Skip to main content

laporan biologi umum




PERCOBAAN: I
I.     Judul Pratikum    : PENGENALAN MIKROSKOP
II.  Tanggal Pratikum : 8 April 2011
III.   Tujuan Pratikum : Untuk Mengenal Bagian-bagian Mikroskop
IV.   Dasar Teori                     :
 Menurut Hugh D Young (2002:576),Apabila kita memerlukan pembesaran yang lebih besar dari pada yang kita dapat diperoleh dengan cara dengan kaca pembesar sederhana maka, instrument yang biasanya kita gunakan adalah mikroskop’’.
Menurut Marcelo (1994:389), mikroskop adalah suatu system lensa yang menghasilkan bayangan maya yang diperbesar di sebuah benda kecil’’.
Menurut Giancoli (2001:344), “Mikroskop merupakan hasil kali pembesaran yang dihasilkan oleh kedua lensa. Mikroskop digunakan untuk melihat benda yang amat kecil degan jarak yang amat dekat. Mikroskop terbagi dua yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Sedangkan mikroskop electron merupakan suatu mikroskop yang memanfaatkan sifat dualism electron sebagai gelombang, sebagaimana prinsip mikroskop cahaya”.
Menurut Campbell (2003:443), “ Pada mikroskop cahaya difokuskan pada spimens oleh lensa pembalik yang dibuat dari kaca.  Bayangan yang terjadi kemudian diperbesar oleh lensa objektif  dan okuler untuk diproyeksi pada mata”.
Menurut Minece Jeiwar (2001:11), “Mikroskop merupakan pembesaran yang dapat membuat suatu partikel kecil menjadi terlihat dengan mata telanjang. Mikroskop yang biasa digunakan untuk melihat bakteri yang pada umumnya memiliki lensa objektif dan okuler untuk diproyeksikan ke mata’’.
Menurut Ristiati (2000:35)’’ Mikroskop digunakan untuk melihat objek dan indeks defraksi sinar sehingga ada perbedaan dalam fase antara sinar yang berdifraksi dengan sinar yang tidak mengalami difraksi, bersama lagi ada penurunan intensitas sinar sebab adanya perbedaan fase’’.
V.  Alat dan Bahan
Alat  :
Mikroskop.
    Bahan :
VI.   Cara Kerja
1.    Dipegang mikroskop pada tangkainya dengan tangan kanan, sedang tangan kiri menopang bagian bawah kaki mikroskop.
2.    Diletakkan mikroskop diatas meja masing-masing, lalu ikuti petunjuk pengarahan dari pembimbing pratikum.
3.    Digambarkan mikroskop secara keseluruhan dan diberikan keterangan sesuai dengan bagian yang tertera pada kolom.
Pembesaran lemah
1.    Dipasang okuler pada bagian atas buluh teropong(tubus), dimulai dari ukuran paling kecil.
2.    Setelah itu dipasang semua objek pada revoluer kecuali ukuran100x objektif ditempatkan pada 10x yang kedudukannya seporos dengan okuler.
3.    Diturunkan tubus dengan makrometer scrup, sambil mengamati cahaya masuk dalam mikroskop sehingga memperoleh bidang pandangan yang paling terang. Bila mikroskop ada cermin maka, untuk mendapatkan cahaya harus diputar cermin tersebut mengarah sumber cahaya.
4.    Diletakkan preparat pada kaca benda ditutup dengan cover glass diatas meja benda. Bila meja benda memiliki penjepit kaca preparat, maka preparat tersebut di jepit.
5.    Dinaik dan diturunkan tubus menggunakan makrometer scrup sehingga diperoleh bayangan. Apabila telah diperoleh bayangan maka untuk memperjelas bayangan digunakan makrometer scrup.
6.    Dihitung bayangan yang diperoleh dengan mengalikan okuler dan objektif.
Pembesaran sedang
1.    Dilakukan seperti cara yang dikerjakan pada pembesaran lemah.
2.    Diganti lensa objektif ukuran 10 diganti dengan ukuran 45.
3.    Agar diperoleh bayangan yang baik, gunakan micrometer scrup dan janganlah digunakan makrometer scrup.
Pembesaran kuat
1.    Dilakukan seperti pada pembesaran sedang.
2.    Digantikan objektif ukuran 45 dengan ukuran 100.
3.    Ditetesi kaca benda pada bagian yang akan diamati dengan minyak emersi.
4.    Diturunkan tubus dengan hati-hati sampai menyentuh kaca benda sehingga lensa objektif dan kaca benda tertutup minyak emersi dan perhatikan dari samping.
5.    Dinaik dan diturunkan tubus secara hati-hati dengan micrometer scrup.
6.    Bila mikroskop telah selesai digunakan dengan minyak emersi maka bagian dari objektif dibersihkan dengan xylol. Caranya, xylol ditetesi diatas lensa peaper (kertas lensa) yang halus lalu diolesi bagian yang terkena minyak emersi satu atau dua kali.
















