PERCOBAAN: I
I. Judul Pratikum : PENGENALAN MIKROSKOP
II. Tanggal Pratikum : 8
April 2011
III. Tujuan Pratikum : Untuk Mengenal
Bagian-bagian Mikroskop
IV. Dasar Teori :
Menurut Hugh D Young (2002:576), “Apabila kita memerlukan pembesaran yang
lebih besar dari pada yang kita dapat diperoleh dengan cara dengan kaca
pembesar sederhana maka, instrument yang biasanya kita gunakan adalah
mikroskop’’.
Menurut Marcelo (1994:389), “ mikroskop adalah suatu system lensa
yang menghasilkan bayangan maya yang diperbesar di sebuah benda kecil’’.
Menurut Giancoli (2001:344), “Mikroskop merupakan hasil kali
pembesaran yang dihasilkan oleh kedua lensa. Mikroskop digunakan untuk melihat
benda yang amat kecil degan jarak yang amat dekat. Mikroskop terbagi dua yaitu,
mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang
menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang
digunakan pada mikroskop konvensional. Sedangkan mikroskop electron merupakan
suatu mikroskop yang memanfaatkan sifat dualism electron sebagai gelombang,
sebagaimana prinsip mikroskop cahaya”.
Menurut Campbell
(2003:443), “
Pada mikroskop cahaya difokuskan pada spimens oleh lensa pembalik yang dibuat
dari kaca. Bayangan yang terjadi
kemudian diperbesar oleh lensa objektif dan okuler untuk diproyeksi pada mata”.
Menurut Minece
Jeiwar (2001:11), “Mikroskop merupakan pembesaran yang
dapat membuat suatu partikel kecil menjadi terlihat dengan mata telanjang.
Mikroskop yang biasa digunakan untuk melihat bakteri yang pada umumnya memiliki
lensa objektif dan okuler untuk diproyeksikan ke mata’’.
Menurut Ristiati
(2000:35)’’ Mikroskop digunakan untuk melihat objek dan indeks defraksi sinar
sehingga ada perbedaan dalam fase antara sinar yang berdifraksi dengan sinar
yang tidak mengalami difraksi, bersama lagi ada penurunan intensitas sinar
sebab adanya perbedaan fase’’.
V. Alat dan Bahan
Alat :
Mikroskop.
Bahan :
VI.
Cara
Kerja
1. Dipegang
mikroskop pada tangkainya dengan tangan kanan, sedang tangan kiri menopang
bagian bawah kaki mikroskop.
2. Diletakkan
mikroskop diatas meja masing-masing, lalu ikuti petunjuk pengarahan dari
pembimbing pratikum.
3. Digambarkan
mikroskop secara keseluruhan dan diberikan keterangan sesuai dengan bagian yang
tertera pada kolom.
Pembesaran
lemah
1. Dipasang
okuler pada bagian atas buluh teropong(tubus), dimulai dari ukuran paling
kecil.
2. Setelah
itu dipasang semua objek pada revoluer kecuali ukuran100x objektif ditempatkan
pada 10x yang kedudukannya seporos dengan okuler.
3. Diturunkan
tubus dengan makrometer scrup, sambil mengamati cahaya masuk dalam mikroskop
sehingga memperoleh bidang pandangan yang paling terang. Bila mikroskop ada
cermin maka, untuk mendapatkan cahaya harus diputar cermin tersebut mengarah
sumber cahaya.
4. Diletakkan
preparat pada kaca benda ditutup dengan cover glass diatas meja benda. Bila
meja benda memiliki penjepit kaca preparat, maka preparat tersebut di jepit.
5. Dinaik
dan diturunkan tubus menggunakan makrometer scrup sehingga diperoleh bayangan.
Apabila telah diperoleh bayangan maka untuk memperjelas bayangan digunakan
makrometer scrup.
6. Dihitung
bayangan yang diperoleh dengan mengalikan okuler dan objektif.
Pembesaran
sedang
1. Dilakukan
seperti cara yang dikerjakan pada pembesaran lemah.
2. Diganti
lensa objektif ukuran 10 diganti dengan ukuran 45.
3. Agar
diperoleh bayangan yang baik, gunakan micrometer scrup dan janganlah digunakan
makrometer scrup.
Pembesaran
kuat
1. Dilakukan
seperti pada pembesaran sedang.
2. Digantikan
objektif ukuran 45 dengan ukuran 100.
3. Ditetesi
kaca benda pada bagian yang akan diamati dengan minyak emersi.
4. Diturunkan
tubus dengan hati-hati sampai menyentuh kaca benda sehingga lensa objektif dan
kaca benda tertutup minyak emersi dan perhatikan dari samping.
5. Dinaik
dan diturunkan tubus secara hati-hati dengan micrometer scrup.
6. Bila
mikroskop telah selesai digunakan dengan minyak emersi maka bagian dari
objektif dibersihkan dengan xylol. Caranya, xylol ditetesi diatas lensa peaper
(kertas lensa) yang halus lalu diolesi bagian yang terkena minyak emersi satu
atau dua kali.
VII. Hasil pengamatan :
Gambar : Mikroskop
Pembesaran :
|
Keterangan
|
|
1. Lensa okuler
2. Tubus/buluh teropong
3. Revolver
4. lensa objektif
5. meja benda
6. kondensor
7. Meja kondensor
8. Diafragma
9. Tempat filter
10. Cermin
11. Kaki
12. Makrometer skrup
13. Mikrometer skrup
14. Penjepit
15. Skrup penggerak
kondensor
16. Tangkai
17. Tiang
18. Sumber arus
listrik
19. Tombol On/Off
20. Pengatur cahaya
21. Penggeser maju
mundur Benda
22. Penggeserkiri kanan
meja benda
|
VIII. Pembahasan :
Berdasarkan hasil
pengamatan, mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda
kecil yang tidak kasat mata. Mikroskop terdiri dari mikroskop cahaya,mikroskop
elektron, mikroskop stereo serta mikroskop sederhana.
Mikroskop cahaya
merupakan mikroskop yang menggunakan cahaya listrik untuk menggantikan cahaya
matahari. Mikroskop elektron adalah alat yang digunakan untuk mengamati
benda-benda kecil secara spesifik. Sedangkan mikroskop stereo digunakan untuk
mengamati benda yang kasat mata seperti semut dan lain-lain sebagainya.
Adapun bagian-bagian
mikroskop seperti lensa okuler yang berfungsi sebagai membentuk bayangan benda,
buluh teropong berfungsi sebagai penghubung antara okuler dan objektf, revoiver
yang berfungsi sebagai penggerak lensa objektif serta tempat melekat lensa
objektif. Lensa objektif dibagi atas empat bagian diantaranya, pembesaran
empat(warna merah), pembesaran sepuluh(warna kuning), pembesaran empat
puluh(warna biru), dan pembesaran seratus (warna putih). Apabila ingin
mengamati suatu benda maka harus dimulai dengan pembesaran empat.
Adapun meja benda
digunakan untuk meletakkan benda, kondensor berfungsi sebagai tempat
pengumpulan cahaya, diafragma berfungsi sebagai tempat pengaturan cahaya yang
masuk, tempat filter berfungsi sebagai menyaring cahaya yang masuk, cermin
berfungsi sebagai tempat mementulkan cahaya, kaki berfungsi sebagai tempat
menopang, makrometer scrup berfungsi sebagai mencari bayangan benda sedangkan
micrometer scrup berfungsi sebagai memperjelas bayangan benda, penjepit
berfungsi untuk menjepit kaca benda, tangkai berfungsi sebagai tempat diletakkan diletakkan kaca okuler,
tiang berfungsi sebagai pegangan, pada saat memegang mikroskop, tangan kanan
memegang tiang dan tangan kiri menopang bawah mikroskop.
Mikroskop
terbagi atas monokuler dan binokuler. Pada mikroskop terdapat bagian yang
termaksud optic dan non optic, yang termaksud bagian optic diantaranya adalah
lensa okuler,lensa objektif,cermin serta kondensor. Sedangkan yang termaksud
non optic adalah tangkai,tiang,kaca penjepit,makrometer scrup,micrometer scrup,buluh
teropong,revolver,meja benda,diafragma,tempat filter, serta scrup penggerak
kondensor.
IX.
Kesimpulan
:
Dari hasil pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Mikroskop
merupakan optic yang berfungsi untuk melihat organisme yang tidak kasat mata,
sehingga dengan menggunakan mikroskop organisme tersebut akan terlihat jelas.
2. Mikroskop
terdapat tiga pembesaran, lemah,sedang dan kuat yang berfungsi untuk mengatur
cahaya melakukan pengamatan.
3. Mikroskop
terbagi dua bagian, monokuler dan binokuler.
4. Lensa
objektif terbagi atas empat bagian diantaranya, pembesaran empat,pembesaran
sepuluh,pembesaran empat puluh, serta pembesaran seratus.
PERCOBAAN :
II
I.
Judul
Pratikum : Mengamati
Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
II. Tanggal Pratikum : 05
April 2011
III.
Tujuan
Pratikum: 1.Untuk mengamati struktur sel hewan dan tumbuhan.
2.Untuk mengenal bagian dari struktur sel
hewan dan
dan tumbuhan.
3.Untuk mengetahui perbedaan sel hewan dan
tumbuhan
IV.
Dasar Teori :
Menurut Bevalender (1988:1), “ Sel merupakan unit terkecil dari
makhluk hidup yang mempunyai fungsi tertentu , atau suatu kesatuan organisme
yang mampu mempertahankan
kautuhannya, daya penyesuaiannya dengan lingkungannya diluar batas dirinya serta
kimianya yang khas’’.
Menurut Kimball
(1983:120), “Sel
adalah mesin kimia yang memperoleh bahan dan energi di lingkungannya dan
mengubah dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolism dari sel-sel
tersebut”.
Menurut Campbell
(1987:115), “
Fraksional sel ialah untuk memisahkan sel menjadi bagian-bagian serta
memisahkan organel-organel utama sehingga fungsinya dapat dipelajari
masing-masing’’.
