentur, atau tertumbuk
·         Letakkan benda yang membahayakan yaitu yang tajam dan benda lainnya pada  tempat yang aman bagi anak.
·         Jelaskan pada anak dan sekelilingnya anak mengenai bahaya terluka, terbentur, dan tertumbuk.
·         Awasi anak ketika sedang bermain atau berada disuatu tempat yang dapat membahayakan diri anak.
2.      Akibat anak terluka, terbentur, dan tertumbuk
Terluka oleh benda tajamdapat mengakibatkan luka tusuk, luka potong, dan luka robek serta luka iris. Terbentur atau tertumbuk dapat mengakibatkan memar, perdarahan di dalam, lemas atau pingsan.
3.      Tindakan pertolongan :
a.       Luka iris yang pendek dan dangkal
1)      Dibersihkan dengan air matang bersih
2)      Diberi obat merah antiseptik
3)      Dirapatkan dan dibalut atau ditutup dengan plester atau kain kasa yang bersih
b.      Luka iris yang dalam dan panjang, dibersihkan dan ditutup dengan kain kasa steril, anak dibawa kepuskesmas atau rumah sakit.
c.       Luka tusuk dibersihkan, ditutup, dan anakndibawa kepuskesmas atau rumah sakit untuk mendapat suntikan anti tetanus.
d.      Luka digigit anjing, debersihkan, dicuci dengan alkohol 70% atau yodium tictur.
e.       Luka digigit ular, ular berbisa meninggalkan luka bekas gigi taring. Bagian yang digigit tidak boleh digerakkan untuk mencegah untuk mencegah bisa ular menyebar ke seluruh badan.

f.     terbekap
    Anak seringkali bermain dengan bantal atau benda lain seperti kantong plastik dengan memasukkan kepala ke dalamnya, sehingga anak tidak dapat bernapas karena mulut dan hidungnya tertutup.
1)      Penyebab anak terbekap
Bantal, guling, kain, selimut, kantong plastik
2)      Pencegahan anak terbekap
·         Jauhakan benda penyebab dari jangakauan anak dan cegah anak bermain dengan benda itu
·         Beritahu kepada anak dan orang sekeliling mengenai bahaya terbekap
3)      Akibat anak terbekap : anak tidak dapat bernapas, lemas dan pingsan
4)      Tindakan pertolongan : segera lepaskan anak dari benda yang mengakibatkan anak terbekap
g.    Tenggelam
1)   Penyebab anak tenggelam
ü Bak Air
ü Kolam ikan, kolam renang, sungai
ü Sumur terbuka, saluran air yang dalam dan terbuka
2)        Mencegah agar anak tidak tercebur/ tenggelam
ü Amankan tempat yang dapat membuat anak tercebur tenngelam seperti sumur, kolam, dan lainny
ü Buatlah bak air yang cukup tinggi dan  tidak terjangkau anak
ü Jaga agar anak tidak bermain didekat tempat yang membahayakan
ü Jelaskan kepada anak dan orang sekelilingnya bahaya yang ada
3)        Akibat anak tenggelam
ü Terminum air dalam jumlah yang banyak, anak menjadi terbatuk sesak napas dan lemas
ü Anak ridak dapat bernapas hingga meninggal
Yang terganggu adalah
ü Paru2 dan jalan napas,  peredaran darah, kesadaran.
4)        Tindakan Pertolongan
a.    Bebaskan Jalan Napas
b.    Bila belum Berhasil, Lakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut  dengan cara
-  Bersihkan jalan napas, mulut dan hidung dengan cara memegang anak pada kedua kaki dengan kepala kebawah kemudian keluarkan kotoran sisa makan dari mulut atau dengan cara memukul pelan-pelan punggung anak antara tulang belikat
-  Telentangkan penderita
-  Tekan kepala kebelakang, tarik dagu anak setinggi-tingginya
-  Lanjutkan : penolong menarik napas dalam-dalam, letakkan mulut penolong  secara terbuka pada mulut dan hidung anak
-  Tiupkan perlahan2 udara mulut penolong kedalam mulut dan hidung anak, sehingga dadanya membesar
-  Sewaktu dilakukan pernapasan buatan, kepala anak diletakkan lebih rendah dan dimiringkan. Perut korban ditekan sehingga air keluar darui mulut korban
-  Korban diselimuti supaya hangat

4.    Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K)
A.    Pengertian
Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah :
-          Pertolongan yang diberikan segera setelah kecelakaan
-          Tindakan P3K ini bersift sementara, sampai korban mendapat pertolongan dari petugas yang berwenang

B.     Tujuan P3K
-          Menyelamatkan penderita
-          Menyembuhkan penderita atau mencegah bertambah parahnya luka atau kerusakan akibat kecelakaan

C.    Prinsip pokok P3K
Ada bebarapa prinsip poko dalam melaksanakan P3K yaitu:
-          Pernapasan koban dijaga agar tetap berlangsung dengan baik. Lakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut jika terlihat pernapasa berhenti
-          Apabila ada perdarahan, dihentikan secepatnya
-          Upayakan agar penderita tetap sadar
D.    Peralatan P3K
Peralatan P3K terbagi atas obat dan alat P3K sebagai berikut :
1.      Peralatan
-          Buku petunjuk P3K
-          Pembalut segitiga (mitella) minimum 2 buah
-          Pembalut biasa ukuran 2 cm, 5 cm, dan 10 cm
-          Kasa steril, 1 dos
-          Kapas putih, 50 – 100 gram
-          Snelverband, 1 buah
-          Plester
-          Plester  cepat ( tensoplast dan sebagainya )
-          Sofratule
2.      Obat – obatan
a.       Obat pelawan rasa sakit ( asetosal, antalgin dan sebagainya)
b.      Obat pelawan mulas-mulas dan sakit perut lainnya
c.       Norit
d.      Obat antialergi