VII. Hasil pengamatan          :
Gambar          : Mikroskop
Pembesaran   :
Keterangan

1.  Lensa okuler
2.  Tubus/buluh teropong
3.  Revolver
4.  lensa objektif
5.  meja benda
6.  kondensor
7.  Meja kondensor
8.  Diafragma
9.  Tempat filter
10.  Cermin
11.  Kaki
12.  Makrometer skrup
13.  Mikrometer skrup
14.  Penjepit
15.  Skrup penggerak kondensor
16.  Tangkai
17.  Tiang
18.  Sumber arus listrik
19.  Tombol On/Off
20.  Pengatur cahaya
21.  Penggeser maju mundur Benda
22.  Penggeserkiri kanan meja benda

VIII.  Pembahasan   :
Berdasarkan hasil pengamatan, mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil yang tidak kasat mata. Mikroskop terdiri dari mikroskop cahaya,mikroskop elektron, mikroskop stereo serta mikroskop sederhana.
Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang menggunakan cahaya listrik untuk menggantikan cahaya matahari.  Mikroskop elektron  adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil secara spesifik. Sedangkan mikroskop stereo digunakan untuk mengamati benda yang kasat mata seperti semut dan lain-lain sebagainya.
Adapun bagian-bagian mikroskop seperti lensa okuler yang berfungsi sebagai membentuk bayangan benda, buluh teropong berfungsi sebagai penghubung antara okuler dan objektf, revoiver yang berfungsi sebagai penggerak lensa objektif serta tempat melekat lensa objektif. Lensa objektif dibagi atas empat bagian diantaranya, pembesaran empat(warna merah), pembesaran sepuluh(warna kuning), pembesaran empat puluh(warna biru), dan pembesaran seratus (warna putih). Apabila ingin mengamati suatu benda maka harus dimulai dengan pembesaran empat.
Adapun meja benda digunakan untuk meletakkan benda, kondensor berfungsi sebagai tempat pengumpulan cahaya, diafragma berfungsi sebagai tempat pengaturan cahaya yang masuk, tempat filter berfungsi sebagai menyaring cahaya yang masuk, cermin berfungsi sebagai tempat mementulkan cahaya, kaki berfungsi sebagai tempat menopang, makrometer scrup berfungsi sebagai mencari bayangan benda sedangkan micrometer scrup berfungsi sebagai memperjelas bayangan benda, penjepit berfungsi untuk menjepit kaca benda, tangkai berfungsi sebagai  tempat diletakkan diletakkan kaca okuler, tiang berfungsi sebagai pegangan, pada saat memegang mikroskop, tangan kanan memegang tiang dan tangan kiri menopang bawah mikroskop.
Mikroskop terbagi atas monokuler dan binokuler. Pada mikroskop terdapat bagian yang termaksud optic dan non optic, yang termaksud bagian optic diantaranya adalah lensa okuler,lensa objektif,cermin serta kondensor. Sedangkan yang termaksud non optic adalah tangkai,tiang,kaca penjepit,makrometer scrup,micrometer scrup,buluh teropong,revolver,meja benda,diafragma,tempat filter, serta scrup penggerak kondensor.
IX.   Kesimpulan :
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1.    Mikroskop merupakan optic yang berfungsi untuk melihat organisme yang tidak kasat mata, sehingga dengan menggunakan mikroskop organisme tersebut akan terlihat jelas.
2.    Mikroskop terdapat tiga pembesaran, lemah,sedang dan kuat yang berfungsi untuk mengatur cahaya melakukan pengamatan.
3.    Mikroskop terbagi dua bagian, monokuler dan binokuler.
4.    Lensa objektif terbagi atas empat bagian diantaranya, pembesaran empat,pembesaran sepuluh,pembesaran empat puluh, serta pembesaran seratus.