Menurut Pratiwi
(2005:2), “Sel
hewan tidak sama dengan sel tumbuhan, sel hewan tidak memiliki dinding sel
,vakuolanya kecil, sel tumbuhan memiliki
dinding sel, vakuolanya besar serta memiliki plastid”.
Menurut Sitorus (2004:1995), “Sel merupakan benda terkecil atau benda
dasar makhluk hidup baik secara struktual maupun fungsional. Ukuran sel pada umumnya
sangat kecil hanya dapat dilihat dengan mikroskop kecuali sel telur yang
ukurannya mikro dan dapat dilihat dengan kasat mata’’.
Menurut Zulfa (2000:75), “Suatu perkembangan dan pertumbuhan sel
dari setiap makhluk hidup erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan
sel, hal ini berlaku pada makhluk hidup uniseluler dan multiseluler”.
V. Alat dan Bahan
Alat :
Mikroskop
Pinset
Gelas
objektif
Gelas
penutup
Pipet
tetes.
Bahan :
Sel
epitel mulut
Selaput
dalam umbi lapis bawang merah(Alium cepa)
Daun
Hidrilia verticillata
Larutan
methylein blue
Alcohol
70%
Larutan
JKJ
Kapas
Aquadest
VI.
Cara
Kerja :
Sel
epitel mulut
1. Dibersihkan
tangkai korek api dengan alcohol 70%. Lalu koreklah bagian dalam pipi
masing-masing.
2. Dioleskan
pada kaca benda, lalu teteskan sedikit methylen blue atau aquadest, dan tutup
dengan kaca penutup.
3. Diamati
dibawah mikroskop dengan pembesaran
lemah sampai pembesaran kuat.
4. Digambar
2 atau 4 sel dan berikan keterangan setiap bagian tersebut.
Sel bawang merah
1. Digunakan
pinset untuk mengambil selaput bagian dalam bawang merah.
2. Diletakkan
selaput tipis ini diatas kaca benda dan ditetesi aquadest atau larutan JKJ dan
ditutupi dengan kaca penutup.
3. Diamati
bawah mikroskop dan gambarkan 2 atau 3
sel dengan diberikan keterangan dari bagian sel tersebut.
4. Untuk
dibandingkan dengan tumbuhan air maka
diambil satu atau dua lembar daun
hidrylia verticillata. Diletakkan diatas kaca benda dan ditetesi dengan
aquadest kemudian ditutupi dengan kaca benda.
5. Diamati
di bawah mikroskop aliran sitoplasma pada setiap sel.
6. Digambarkan
dua atau tiga sel dan diberi keterangan.
VII.
Hasil
pengamatan :
Gambar :Sel
bawang mera (Gallus-gallus)
Pembesaran :10x40=400
|
Keterangan
|
|
1.
Dinding sel
skunder
2.
Dinding sel
primer
3.
Sitoplasma
4.
Inti sel
5.
Ruang antar
sel
|
Gambar
:Hydrilla verticillata
Pembesaran :10x100=`1000
|
Keterangan
|
|
1. Kloroplas
2. Klorofil
3. inti sel
4. Dinding sel
|
Gambar :Sel epital mulut
Pembesaran :10x10=100
|
Keterangan
|
|
1.
Inti sel
2.
Membran sel
3.
Sitoplasma
|
VIII. Pembahasan :
Berdasarkan hasil
pengamatan dapat dilihat adanya perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
Perbedaan tersebut dapat dilihat baik dari segi bentuk maupun dari segi ada
atau tidaknya beberapa organel sel, perbedaan yang sangat jelas terlihata pada
sel hewan yang tidak mempunyai dinding sel, sedangkan pada sel tumbuhan
terdapat dinding sel.
Seperti pada sel bawang
merah (Alium cepa) setelah diamati
dengan mikroskop ternyata dapat dibedakan mana yang dikatakan dinding sel, inti
sel , sitoplasma, serta ruang antar sel . Begitu pula dengan daun Hidrilla
verticillata yang juga terlihat beberapa organel sel seperti, inti
sel,dinding sel,kloroplas serta klorofil( zat hijau).
Adapun sel epitel mulut
juga terdapat organel sel diantaranya, membran sel, sitoplasma serta inti sel. Pada
Hidrilla verticillata terdapat
penebalan papan, ini disebabkan karena tumbuhan ini beradaptasi di air dan
melakukan transpirasi gunanya untuk menjaga agar tumbuhan tersebut tidak busuk
dan tumbuhan ini juga mempunyai bnyak stomata serta zat hijau daun(klorofil).
Adapun organel sel
seperti inti sel, berfungsi sebagai mengendalikan semua aktifitas sel,
membran berfungsi untuk melindungi atau
mengatur keluar masuknya zat serta slektif dalam setiap zat yang masuk serta
ruang antar sel yang berfungsi sebagai tempat untuk mengatur zat dari dalam sel.
Sitoplasma mengandung organel sel yang berbentuk seperti agar-agar, dan 70%
dari sitoplasma adalah air. Pada sitoplasma juga terdapat RA,sintesis protein ,badan
golgi serta vakuola.
IX.
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Sel
hewan berbentuk tidak beraturan,tidak memiliki ruang antar sel,vakuolanya
kecil, serta tidak mempunyai dinding sel.
2. Sel
tumbuhan berbentuk kaku karena mempunyai dinding sel,memiliki ruang antar sel serta
vakuolanya besar.
3. Ukuran
sel bermacam-macam sesuai pada tempat dan jaringan penyusunnya.
Organel
sel mempunyai fungsi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
PERCOBAAN : III
I.
Judul
Praktikum :
Jaringan
Tubuh Hewan dan Tumbuhan
II. Tanggal Praktikum : 22
April 2011
III.
Tujuan
Praktikum : Untuk mengamati
bentuk sel dan berbagai sel yang
menyusun
jaringan.
IV. Dasar Teori :
Menurut Hidayat (1995:7), “Satuan terkecil dari tumbuhan adalah
sel, yang merupakan suatu wadah yang berisi subtansi hidup yaitu, protoplasma
yang diselubungi oleh dinding sel, dalam setiap sel hidup berlangsungnya
metabolism.dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya pelekat antar sel
pengelompokkan yang berbeda struktur atau fungsionalnya’’.
Menurut Levoles (1989:43), “jaringan
mempunyai fungsi sebagai penghasil sel serta melindungi dan menutupi jaringan dibawahnya. Jaringan
juga berfungsi sebagai penyimpan energi dan mengedarkan oksigen,sari
makanan,hormone, mengangkut sisa-sisa metabolism dan melawan bibit penyakit’’.
Menurut Kusnadi (2005:15), “Jaringan epitel dibedakan menjadi epitel
penutup dan epitel kelenjar. Jaringan epitel berbentuk sel-sel pipih,tipis
seperti lembaran dan tidak beraturan’’.
V. Alat dan bahan
Alat :
Mikroskop
Pisau
silet
Kaca
benda
Kaca
penutup
Gelas
penutup
Bahan :
Cakar
ayam (Gallus gallus)
Sayap
belalang (Digistino colorilia)
Sayap
capung (Litillila sp)
Aquadest
Tempurung
kelapa (Cocus nucifera)
Aniline
sulfat
Empelur
ubi kayu (Mnihot utilugmaama)
VI.
Cara
kerja
Jaringan pada hewan.
1. Disayat
setipis mungkin secara memanjang bagian luar cakar ayam.
2. Diletakkan
pada kaca benda dengan meneteskan aquadest, lalu ditutup dengan kaca penutup.
3. Diletakkan
sayatan cakar ayam pada kaca benda yang tanpa diberikan aquadest, lau tutup
dengan kaca penutup.
4. Diletakkan
pada kaca benda yang lain sebagian sayap capung atau sayap belalang dan ditutup
dengan kaca penutup.
5. Diamati
dibawah mikroskop dari pembesaran lemah sampai pembesaran kuat.
6. Digambar
dan diberi keterangan masing-masing bagian.
Jaringan pada tumbuhan
1. Disayat
secara melintang empelur ubi kayu.
2. Diletakkan
diatas kaca benda yang telah ditetesi aquadest, lalu tutup dengan kaca penutup.
3. Diamati
dibawah mikroskop, digambarkan dan diberi keterangan.
4. Dikerok
tempurung kelapa pada bagian dalam yang berwarna hitam, diletakkan diatas kaca
benda dan ditetesi aquadest, lalu tutup
dengan kaca penutup, diamati dibawah mikroskop.
5. Diperhatikan
noktan dinding primer,dinding skunder dan lamellanya.
6. Digambarkan
pada lembaran kerja dan beri keterangan
VII.
Hasil
Pengamatan :
Gambar :Jaringan cakar ayam (Gallus-gallus)
memakai aquadest
Pembesaran :10x40=400
|
Keterangan
|
|
1.
Epitel pipih
2.
Inti sel
3.
Jaringan
epitel
|
Gambar :Jaringan cakar ayam(Gallus-gallus) tidak memakai aquadest
Pembesaran :10x40=400
|
Keterangan
|
|
1.
Inti sel
2.
Sel epital
3.
Jaringan
epitel
|
Gambar :Jarigan
pada sayap
Capung(Libellia sp)
Pembesaran :10x40=400
|
Keterangan
|
|
1.
Matriks
2.
Jaringan
epital
3.
Sel epital
|
Gambar :Jaringan
sayap belalang
(Digestoria
corolina)
Pembesaran :10x40=400
|
Keterangan
|
|
1.
Venasi
2.
Jaringan
epitel
3.
sel epitel
|
VIII. pembahasan :
Berdasarkan hasil
pengamatan, terlihat jelas seperti yang terlihat pada cakar ayam(Gallus gallus), sayap capung (Ligella sp),sayap belalang(Digestoria corolina),empelur ubi kayu(Mnihat utillisma) dan tempurung kelapa(Cocos nucifera).