BAB III
PENUTUP



1.1  Kesimpulan

1.    Anak usia TK adalah manusia yang sedang mengalami proses pertumbuhan, baik fisik
Maupun sosial yang amat awal dalam kehidupan seorang manusia. Pada masa ini, maka
Kelemahan tertentu,yaitu:
·         Kondisi fisik yang masih belum tegap, mantap, belum memiliki tenaga yang cukup, serta serta belum memiliki koordinasi motorik yang baik, belum mengenal berbagai keadaan atau situasi yang ada di lingkungan maupun benda atau keadaan seperti keramaian di jalan raya, air yang banyak di kolam renang atau sungai.
·         Belum tahu cara menghadapi bahaya dan cara melakukan tindakan yang diperlukan ketika mengalami suatu kecelakaan. Karena hal tersebut maka dikatakan bahwa anak usia TK sering mengalami kecelakaan.
2.    Keadaan yang sering menyebabkan anak jatuh
Contohnya adalah :
·         Adanya benda yang terdapat di lantai, perabotan yang menonjol di bagian bawah, lantai yang tidak rata permukaannya yang dapat menyebabkan anak tersandung.
·         Lantai yang licin karena basah, berminyak, berlumut, atau benda licin seperti kulit buah, dapat menyebabkan anak terpeleset atau terpelincir.





                                                           
                                               



























           

                         





Comments

Popular posts from this blog

Mudifah atau kunjungannya anak pondok

Hari kunjungan atau yang mereka sebutkan mudifah merupakan hari yang menyenangkan bagi anak pondok pesantren, karena hari itu berbeda dari hari-hari sebelumnya. Yups, hari yang begitu special seperti lebarannya anak pondok.pada hari kunjungan mereka bisa bertemu dengan sanak family dan semua keluarga besarnya, bayangkan mulai pagi hari mereka udah mulai antri hp dipengasuhan dengan batas waktu yang ditentukan mereka lengkap memesan semua pesanan sama keluarganya, yang paling utama adalah makanan, mulai dari nasi sampai dengan makanan penutup. Yang penulis herankan, terkadang dari segoni pesanannya cuma satu  yang dimakan,padahal semua makanan yang pesan sama aja dengan makanan sehari-hari di pondok juga, ah mungkin itu bawaan dari orangtua jadi berasal paling maknyuus gitu. Mudifah kata yang tak asing bagi penghuni pondok, yang kata mereka pondok adalah penjara suci,,,banyak istilah bagi mereka anak pondok, ada yang namanya penjara suci ?? tidak  lain adalah pesantren. Jadi...

JUJUR MENUJU KEMENANGAN

Puji dan syukur marilah sama-sama kita ucapkan kehadiran Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan NikmatNya kepda kita semua. Allah yang telah menghiasi manusia dengan kejujuran menghiasi malam dengan bulan purnama. Shalawat dan salam marilah sama-sama kita sanjungkan kepada seorang pemuda arab,imam diwaktu sholat ,pemimpin diwaktu perang, buah hati siti aminah dan jantung hati siti khadijah. Tidak lain dan tidak bukan yakni nabi besar Muhammad SAW. Yang telah menuntut umat manusia dari alam yang salam kea lam yang benar, dari alam yang penuh kebohongan ke alam yang penuh kejujuran. Bapak dewan hakim, bapak dan ibu pendamping, teman –teman peserta lomba, dan hadirin yang saya hormati. Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato dengan judul: “JUJUR MENUJU KEMENANGAN ” Tema kejujuran tengah menjadi buah bibir banyak orang. Dikoran, televise, warung kopi, ruang belajar bahkan dipasar. Kejujuran hadir dengan gaung yang membahana. Kita seakan baru mengenal k...

makalah SO3 ( sulfur trioksida)

BAB I PENDAHULUAN A.   latar belakang Sulfur trioksida murni merupakan padatan putih dengan titik leleh dan titik didih yang rendah. Sulfur trioksida bereaksi cepat dengan uap air di udara membentuk asam sulfat. Ini berarti bahwa jika kita membuatnya di laboratorium, maka akan tampak sebagai padatan dengan asap di udara (membentuk kabut asam sulfat).Terdapat bentuk polimer lainnya di mana molekul SO3 bergabung membentuk rantai panjang. Sulfur trioksida pada suhu kamar dan tekanan atmosfer adalah cairan tak bewarna yang berasap di udara. Melacak jumlah air asam sulfat dapat mengkatalis pembentukan polimer. Sulfur trioksida bereaksi hebat dengan air menghasilkan kabut dari embun asam sulfat pekat. Sulfur trioksida sendiri akan bereaksi secara langsung dengan basa membentuk sulfat. Sebagai contoh, reaksi dengan kalsium oksida membentuk kalsium sulfat. Ini seperti reaksi dengan sulfur dioksida yang telah dijelaskan di atas. Sulfur trioksida dalam keadaan gas, t...