Yang tersusun atas
jaringan-jaringan yang mempunyai struktur dan jaringan yang sama.Jaringan pada
cakar ayam (Gallus gallus) yang
terkelupas dan yang disayat terlihat perbedaan , kalau pada yang terkelupas
inti selnya lebih kelihatan,perbedaan juga terlihat pada cakar ayam(Gallus gallus) yang menggunakan aquadest
dengan yang tidak menggunakan aquadest, pada yang menggunakan aquadest terlihat
lebih jelas sedangkan yang tidak menggunakan aquadest jaringannya terlihat
lebih transparan.
jaringan pada sayap
capung (Libelula sp) dan sayap
belalang(Digestoria corolina) juga
terlihat perbedaan yaitu kalau pada sayap capung (Libelula sp) terdapat matriks dan bentuk jaringannya kubus
sedangkan pada sayap belalang(Digestoria
corolina) terdapat venari dan bentuk jaringannya silindris.perbedaan
selanjutnya terlihat pada empelur ubi kayu(Mnihat
utillisma) yang terdapat sel parenkim sedangkan pada tempurung kelapa(Cocos nucifera) terdapat sel sklerenkim.
IX.
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Jaringan
pada hewan terdiri dari jaringan epitel,jaringan otot,jaringan saraf,dan
jaringan saraf.
2. Jaringan
berfungsi sebagai penghasil sel serta melindungi dan menutupi jaringan
dibawahnya serta jaringan juga berfungsi sebagai penyimpan energy.
3. Kumpulan
dari beberapa sel epitel disebut jaringan epitel.
4. Parenkim
merupakan sel yang hidup atau aktif membelah sedangkan sklerenkim merupakan
sel-sel yang mati(tidak aktif).
PERCOBAAN :
IV
I.
Judul
Pratikum :
Organ
dan Sistem Organ Pada Hewan dan Tumbuhan
II. Tanggal Pratikum :
29
April 2011
III.
Tujuan
Pratikum : 1.
Untuk mengamati organ dan system organ yang terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan.
2. untuk mengenal
bagian dari organ pada hewan dan
tumbuham.
3. untuk mengetahui
perbedaan.
IV. Dasar Teori :
Menurut Benyamin
(1996:43), “
Selama pertumbuhan dan perkambangan tanaman akan membentuk bermacam-macam
organ,secara umum organ tumbuhan terdiri dari organ vegetatif dan organ generatif.
Akar, batang dan daun dikelompokkan sebagai organ vegetatif sedangkan
bunga,buah,dan biji digolongkan sebagai organ generatif.organ-organ vegetatif
akan membentuk lebih awal dibandingkan organ-organ generatif’’.
Memurut Heddi (1990:15), “Organ adalah kumpulan beberapa
jaringan untuk melaksanakan fungsi tertentu didalam tumbuh-tumbuhan misalnya
batang yang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya cabang’’.
Menurut Estiti
(1995:13), “Organ
merupakan alat tubuh yang memiliki fungsi khusus ,pada manusia misalnya
terdapat organ pencernaan,peredaran darah,dan ekresi(pengeluaran). Jadi,
sekumpulan jaringan bekerja membentuk organ tubuh misalnya organ sirkulasi
tersusun atas otot lurik,otot jantung,otot polos,saraf dan jaringan ikat’’.
organ pada
tumbuhan biji yang penting ada tiga
yakni, akar,batang dan daun. Sedang pada bagian lain dari ketiga organ tersebut
adalah modifikasinya, seperti umbi modifikasi akar,bunga modifikasi dari
ranting dan daun.
X. Alat dan Bahan :
Alat :
Mikroskop
Alat
bedah
Nampan
bedah
Jarum
pentul
Lupe
Bahan :
Kaki
dan kepala serangga(Monomorium sp)
Kaki
dan kepala kadal(Mobuyya fasciata)
Akar
dan bayam duri(Amarranthus spinosus)
Akar
padi(Oriza sativa)
Daun
pisang(Musa paradisiaca)
Bunga
merak(Caesalpinea pulcherima)
XI.
Cara
Kerja :
Organ
pada hewan
1.
Dipotong kepala dan kaki kadal atau serangga lalu dibentangkan
pada nampan bedah.
2.
Diperhatikan jaringan yang ada pada organ tersebut,
jaringan ( epitel,ikat, otot, Dan jaringan saraf).
3.
Disayat dengan silet atau pisau bedah masing-masing
jaringan ini perlahan lalu diamati dengan mikroskop.
4.
Digambar bentuk sel dan bentuk jaringan yang menyuun
organ tersebut.
Organ
pada tumbuhan
1. Ditulis
nama divisi,kelas nama genus tumbuhan diatas
2. Perhatikan
system perakaran ini,apakah tunggang atau serabut
3. Diskematis
akar gambar dan beri keterangan:
Akar primer(Radits primarius)
Leher akar(Kolum radiasi)
Batang akar(Corpus radiasi)
Cabang-cabang akar(Radits lateralis)
Ujung akar(Apeks radisula)
Serabut akar(Fibrila radiasi)
Tudung akar(Kalitra)
4. Daun
digambar dan diberi keterangan bagian-bagiannya
Buku-buku batang(nodus)
Ruas batang(apeks)
Daun penumpu(Spitula)
5. Sehelai
daun digambar dan diberi keterangan
Pangkal daun atau(Basic)
Ujung daun(Apeks)
Tepi daun(Margo)
Pertulangan daun(Nervasi)
Ibu tulang daun
6. Digambar
bagian bunga
Daun pelindung(Braktea)
Daun tangkai(Brakheola)
Tangkai induk(Pedumpulus)
Tangkai bunga(Pediselus)
Dasar bunga(Reseptakulum)
Daun bunga kelopak(Sepetula)
Daun mahkota(Petala)
Benang sari(Stamen)
Putik(Pistilum)
VII. Hasil
pengamatan :
Gambar : Padi (Oriza sativa)
Pembesaran :
|
Keterangan
|
|
1.
Leher akar ( kolum
radiasi)
2.
Cabang akar (Radits
lateralis)
3.
Ujung akar (Apeks
radisula)
4.
Buku-buku (
Nodus)
5.
Ruas batang (Internodus)
6.
Padi (Oriza
sativa)
7.
Helaian
8.
Pelepah daun
9.
Serabut akar (
Fibrila radiasi)
|
Gambar : daun pisang
(Musa paradisiaca)
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.
Pelepah (Vagina)
2.
Tangkal daun ( Pedumpulus)
3.
Pangkal daun (Basic)
4. Tepi daun(Margo)
5.
Pertulangan daun (
Nervasi)
6.
Ibu tulang daun
|
Gambar : Bayam duri
( Amaranthus spinosus)
Pemnbesaran
:
|
Keterangan
|
|
1.
Akar utama
( Radits primarius)
2.
Leher akar (
Kolum radiasi)
3.
Batang akar (
Carpus radiasi)
4.
Cabang akar
( Radits lateralis)
5.
Ujung akar (Apeks
radisula)
6.
Tudung akar (
Kalitra)
7.
Serabut akar(Fibrila
radiasi)
8.
Daun penumpu( Spitula)
9.
Buku-buku batang(Nodus)
|
Gambar :Daun bayam duri
(Amaranthus spinosus)
Pembesaran :
|
Keterangan
|
|
1.
Tepi daun (
Margo)
2.
Pertulangan daun(
Nervasi)
3.
Ibu tulang daun
4. Ujung daun ( Apeks)
5.
Tangkai daun (
Pedumpulus)
6.
Pangkal daun ( Basit)
|
Gambar : bunga Merak
(
Caesalpinea pulcherima)
Pembesaran :
|
Keterangan
|
|
1.
Dasar bunga
2.
Tangkai bunga (Pediselus)
3.
Kelopak daun(Spatula)
4.
Tangkai sari
5.
Benang sari(
Stamen)
6.
Kepala sari
7.
Mahkota
8.
Bakal biji
9.
Bakal buah
10.
Putik ( Pistilum)
|
Gambar :
Kadal( Mobuyya fasciata)
Pembesaran :
|
Keterangan
|
|
1.
Kepala (Caput)
2.
Mulut ( Cafung)
3.
Leher (Serviks)
4.
Tangan atas
(Ekstermitas superiror)
5.
Tamgan bawah
( Ekstermitas inferior)
6.
Badan (Torak)
7. Mata (Organus optikus)
8.
Ekor( Caudal)
9.
Kloaka
10.
Telinga
( Membrana timphani)
11. Paha
12. Lengan
13. Lutut(Patela)
14. Karpal
15. Metakarpal
16. Jari-jari
17. Satu jari
18. Sisik ( Sarama)
|
Gambar : Serangga( Monomorium sp)
Pembesaran :
|
Keterangan
|
|
1.
Mulut
2.
Anthena
3.
Alat gerak
4.
Mata
5. Kepala( Caput)
6. Dada( Toraks)
7. Perut( Abdomen)
8.
Kloaka
|
VIII.
Pembahasan :
Berdasarkan hasil
pengamatan, dapat dilihat organ-organ pada tumbuhan yaitu akar, batang,dan
bunga.Akar merupakan bagian pokok bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan
kormus dan berada didalam tanah dan berfungsi sebagai penyerap air dan mineral
dari tanah,memperkuat berdirinya tumbuhan,dan kadang-kadang sebagai tempat
untuk penimbunan makanan.
Seperti pada akar bayam
duri(Amarranthus spinosus) berakar
tunggang dan serabut sedangkan padi(Oriza
satifa) berakar serabut. Akar tunggang mempunyai batang akar,akar pokok,dan
cabang-cabang akar sedangkan akar serabut,tidak mempunyai batang akar serta
akar pokok tetapi mempunyai cabang akar yang sama besarnya. Adapun batang yang berfungsi sebagai
tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan,tempat melekatnya daun,lintasan
air,mineral,dan makanan.
pada batang juga
terdapat buku-buku batang(Nodus)
serta ruas batang(Internodus).Begitu
pula pada daun yang terdapat tepi daun(Margo),ujung
daun(Apeks),pangkal daun(Basic),serta tangkai daun(Padumpulus).daun terbagi atas dua bagian
yaitu daun lengkap dan daun tak lengkap.daun lengkap yaitu daun yang memiliki
pelepah,tangkai serta lembaran daun seperti pada daun pisang(Musa paradisiaca).sedangkan daun tak
lengkap adalah daun yang tidak mempunyai salah satu dari bagian tersebut
seperti pada daun bayam duri(Amarranthus
spinosus) yang tidak memiliki pelepah daun. Daun berfungsi sebagai tempat
pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis. Bunga merupakan
alat perkembangbiakan tumbuhan.bunga terdiri dari bunga lengkap dan bunga tak
lengkap.
bunga merak(Caesalpinea pulcherima) merupakan bunga
lengkap karena memiliki alat kelamin ganda dalam satu bunga serta memiliki
organ tangkaiinduk(Pedumpulus),tangkaibunga(Pedicellus),bungadasar(Receptaculum),kelopakbunga(Spalae),mahkota(Petalae),tangkaisari(Stamina),serbuksari,kepalaputik(Pistilum),bakal buah dan bakal biji. Pada
hewan juga mempunyai organ-organ tertentu seperti pada kadal(Mobuyya fasciata)
yang memiliki organ diantaranyakepala(Caput),mulut(Cafung),leher(Torak),mata(Organusoptikus),ekor(Caudal),dan kloaka.
Semua organ tersebut
mempunyai fungsi masing-masing.Adapun pada serangga(Monomorium sp) yang mempunyai organ antara lain mulut,sepasang
antenna yang berfungsi sebagai alat untuk merasakan ketika adanya rangsangan
dari luar seperti ketika adanya mangsa,alat gerak,mata,kepala,dada(Torak) dan perut(Abdomen).
IX.
Kesimpulan :
Dari pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa :
1. Tumbuhan
dikotil berakar tunggang sedangkan tumbuhan monokotil berakar serabut.
2. Bunga
lengkap merupakan bunga yang memiliki alat kelamin dua sekaligus dalam bunga
yakni jantan dan betina.
3. Organ
tumbuhan meliputi akar,batang,daun serta bunga.
4. Daun
lengkap adalah daun yang memiliki pelepah,tangkai dan helaian daun sedangkan daun tak lengkap ialah daun yang apabila
tidak mempunyai salah satu dari bagian tersebut.
PERCOBAAN : V
I.
Judul
praktikum : Sistem Organ Pada Hewan
II. Tanggal
Praktikum :
29 april 2011
III.
Tujuan
Praktikum :a.
Untuk mengetahui berbagai maca sistem
organ pada
hewan
b. Untuk mengetahui fungsi dari sistem
organ.
IV. Dasar Teori :
Menurut Sudiatmojo (
1997:27) mengatakan,
“Sistem organ pada tubuh manusia
dan hewan tinggi terbagi atas kulit, pencernaan,sirkulasi, respirasi, ekskresi,
rangka, otot, saraf dan hormon”.
Menurut Hartanto (2004:
107) bahwa ,“Komponen
utama dari sistem respirasi adalah paru-paru, trakea, dan pembuluh pernafasan
yang lain. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas. Sedangkan komponen utama dari
sistem pencernaan adalah mulut, faring, esopagus, perut, intestinum, hati,
pankreas,dan anus. Dan fungsi utamanya adalah memproses makanan”.
Menurut Brotowijoyo
(1997: 197-198) bahwa,
“Mulut katak banyak gigi-gigi kecil di sepanjang rahang atas, ada gigi vomerin
pada langit-langit mulut, lidah berotot dan bercabang dua pada ujungnya dan
bertaut pada bagian-bagian anterior mulut. Saluran pencernaan mulai dari
esopagus langsung bersatu dengan lambung-lambung memanjang dan berkelok
kesamping kiri. Dan usus terdiri intestinum, rektum, yang langsung bersatu
dengan kloaka”.
Menurut Sikini ( 2002-34), “ Beberapa macam organ yang terangkai dan
mempunyai fungsi tertentu disebut organ. Organ tidak dapat berdiri sendiri
untuk menjalankan fungsinya, organ bekerja sama dengan organ lainnya”,
V.
Alat danbahan :
a. Alat :
Nampan
bedah
Alat
bedah
Jarum
pentul
Kapas
b. Bahan
:
Katak (
Rana esculenta)
Merpati ( Columba
livia)
VI. cara
kerja :
Digambarkan
bentuk luar dari hewan di atas :
1. Hewan
yang akan diamati bentuk tubuhnya dibius dengan chloroform
2. Diletakkan
hewan tersebut secara terlentang di atas nampan bedah, lalu dipaku dengan jarum
pentul.
3. Dibasahi
bulu merpati pada bagian perut, lalu dibuka kulit mulai dari sternum kearah
cranial sampai arah caudal.
4. Dibuka
dinding perut mulai dari tengah dan dipotong kelateral, anterior dan paterior
Perhatikan sistem organ
:
Pencernaan ( Systema digestoria)
Perkembangbiakan ( Systema respiratoria)
Rangka ( Systema skeleton )
Kulit ( Intergumen )
Urinaria
Saraf ( Systema nervosum )
VII.
hasil pengamatan :
Gambar :Merpati(Columba
livia)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1. Farink
2. Tembolok
3. Paruh ( Restum)
4. Paru-paru (Pulma)
5. Jantung ( Cor)
6. Lambung ( Pentrikulus)
7. Hati ( Hepar)
8. Kloaka
9. Usus besar
10. Usus halus
|
Gambar :Katak( Rana esculenta)
Pembesaran
:
|
keterangan
|
|
1. Pangkal tenggorokan
2. Jantung (
C0r)
3. Limpa
4. Pankreas
5. Tulang belakang
6. Paru-paru ( Pulmo)
7. Usus halus ( Intestinum
tenu)
8. Usus besar
9. Otot rahang bawah
( Mendibulare)
10.
Kerongkongan
11. Lambung
( Ventrikulus)
12. Anak ginjal
13. Usus 12 jari
14. Kloaka
|
VIII. pembahasan :
Berdasarkan hasil
pengamatan , sistem organ adalah kumpulan berbagai organ yang bekerja sama
untuk melakukan suatu fungsi yang spesifik. Sistem organ pada hewan terdiri
atas sistem pencernaan, pernafasan, rangka, Hormon, respirasi dan lain-lain.
Sistem pencernaan pada hewan meliputi mulut, Esopagus, lambung, usus halus,
usus besar, rektum, dan anus.
Pada sistem pernapasan
meliputi hidung, laring, trakea, paru-paru, bronkus dan bronkeolus. Sedangkan
pada sistem sirkulasi meliputi aorta, Serambi, bilik dan vena. Sistem
pencernaan berfungsi mencerna makanan karena hewan bersifat neterotrof. Sistem
pernapasan berfungsi sebagai alat pernapasan, sedangkan sistem sirkulasi
berfungsi sebagai alat transportasi dalam tubuh.
Saluran pencernaan pada
merpati( Columba livia) mulai rongga
mulut, tembolok, profentikulus, usus, rektum dan anus atau kloaka. Sedangkan
pada katak hijau (Rana esculenta)
sistem respirasi terjadi apabila ada serangga, ia menjulurkan lidahnya dan serangga itu melekat pada lidahnya yang
berlendir. Sesudah makanan masuk kemulut, kemudian masuk ke kerongkongan ,
lambung, usus dan kemudian sisanya dibuang melalui kloaka, sistem organ pada
katak terdiri dari jantung(Cor),
paru-paru ( pulma),lambung(Pentrikulus), Usus( Ileum), hati(Hepar),dan
lain-lain.
Burung bernafas dengan
paru-paru, burung mempunyai alat pernafasan yang disebut pundi-pundi udara yang
berguna untuk menyimpan udara yang digunakan pada waktu terbang.
IX.
kesimpulan :
1. Sistem
organ adalah kumpulan beberapa organ yang bekerja sama untuk melakukan suatu
fungsi yang sangat spesifik.
2. Sistem
organ pada Columba livia adalah esopagus, jantung, paru-paru, hati, lambung, pnkreas, usus dan
kloaka.
3. Sistem
organ pada Rana esculenta adalah
janung, paru-paru, lambung, usus, hati, kantong empedu, dan pilosos.
4. Burung
Merpati( Columba livia) dikelompokkan
dalam Aves.
5. Kelenjar
yang terdapat pada hewan Aves yaitu kelenjar lambung, lambung pengunyah, dan
kelenjar pankreas.
PERCOBAAN : VI
I.
Judul
Praktikum : SIFAT-SIFAT
FISIKA
II. Tanggal
Praktikum : 6
mei 2011
III.
Tujuan
Praktikum : a.
Untuk mengamati peristiwa difusi dalam sel
b.Untuk mengamati
peristiwa osmosis pada sel
hewan dan tumbuhan.
c.Untuk mengamati
adanya turgor pada sel.
d.Untuk mengamati
tekanan turgor terhadap menggulung daun alang-alang.
IV. Dasar
Teori :
Menurut Ville ( 1988 :
56) ,“ Di fusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi
tinggi ke arah lain dengan konsentrasi rendah yang disebabkan oleh energi
kinetik molekul tersebut. Jika sedikit gula dibutuhkan dalam segelas air, maka
gula akan larut dan molekul gula berdifusi dan tersebar merata dalam cairan”.
Menurut Atkins ( 1997:
321), “persamaan difusi menunjukkan bahwa laju perubahan konsentrasi sebanding
dengan lengkapnya dari konsentrasi terhadap jarak. Jika konsentrasi berubah
dengan tajam dari titik dari ke titik ( Jika konsentrasinya tidak merata) maka
konsentrasi berubah dengan cepat terhadap waktu”.
Menurut L.Hartanto
(2004: 43), “bahwa osmosis merupakan proses perpindahan zat dari larutan yang
konsentrasi rendah kelarutan ysang berkonsentrasi tinggi dengan melalui membran
semi permeabel. Sel-sel hewan akan mengerut jika diletakkan didaerah
hiperosmotik dan akan menyerap air bahkan sampai sobek jioka diletakkan
didaerah hiposmotik”.
Menurut Heryando
(2003:141) bahwa, “Imbibisi merupakan suatu peristiwa masuknya
molekul-molekul air kedalam pori-pori
suatu zat, atau penyerapan suatu zat cair secara pasif”.
V. Alat
dan Bahan :
a.
Alat :
Mikroskop
Cawan petri
Penggaris
Pisau
Gelas
piala
Penangas
air ( Bunsen)
Pelubang
Kaca
Benda
Kaca
penutup
b. Bahan :
Aguadest
Eosin
Larutan
garam 15 %
Kristal
kalium Permanganat ( K2MnO4)
Kentang
( Solanum tuberosum)
Wortel ( Daucus
carota)
Daun
alang-alang ( Imperata cylindrica)
Daun
adam hawa ( Rhoe discolor)
Biji
kacang hijau ( Rhaseolus radiatus)
Biji
kacang merah ( Rhaseolus vulgaris)
Garam
Air
hangat
VI.
Cara kerja :
Difusi
1.
Diisi
masing-masing dua cawan petri dengan aquadest 15 mL dan air hangat 15 mL.
2.
Diletakkan pada
tempatnya masing-masing yang dibawahnya ada penggaris
3.
Masukkan
masing-masing sedikit K2MnO4 dibagian tengah cawan lalu
diamati
4.
Diamati diameter
yang ditempuh selama 3,5 dan 9 menit
5.
Dibandingkan
keduanya.
Osmosis
1. Dilubangi kentang ditengahnya tetapi jangan sampai
bocor dan dimasukkan garam kedalamnya
2. Pada
cawan petri yang telah diisi dengan cairan eosin, diletakkan kentang tadi
ditengah larutan tersebut.
3. Diamati
setelah 30 menit dan dicatat hasilnya
Turgor
1. Wortel
dan kentang disayat setipis mungkin dan diraba masing-masing permukaan preparat
tersebut dan dicatat.
2. Diisi
masing-masing sebagian sayatan tadi kedalam petridish yang berisi larutan garam
15% dan petridis yang berisi aquadest
3. Dibiarkan
beberapa waktu lalu diraba kembali permukaannya.
4. Dicatat
perbedaan masing-masing dan buat laporan.Gelas piala yang telah disediakan
diisi air dan dimasukkan dan alang-alang ± 20 cm dalam air.
5. Ditunggu
beberapa menit dan diamati perubahannya.
Plasmolisis
1. Disayat permukaan bawah daun adam hawa dan
diletakkan sayatan tersebutn diatas kaca benda yang telah ditetesi air lalu
ditutup denga coverglass.
2. Diganti
aquadest dengan larutan garam 15% dan digambar hasilnya.
Imbibisi
1. Diisi
masing-masing cawan petri dengan aquadest dan air hangat lalu dimasukkan
beberapa biji kacang hijau dan kacang merah kedalam masing- masing cawan
tersebut.
2. Dibiarkan
selama 30 menit dan dicatat hasilnya
VII. Hasil
Pengamatan :
Gambar
: osmosis
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1. Cawan petri
2. Larutan garam
3. Garam
4. Kentang
( Solanum tuberosum)
|
Gambar
: Difusi( air dingin)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1. Cawan petri
2. Larutan tinta
|
Gambar
: Difusi( air hangat)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1. Cawan petri
2. Larutan tinta
|
Gambar
: Imbibisi(air dingin)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1. Cawan petri
2. Rhaseolus radiates
3. Rhaseolus
vulgaris
4. Air dingin
|
Gambar
: Imbibisi (air hangat)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1.
Rhaseolus
radiates
2.
Cawan
petri
3.
Rhaseolus
vulgaris
4.
Air
hangat
|
Gambar
: Turgor ( cawan kosong)
Pembesaran:
|
Keterangan
1. Cawan petri
2. Wortel( Daulus
carota)
3. Kentang(Solanum
tuberosum)
|
Pengamatan:
Turgor ( cawan berisi air)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1. Cawan petri
2. Wortel( Daulus
carota)
3. Kentang(Solanum
tuberosum
|
Pengamatan
: Turgor(Larutan garam)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1. Cawan petri
2. Wortel( Daulus
carota)
3. Kentang(Solanum
tuberosum
|
VIII.
Pembahasan :
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui sifat-sifat fisika seperti difusi, Osmosis,
Turgor, Plasmolisis, dan imbibisi.Difusi adalah perpindahan zat terlarut yang
berkonsentrasi tinggi kelarutan yang berkonsentrasi rendah. Preparat yang
digunakan adalah K2MnO4 atau tinta yang dimasukkan
kedalam aquadest air panas, jika dimasukkan aquadest air rambatannya lambat.
Dalam waktu 1 menit rambatannya ½ cm, 3 menit, 2 ½ cm, sedangkan yang
dimasukkan dalam air hangat rambatannya cepat. 1 menit rambatan 2 cm, 3 menit,
dan pada saat 5 menit tinta menyebar keseluruh cawan.
Osmosis
adalah perpindahan zat terlarut dari larutan yang berkonsentrasi rendah
kelarutan yang berkonsentrasi tinggi. Peparat yang digunakan adalah kentang ( Solanum tuberosum) yang sudah dilubangi
kemudian dimasukkan garam dan ditaruh dalam cawan petri yang berisi eosin.
Garam yang sebelumnya tidak mencair, dalam waktu 30 menit menjadi cair
akibatnya masuknya eosin melalui selaput semi permeabel yang ada pada kentang ehingga
warnanya berubah.
Turgor
adalah suatu pembengkakan yang terjadi pada dinding sel. Preparat yang
digunakan adalah kentang ( Solanum
tuberosum) dan wortel ( Daucus carota)
yang sudah disayat tipis. Kemudian dimasukkan kedalam cawan yangnberisi aquadest,
larutan dan tempat kosong. Setelah beberapa saat,yang didalam aquadest menjadi
kasar sedangkannyang dalam larutan garam masih tetap licin.
Plasmolisis
adalah peristiwa lepasnya plasma sel yang paling luar dari dinding sel. Imbibisi
adalah peristiwa masuknya molekul-molekul air kedalam pori-pori suatu zat atau
penyerapan zat cair secara pasif. Preparat adalah kacang merah ( Rhaseolus vulgaris) dan kacang hijau (Rhaseolus radiatus) yang direndam dalam
air hangat lebih cepat mengkerut sedangkan yang dalam aquadest agak lambat.
IX.Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa
1. Difusi
adalah perpindahan zat terlarut dan yang berkonsentrasi tinggi ke yang
berkonsentrasi rendah.
2. Pada
difusi K2MnO4
lambat yang dalam aquadest arah perambatannya sedangkan yang dalamair
panas lebih cepat.
3. Osmosis
adalah perpindahan pelarut yang berkonsentrasi rendah ke yang berkonsentrasi
tinggi.
4. Pada
osmosis, kentang ( Solanum tuberosum)
berkonsentrasi rendah pindah kegaram yang berkonsentrasi tinggi sehingga garam
yang semula kering menjadi basah dan cair.
5. Pada
turgor wortel dan kentang yang dalam larutan garam setelah beberapa menit
menjadi licin dan lembut sedangkan yang dalam aquadest menjadi lebioh kasar dan
tegang.
6. Plasmolisis
pada daun Rhoe discolor yang semula
stomatanya masih terbuka dan masih penuh. Setelah ditetesi larutan garam
stomatanya sedikit tertutup dan sitoplasma lepas.
7. Imbibisi
pada kacang merah dan pada kacang hijau yang dalam aquadest sedikit mengkerut.
Sedangkan yang dalam air panas sangat mengkerut.
PERCOBAAN
: VI
I.
Judul
Pratikum :
Sistem
organ pada hewan
II. Tanggal Pratikum : 29 April 2011
III.
Tujuan
Pratikum : Mampu mengetahui fungsi organ pada hewan.
IV.
Dasar
Teori :
Menurut
Sitorus (2002 : 7), “ Transportasi adalah sistem pengangkutan zat-zat makanan
yang di edarkan oleh suatu sistem pengangkutan keseluruh bagian tubuh makhluk
hidup”. Hal ini terjadi pada organisme bersel banyak, tetapi terjadi juga pada
organisme bersel satu”.
Menurut
Hartanto ( 2004: 87), “
bahwa garam mineral diambil oleh akar dari dalam tanah dalam bentuk ion. Sel
tumbuhan mampu menyerap dan mempertahankan konsentrasi lebih tinggi dari
konsentrasi larutan yang ada disekitarnya. Ion apapun yang terkonsentrasi dalam
sel didalam medium luarnya disebut berakumulasi.
Menurut
Mader( 1995 : 69 ), “Organ angkutan(alat transportasi) pada tumbuhan didalamnya
terdapat jaringan xilem dan floem. Pembuluh xilem berfungsi mengalirkan air dan
garam mineral dari tanah atau akar, sedangkan floem (pembuluh tapis ) berfungsi
mengedarkan hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan”.
Menurut
Jariman (1988 : 221), “ faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan
air yaitu faktorn luar dan faktor dalam. Faktor luar terdiri dari persediaan
air dalam tanah, suhu udara dan tekanan udara, sedangkan faktor dalam terdiri
dari panjang dan banyaknya pembuluh angkutan”.
V. Alat
dan Bahan :
a. Alat :
Gelas piala
b. Bahan :
1. Larutan Metylen blue
2. Pucuk pacar air ( Impatiens Balsalmina)
VI. Cara
Kerja :
1.
Diambil pucuk
pacar air, dimasukkan dalam gelas piala yang berisi larutan metylen blue yang
encer.
2.
Diletakkan gelas
ini pada daerah yang terang dan didiamkan selama 15-30 menit
3.
Dipotong ujung
batang tanaman ini dan belah menjadi 2 kemudian amati dengan kaca pembesar
4.
Diamati sejauh
mana larutan meresap kedalamnya dan dibagian mana dari batang larutannya
terdapat.
VII. Hasil
Pengamatan :
Gambar :Pacar air(Impatians Balsalmina)
ketika baru
dimasukkan
Pembesaran :
|
Keterangan
|
|
1.
Impatians
balsalmina
2.
Gelas
piala
3.
Larutan
eosin
|
Gambar : Impatians balsalmina (beberapa saat setelah masuk cairan eosin)
|
Keterangan
|
|
1. Gelas piala
2. Impatians
balsalmina
3. Cairan eosin
|
Gambar : sel setelah diamati
Pembesaran :
|
Keterangan
|
|
1. Xylem
|
VIII.
Pembahasan :
Berdasarkan
pengamatan, transportasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengedaran
zat-zat keseluruh bagian tumbuh-tumbuhan, Proses transportasinya berlangsung
dari sel ke sel dengan cara menembus dinding sel dengan melewati sela-sela sel
dan terdapat pula melalui pembuluh khusus yang disebut dengan pembuluh
pengangkut.
Faktor air naik ke daun
adalah pengaruh daya hisap, daya tekanan akar dan kapilaritas batang. Pada
kapilaritas batang ini, apabila semakin besar batang maka semakin cepat proses
penyerapan. Transportasi pada tumbuhan mempunyai dua pembuluh yaitu xilem yaitu
mengangkut air dan garam mineral dari daun ke akar, sedangkan Floem yaitu
mengangkut air dan garam mineral dari daun ke akar.
Preparat yang digunakan
adalah pacar air( Impatians balsalmina)
yang dimasukkan kedalam gelas piala yang berisi larutan metylen blue selama 30
menit. Setelah itu dilihat kembali, ternyata warna batang pacar air yangn
sebelumnya bewarna merah, kemudian bewarna biru karena cairan metylen blue
telah masuk melalui pori-pori batang sehingga tidak bisa dilihat dari luar
tetapi harus dibelah terlebih dahulu bsru tampak warna biru. Disini daya
tekanan akar tidak berpengaruh sebab akarnya telah dipotong.
IX.Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa
1. Transportasi
adalah proses pengangkutan air dan garam mineral yang telah diserap oleh
buluh-buluh akar epidermis kemudian diangkut kebegian tubuh tumbuhan yang
berfungsi mengolahnya menjadi zat makanan yaitu daun.
2. Faktor
yang mempengaruhi air naik ke daun adalah daya tekanan akar, daya hisap daun
dan kapilaritas.
3. Pada
transportasi tumbuhan terdapat dua pembuluh yaitu xilem dan floem.
4. Walau
tanpa akar, namun proses transportasi masih tetap berlangsung karena masih ada
daya hisap daun.
PERCOBAAN : VIII
I.
Judul Praktikum :
Evolusi
II. Tanggal
Praktikum :
13 Mei 2011
III.
Tujuan
Praktikum :Untuk
mengamati evolusi pada
hewan dan tumbuhan
IV.
Dasar
teori :
Menurut Kimball (
1999:760 ), “ bahwa pada tahun 1859 charles darwim menyatakan bahwa “ semua
makhluk hidup yang ada dibumi merupakan hasil dari nenek moyang yang sama yang
mengalami modifikasi. Spesies bukanlah merpakan sesuatu yang kekal atau tidak
mengalami perubahan, melainkan berevolusi melalui proses perubahan bertahap
dari berbagai spesies yang telah ada.
Menurut William ( 1991
: 294), “ Evolusi merupakan proses perubahan organisme hidup dari satu ke
bentuk lain. Kebanyakan perubahan ini di anggap terjadi secara berangsur-angsur
melalui periode waktu geologi yang lama terdapat kondisi Hardy- Weinberg,
Populasi ini tetap berada dalam keseimbangan dan tidak mungkin ada perubahan”.
Menurut Anna (1992
:297), “ Perubahan –perubahan dalam frekwensi Alela menentukan
perubahan-perubahan dalam populasi organisme hidup. Proses perubahan dalam
penotipe-penotipe (ciri-ciri) yang memberi corak kepada populasi disebut
evolusi. Pada mutasi jugamempengaruhi ekpresi dan frekwensi gen-gen dalam
populasi sebagai bandingan terhadap ciri-ciri individual.
Menurut Ibayati
(1994-132), “Makhluk hidup yang termasuk dalam suatu spesies akan ditemukan
persamaan dan juga perbedaan. Makin banyak persamaan,makin dekat kekerabatannya
dan makin banyak perbedaan mka makin jauh kekerabatannya.
V. Alat
dan Bahan :
a. Alat
:
1. Timbangan
2. Mistar
Bahan
:
Berbagai daun majemuk
Telur ayam 3 butir ( Gallus gallus)
Tandan pinang (
Areca gathecu )
Setandan pisang ( Musa paradisiaca )
Telur bebek ( Annas
boscas )
VI.Cara kerja :
Masing-masing
bahan diletakkan di depan
1.
Diamati secara
seksama perbedaan bentuk warna, panjang,berat, dan lebar masing-masing preparat
dengan sesamanya.
2.
Dilakukan secara
berurutan
3.
Dicatat hasil
yang di peroleh
VII. Hasil
pengamatan :
Gambar
: ( Musa paradisiaca )
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1.
Satupisang
2.
Tangkai pisang
3.
Banyak pisang
|
Gambar
:Telur bebek ( Annas boscas)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1. Telur bebek
|
Gambar
: Telur ayam( Gallus-gallus)
Pembesaran :
|
Keterangan
1.telur
ayam
|
Gambar
: Pinang ( Areca gathecu)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1. Tangkai pinang
2. pinang
|
Gambar:Daun merak
(Caesalpinea pulcherima)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1.
Tangkai daun
2.
Daun
3.
ujung daun ( Apeks)
4.
Daun majemuk
|
Gambar
: daun asam jawa (Tamarindus indica)
Pembesaran
:
|
Keterangan
|
|
1. Tangkai
2. Daun
3. Ujung daun
4. Daun majemuk
|
VIII. Pembahasan
:
Berdasarkan
hasil pengamatan, evolusi adalah proses perubahan makhluk hidup sacara bertahap
dalam waktu yang sangat lama akibat seleksi alam pada variasi gen dlam suatu
individu yang menghasilkan perkembangbiakan spesies baru. Pada praktikum
evolusi, preparat yang digunakan adalah telur ayam (Gallus gallus), pinang (Areca
gathecu), daun merak ( Caesalpinea
pulcherima), daun asam jawa (
Tamarindus indica ), dan telur bebek (Annas
boscas)
Pada tekur ayam
( Gallus gallus ), diambil tiga butir
telur ayam, yang 1panjang nya 5 cm, lebar 3,9 cm, berat 46,47 cm dan bewarna
kuning telur. Telur 2 panjang 5,7 , lebar 3,8 cm, beratnya 51,55 dan bewarna
kuning telur dan pada telur yang ke 3 panjang 5,1 cm, lebar 4, berat 49,43 dan
bewarna kuning telur.
Pada tandan
pinang ( Areca gathecu ), diambil 3
buah pinang, pinang A panjang 5cm, lebar 4,8 cm dan beratnya 69,73 bewarna
orange atau kuning keemasan. Pinang B panjang 4,8 cm, lebar 3,8 cm, berat 64,95
cm bewarna orange. Pada pinang C panjang 4,9 cm lebar 3,8 cm, berat 63,92 cm
bewarna orange.
Pada telur bebek
(Annas boscas), diambil 3 buah telur
bebek. Telur bebek 1 panjang 72,26 cm, lebar 3,9 cm, berat 72,26 cm, dan
bewarna putih telur. Telur 2 panjangnya 70,55 cm, lebar 3,8 cm, berat 70,55 cm
dan bewarna putih telur. Telur 3 panjangnya 68,95 cm, lebar 4 cm, berat 68,95 cm
dan bewarna putih telur.
Pada pisang (Musa paradisiaca) dibagi menjadi 2
bagian yaitu atas dan bawah. Pada pisang bagian atas diambil tiga pisang,
pisang 1 panjangnya 11 cm, berat 35,60 cm, lebar 3 cm dan bewarna kuning. Pada
pisang 2 panjangnya 11 cm, lebar 2,8 cm, berat 34,57 cm dan bewarna kuning.
Pada pisang 3 panjang 11 cm, lebar 38,49 cm dan bewarna kuning. Dan pada pisang
bagian bawah, diambil tiga pisangm, pisang 1 panjang 10,5 cm, lebar 2,5 cm
berat 65,56 cm dan bewarna kuning. Pisang 2 panjang 10,5 cm ,lebar 2,5 cm,
berat 65,24 cm dan pisang 3 panjang 11 cm, lebar 2,6 cm dan berat 74,86 cm,
bewarna kuning.
Pada daun merak
(Caesalpinea pulcherima) diambil tiga
helai daun yang letaknya dipangkal, tengah dan ujung. Daun A panjang 1 cm,
lebar 0,6 cm. Daun B panjang 1,8 cm, lebar 1 cm. Daun C panjang 1,9 cm dan
lebar 1 cm.
Pada pisang (Musa paradisiaca) bentuk bulat panjang,
memiliki bulat total untuk pisang atas 205,61 cm dan pisang bawah 198, 53 cm, p
pinang ada tandang (Areca gathecu)
bentuknya bulat dan bulat total 108,68 cm. Telur ayam ( Gallus gallus) bentuknya bulat kecil dan berat total 147,45 cm,
pada telur bebek( Annas boscas)
bentuknya bulat besar dan berat total 211,78 cm, pada daun asam jawa ( Tamarindus indica) bentuk daunnya kecil
menyirip dan berat total 0,02 gram dan pada daun merak (Caesalpinea pulcherima) daunnya kecil menyirip dan berat total 2
gram.
Untuk lebih jelas dapat dilihat table dibawah in i :
Hasil pengamatan :
Preparat
|
Bentuk
|
Warna
|
Ukuran
|
Lebar
|
Berat
|
Berat
total
|
Panjang
|
||||||
Tandan
pisang:
Atas
bawah
|
Bulat
panjang
|
Kuning
|
Atas:
11 cm
11 cm
11 cm
Bawah:
10,5 cm
10,5 cm
11 cm
|
Atas:
3 cm
2,8 cm
2,8 cm
Bawah:
2,5 cm
2,5 cm
2,6 cm
|
Atas:
35,60
34,57
38,49
Bawah:
65,56
65,24
74,86
|
Atas:
205,61
Bawah:
198,53
|
Tandan
pinang
|
Bulat
|
Orange
|
5 cm
4,8 cm
4,9 cm
|
3,6 cm
3,8 cm
3,8 cm
|
69.73
64,95
63,92
|
108,68
|
Telur
ayam
|
Bulat
kecil
|
Kuning
telur
|
5 cm
5,7 cm
5,1 cm
|
3,9 cm
3,8 cm
4 cm
|
46,47
51,55
49,43
|
147,45
|
Telur
bebek
|
Bulat
besar
|
Putih
telur
|
72,2
70,55
68,55
|
3,9 cm
3,8 cm
4 cm
|
72,26
70,55
68,95
|
211,78
|
Daun
Asam jawa
|
Kecil
menyirip
|
Hijau
daun
|
1,5 cm
1,8 cm
1 cm
|
0,5 cm
0,7 cm
0.4 cm
|
-
|
0.02
|
Daun
merak
|
Kecil
menyirip
|
Hijau
daun
|
1 cm
1,8 cm
1,9 cm
|
0,6 cm
1 cm
1 cm
|
-
|
2
g
|
IX.Kesimpulan :
Berdasarkan
hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Telur
bila dilihat dari luar berat dan ukuran sama akan tetapi ketika di ukur dan di
timbang hasilnya berbeda.
2. Pinang
juga demikian mempunyai berat dan ukuran yang berbeda walaupun diambil dari
tandan yang sama.
3. Pada
daum asam jawa (Tamarindus indica)
dan daun merak ( Caesalpinea pulcherima)
yang di ambil dari tangkai yang sama tetapi panjang, lebar dan warnanya
berbeda. Hal ini menendakan terjadinya proses evolusi pada tumbuhan dan hewan.
4. Evolusi
diantaranya antara satu keluarga memiliki perbedaan dengan keluarga laainnya
baik dari segi bentuk dan lainnya.
PERCOBAAN : IX
I.
Judul
praktikum : ekosistem
II. Tanggal
praktikum : 17
Mei 2011
III.
Tujuan
praktikum : untuk mengetahui
komponen-komponen
ekosistem.
IV.
Dasar
teori :
Menurut Campbell (tahun 2004 : hal 388) suatu
ekosistem terdiri dari organisme yang hidup dalam suatu komunitas dan juga
semua factor abiotik yan gberinteraksi dengan organisme tersebut seprti
populasi dan komunitas. Batas ekosistem umumnya tidak jelas. Ekosistem berkisar
dasuatu mikrokosmos labolatorium seperti aquarium, danau dan lautan.
Menurut Kimball
(tahun 1998 hal 82) konsep ekosistem menyangkut semua hubungan dalam suatu
komunitas dan semua hubungan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya,
misalnya dalam berbagai siklus energy, seperti : jenis-jenis makanan, siklus
karbon, siklus air, siklus kalsium. Dll.
Menurut Roberths ( tahun 1987 hal 56) ekosistem
merupakan suatu system antara komunitas organisme biotic dengan hubungan
abiotik. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme biotic
dan abiotik ( lingkungan ) dalam suatu ekosistem disebut ekologi.
V.
Alat
dan bahan
Alat
:
Alat
bedah
Tali
rapis
Pekarangan
Thermometer
Bahan : Lakmus
VI.
Cara
kerja :
1.
Dipilih
pekarangan yang masih ditempati berbagai tumbuhan dan hewan.
2.
Dibuat petak
berukuran 1x1 dari tali rapis dan dihitung tumbuhan dan hewan yang terdapat dalam
petakan trsebut.
3.
Diukur suhu
udara, suhu tanah, dan pH tanah dan warna tanah.
4.
Disebutkan suatu
komponen yang menyusun suatu ekosistem.
5.
Dicatat dalam
table.
VII.Hasil Pengamatan :
VIII. Pembahasan :
Pada percobaan ini kami
melakukan pengamatan dilapangan untuk melihat komponen-komponen dari ekosistem.
Ekosistem itu adalah suatu hubunngan timbale balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Setelah kami melihat
langsung bahwa komponen penyusun ekosistem itu ada yang pertama individu,
individu adalah suatu makhluk hidup yang terdiri dari suatu spesies. Yang kedua
populasi, populasi adalah kumpulan beberapa individu, dan yang ketiga disitu
kami melihat bahwa ada komunitas yaitu kumpulan dari populasi.
Setelah itu nampak
dengan jelas bahwa organisme biotic ( makhluk hidup) diantaranya, rumput atau
tumbuh-tumbuhan lain dan hewan yaitu semut. Sedangkan pada abiotik atau tidak
hidup, Nampak dengan jelas yaitu batu, tanah, udara, suhu, dll.
Sangat jelas terlihat
bahwa ekosistem pada tempat yang kami amati, karena disitu makhluk hidup saling
beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga disitu terjadi
perkumpulan makhluk hidup yang bisa saling menguntungkan atau merugikan.
Ekosistem tidak hanya bisa terjadi didarat dilaut saja yang terdapat banyak
ekosistem.
Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada table berikut:
Penyusun ekosistem
|
Jumlah individu
|
komponen
|
1.Belalang(Digestoria corolina)
2.Rumput goyang
3.Putri malu
(Mimasa
pudica)
4.Tanah
5.Batu
6. Udara
7. Cahaya
|
1
5
5
a.panas:350
b.dingin:300
|
Biotik
Biotik
Biotik
Abiotik
Abiotik
Aiotik
Abiotik
|
IX.
Kesimpulan :
1. Ekosistem
adalah suatu hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
2. Komponen
penyusun ekosistem adalah individu, populasi dan komunitas.
Individu
adalah suatu makhluk hidup yang terdiri dari satu spesies.
3.
Populasi adalah
kumpulan dari individu.
4.
Komunitas adalah
kumpulan dari populasi.
5.
Penyusunnya ada
2 yaitu Abiotik atau tidak hidup Biotic atau makhluk hidup.
6.
Abiotik dan
biotic saling bergantungan..
Percobaan : X
I.
Judul
Pratikum :Klasifikasi
Hewan dan Klasifikasi Tumbuhan
II. Tanggal Pratikum :17
Mei 2011
III.
Tujuan
Pratikum :1.Untuk
mengetahui cara mengklasifikasi kedalam
kelompok
tertentu.
2.Untukmengenal
tumbuhan dilapangan dan menjelaskan beberapa karakter yang khas dari
kelompoknya.
IV.
Dasar Teori :
Menurut Sutarmi(1984:5),’’Berdasarkan adanya persamaan dan
perbedaan ciri hewan di klasifikasikan beberapa kelompok.dalam mengelompokkan
hewan adalah berdasarkan ada tidaknya tulang belakang’’.
Menurut Tatang(1998:9),’’Gymnaspermae dan angiospermae
merupakan vegetasi utama yang menutupi permukaan bumi terdapat dalam berbagai
macam bentuk’’.
Menurut Tjitro soepomo(1998:5),’’Klasifikasi bertujuan untuk
menyederhanakan objek studi pada hakikatnya tidak lain daripada mencari
keseragaman dalam keanekaragaman didalam suatu populasi yang dicari adalah
persamaan cirri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh masing-masing
individu’’.
Menurut Sumarwan(2000:3),’’Klasifikasi tumbuhan harus
menetapkan seperti tertentu pada posisi tetap dalam dunia tumbuhan dalam hal
ini, tingkat spesies merupakan dasar daripada
takson-takson yang jenjang tingkatannya berurutan yang tingkat takson tersebut
adalah spesies,genus,family,ordo,c lassic,dan divisi’’.
V. Alat
dan Bahan :
a.Alat :
Mikroskop
lup
Alat bedah
Petridish
Penjepit
b.Bahan :
Formalin
Alkohol
Aquadest
VI.Cara Kerja :
Klasifikasi hewan.
1.
Dikumpulkan
berbagai hewan yang ada disekitar dan dimasukkan kedalam formalin 10% selama 15
menit.
2.
Setelah
itu,dikeluarkan dan cuci bersih dengan aquadest hingga formalin hilang.
3.
Diperhatikan
cirri hewan tersebut.
4.
Dilakukan
pengelompokkan kedalam kelompok kecil pada tingkat kelas sampai tingkat ordo.
5.
Dihitung jumlah
anggota masing-masing dan sebutkan cirri-ciri dari hewan yang dikelompokkan sesuai
kelompoknya.
Klasifikasi tumbuhan.
1.
Dikumpulkan
tumbuhan dan jenis bunga.
2.
Diperhatikan
cirri umum dari masing-masing tumbuhan tersebut hingga dapat dikelompokkan.
3.
Dikelompokka kedalam
spermatophyte,pteuridiphyta,bryophyte,schyzophyta
4.
Dikelompokkan
kedalam kelompok kelas,ordo,dan perhatikan cirri masing-masing.
5.
Ditulis dalam
bentuk table.
VII.
Hasil Pengamatan :
Gambar
:Belalang (Digestoria sp)
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.Mata
2. Kaki
3. sayap
|
Gambar
:semut (Monomorium sp)
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1. Mata
2. dada(Toraks)
3. Perut(Abdomen)
4. alat gerak
5. kloaka
6. antena
|
Gambar
:rumput goyang
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.
Batang
2.
Daun
3.
Bunga
|
Gambar
:Kupu-kupu
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1. Mata
2. Sayap
3. Antena
|
VIII. Pembahasan :
Berdasarkan
hasil pengamatan,klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokkan makhluk hidup
dalam suatu golongan atau unit tertentu. Klasifikasi dilakukan supaya
memudahkan kita dalam menggolongkan atau mengenal dari segi jenis tumbuhan
ataupun hewan tersebut.
Urutan
klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke rendah adalah
kingdom,filum(hewan) deviso(tumbuhan),kelas,ordo,family,genus,dan spesies.
Perbedaan antara
klasifikasi hewan dan klasifikasi tumbuhan terdapat pada filum dan deviso.
Filum untuk hewan dan deviso untuk tumbuhan. Perbedaan umum lainnya adalah
mekhluk hidup yang termaksud dunia tumbuhan yang terdiri atas banyak
sel,sedangkan pada hewan(animalia) termaksud organism multiseluler yang tidak
berkloroplas pengetahuan untuk mengklasifikasi hewan adalah morfologi.
Tabel 1 Klasifikasi hewan
Kingdom
|
Filum
|
Kelas
|
Ordo
|
Cirri
utama
|
Spesies
|
Animalia
|
Antropoda
|
Insecta
|
Ortoptera
|
-memiliki antenna
-memiliki
sayap
-bewarna hijau
|
Belalang
(Digestoria
corolina)
|
Animalia
|
Antropoda
|
Insecta
|
Hymenoptera
|
-hidup
tropis
-dikenal dengan koloni dan sarangnya
yang teratur
|
Semut
(Monomorium
sp)
|
Animalia
|
Antropoda
|
Insecta
|
Iepidoptera
|
-memiliki
sayap lepis
|
Kupu-kupu
|
Klasifikasi Tumbuhan
Kingdom
|
Diviso
|
Kelas
|
Ordo
|
Ciri utama
|
Spesies
|
Plantae
|
Magnotophyta
|
Liliopsida
|
Cyperales
|
|
Rumput goyang(Claris barbata)
|
Plantae
|
Spermatophyta
|
Monocoryle
|
Zingiberales
|
Rumput semu
|
Rumput teki(Cyperus rotundus)
|
Plantae
|
Magnotophyta
|
Magnoliopsida
|
Fabales
|
Daunnya apabila disentuh segera
menutup
|
Putrid malu(M.pudica)
|
IX.Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa
1. Urutan
taksonomi dari tinggi sampai rendah adalah
kingdom,filum/divisi,kelas,ordo,family,genus,species.
2. Perbedaan
antara klasifikasi tumbuhan dan hewan ,pada hewan disebut filum sedangkan pada
tumbuhan disebut divisi.
3. Ilmu
untuk klasifikasi makhluk hidup disebut morfologi.
PERCOBAAN : XI
I.
Judul
percobaan : Reproduksi
II. Tanggal
praktikum : 27 Mei 2011
III.
Tujuan
praktikum :untukmengetahuiberbagaicara perkembangbiakan
Secara
tidak kawin pada berbagai tumbuhan dan hewan.
IV. Dasar teori
:
Menurut Soedarjatmo ( 1996 : 48), mengatakan bahwa“Reproduksi merupakan
proses atau aktivitas makhluk hidup untuk menghasilkan organisme baru yang
lebih muda dari organisme sebelumnya yang menjdi induknya”.
Menurut Campbell (2004:151 ), “ reproduksi aseksual mempunyai
beberapa keuntungan diantara membuat hewan yang hidup dalam isolasi mampu
menghasilkan keturunan tanpa harus mencari dan menemukan pasangan yang kawin,
dan dapat menciptakan banyak sekali keturunan dalam waktu singkat, yang
merupakan hal ideal dapat mengkolonisasi suatu habitat secara tepat”.
Menurut Reece (2003:142), “ suatu mekanisme reproduksi aseksual
yang secara keseluruhannya berbeda telah berkembang pada dandelion dan beberapa
tumbuhan lain yang menghasilkan biji tanpa bunga yang dibuahi. Reproduksi biji
secara aseksual ini disebut apomiksis suatu sel diploid dalam bakal biji akan
menjadi biji yang pada dedelion disebutkan melalui buah yang tertiup angin.”
Menurut Tjitrosomo (
1983: 338 ) “
mengatakan bahwa ada dua cara yang berbeda untuk membentuk keturunan makhluk
hidup yaitu yang pertama secara
reproduksi seksual, yang individu baru disumbangkan oleh dua sel
berlainan. Biasanya mewakili dua induk yang berbeda, kebanyakan sel-sel ini adalah
gamet. Yang kedua reproduksi secara aseksual keturunannya terbentuk tanpa
peleburan gamet.
V.
Alat
dan bahan
Alat :
1.Pisau
Bahan :
Rhizoma
kunyit ( Cucuma domestica)
Pegagan ( Sentella
asiatica )
Cocor
bebek ( Bryophyillum sp )
Wortel
( Daucus
carota )
Kentang
( Solonum tuberosum )
Teki
( Cyperus rotundus )
Alng-alang ( Imperata
cylindrical )
Bawang
merah ( Alium
cepa )
Tebu
( Saccarum officinarum )
Bambu
( Bambusa sp)
Jahe
(Zingiber officinale )
Bunga
karang
Fungi
VI.
Cara
kerja :
1.
Diletakkan masing-masing bahan didepan
2.
Diamati cara perkembangbiakkan pada berbagai tumbuhan
tersebut.
3.
Digambar dan dibri keterangan.
4.
Dicatat hasilnya.
VII.
Hasil
pengamatan :
Gambar :Bawang merah(Alium cepa)
Pembesaran: -
|
keterangan
|
|
1.Akar
2.Daun berupa daging(Hilus)
|
Gambar :Wortel(Daucus carota)
Pembesaran:-
|
keterangan
|
|
1.Batang akar
2.Buku-buku umbi akar
3.Bulu-bulu akar
4.Daun
|
Gambar :Rhizoma kunyit
(Curkuma
demestika)
Pembesaran:
|
keterangan
|
|
1.Daun
2.Batang
3.Akar rimpang
4.Rhizoma
|
Gambar :jahe(Zingiber officinale)
Pembesaran:
|
keterangan
|
|
1.Daun
2.Batang
3.Akar rimpang
4.Rhizoma
|
Gambar :Pegagan(Centella asiatica)
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.Daun
2.Batang akar
3.Tangkai daun
4.Akar
5.Stolon
|
Gambar :kentang
(Solanum tuberosum )
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.Tunas
2.Batang
3.Akar
4.Titik tumbuh
|
Gambar:Tebu
(Saccarum officinarum)
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.Nodus
2.akar yang keluar dari nodus
3.Internodus
4.Akar
5.Tunas
|
Gambar :Cocor bebek
(Bryphylum sp)
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.Tangkai daun
2.Tunas adventif
3.Pertulangan daun
4.Ujung daun
|
Gambar :Alang-alang
(Imperata cylindrica)
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.Akar
2.Daun
|
Gambar:Rumput teki(Cyperus rotundus)
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.Akar
2.Daun
3.Bunga
|
Gambar :Fungi(jamur merang)
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.Rhizoid
|
Gambar :Bambu(Bambusa sp)
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.Nodus
2.Internodus
3.tunas yang telah membesar
4.Akar
|
Gambar :Bunga karang
Pembesaran:
|
Keterangan
|
|
1.Tunas
|
VIII. Pembahasan :
Dari hasil pengamatan diketahui, bahwa reproduksi adalah proses pembentukan
organisme baru yang lebih muda dari organisme sebelumya yang menjadi induknya. Cara reproduksi ada dua yaitu : generatif dan vegetatif.
Adapun pada pengamatan, yang diamati hanyalah reproduksi
secara vegetatif yaitu reproduksi secara aseksual atau tidak kawin.
Pada preparat alang-alang( Imperata
cylindrica) berkembang biak dengan geragih yaitu melaui akar yng berada
dalam tanah. Hal yang sama juga terjadi pada rumput teki ( Cyperus rotundus). Rumput teki
juga berkembang biak dengan geragih, apabila tumbuhan sudah dewasa, akar
yang ada didalam tanah akan tumbuh membentuk seperti tali yang menjalar dan
pada akar tersebut akan tumbuh batang yang baru.
pada pengagan( Centella asiatica)berkembang biak dengan stolon, yaitu akar atau
penjuluran btang yang tumbuh diatas
tanah yang menghubungkan antara satu perdu dengan perdu lainnya. Pada preparat
kunyit(Curcuma domestica) dan jahe ( Zingiber officinale) berkembang biak
dengan rhizoma, yaitu individu yang baru tumbuh di rhizoma dan kemudian tumbuh
daun.
Pada wortel(Daucus carota)
berkembang biak melalui umbi akar, yaitu individu baru tumbuh di batangnya.
Sedangkan pada kentang ( Solanum
tuberosum) perkembangbiakan melalui umbi batang, yaitu individu baru tumbuh
di buku-buku batang. Dan pada bawang
merah( Alium cepa) berkembang biak
dengan umbi lapis, yaitu individu baru tumbuh disela-sela atau ditengah lapisan
batang tersebut.
Pada tebu( Saccarum tuberosum)
dan bambu ( Bambusa sp), berkembang
biak dengan tunas yaitu individu baru tumbuh pada buku-buku batang atau Nodus. Sedangkan pada cocor bebek( Brphillum sp) berkembang biak dengan
tunas, tunasnya tumbuh disela-sela tepi daun dan tunas tersebit akan tumbuh dan
membentuk tumbuhan dewasa.
IX.Kesimpulan :
1.
Reproduksi
adalah suatu proses yang dilakukan baik secara seksual maupun aseksual yang
bertujuan menghasilkan individu baru.
2.
Reproduksi
dengan tunas adalah reproduksi yang dapat muncul melalui akar, batang atau
daun.
3.
Reproduksi
dengan umbi batang contohnya pada kentang.
4.
Reproduksi pada
umbi akar contohnya pada wortel.
5.
Reproduksi pada
umbi lapis contohnya pada bawang.
6.
Reproduksi
geragih terjadi didalam permukaan tanah contohnya pada rumput teki dan daun
alang-alang.
7.
Reproduksi
stolon terjadi pada permukaan tanah contohnya pada pegagan.
8.
Reproduksi
dengan akar tunggal contohnya pada rhizoma kunyit.
daftar pustakanya boleh liat???
ReplyDelete