PERCOBAAN       : II

I.     Judul Pratikum    : Mengamati Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
II.  Tanggal Pratikum : 05 April 2011
III.   Tujuan Pratikum: 1.Untuk mengamati struktur sel hewan dan tumbuhan.
                          2.Untuk mengenal bagian dari struktur sel hewan dan
                             dan tumbuhan.
                           3.Untuk mengetahui perbedaan sel hewan dan tumbuhan

IV.    Dasar Teori      :
Menurut Bevalender (1988:1), “ Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang mempunyai fungsi tertentu , atau suatu kesatuan organisme yang mampu mempertahankan kautuhannya, daya penyesuaiannya dengan lingkungannya diluar batas dirinya serta kimianya yang khas’’.
Menurut Kimball (1983:120), “Sel adalah mesin kimia yang memperoleh bahan dan energi di lingkungannya dan mengubah dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolism dari sel-sel tersebut.
Menurut Campbell (1987:115), “ Fraksional sel ialah untuk memisahkan sel menjadi bagian-bagian serta memisahkan organel-organel utama sehingga fungsinya dapat dipelajari masing-masing’’. 
Menurut Pratiwi (2005:2),Sel hewan tidak sama dengan sel tumbuhan, sel hewan tidak memiliki dinding sel ,vakuolanya kecil, sel tumbuhan  memiliki dinding sel, vakuolanya besar serta memiliki plastid.
Menurut Sitorus (2004:1995), Sel merupakan benda terkecil atau benda dasar makhluk hidup baik secara struktual maupun fungsional. Ukuran sel pada umumnya sangat kecil hanya dapat dilihat dengan mikroskop kecuali sel telur yang ukurannya mikro dan dapat dilihat dengan kasat mata’’.
Menurut Zulfa (2000:75), “Suatu perkembangan dan pertumbuhan sel dari setiap makhluk hidup erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan sel, hal ini berlaku pada makhluk hidup uniseluler dan multiseluler.

V.  Alat dan Bahan
Alat   :
Mikroskop
Pinset
Gelas objektif
Gelas penutup
Pipet tetes.
Bahan   :
Sel epitel mulut
Selaput dalam umbi lapis bawang merah(Alium cepa)
Daun Hidrilia verticillata
Larutan methylein blue
Alcohol 70%
Larutan JKJ
Kapas
Aquadest

VI.   Cara Kerja   :
Sel epitel mulut
1.    Dibersihkan tangkai korek api dengan alcohol 70%. Lalu koreklah bagian dalam pipi masing-masing.
2.    Dioleskan pada kaca benda, lalu teteskan sedikit methylen blue atau aquadest, dan tutup dengan kaca penutup.
3.    Diamati dibawah  mikroskop dengan pembesaran lemah sampai pembesaran kuat.
4.    Digambar 2 atau 4 sel dan berikan keterangan setiap bagian tersebut.
Sel bawang merah
1.    Digunakan pinset untuk mengambil selaput bagian dalam bawang merah.
2.    Diletakkan selaput tipis ini diatas kaca benda dan ditetesi aquadest atau larutan JKJ dan ditutupi dengan kaca penutup.
3.    Diamati bawah mikroskop  dan gambarkan 2 atau 3 sel dengan diberikan keterangan dari bagian sel tersebut.
4.    Untuk dibandingkan dengan  tumbuhan air maka diambil satu atau dua lembar  daun hidrylia verticillata. Diletakkan diatas kaca benda dan ditetesi dengan aquadest kemudian ditutupi dengan kaca benda.
5.    Diamati di bawah mikroskop aliran sitoplasma pada setiap sel.
6.    Digambarkan dua atau tiga sel dan diberi keterangan.
VII.     Hasil pengamatan        :

Gambar    :Sel bawang mera (Gallus-gallus)
Pembesaran    :10x40=400
Keterangan

1.    Dinding sel skunder
2.    Dinding sel primer
3.    Sitoplasma
4.    Inti sel
5.    Ruang antar sel


Gambar  :Hydrilla verticillata
Pembesaran    :10x100=`1000
Keterangan

1.  Kloroplas
2. Klorofil
3. inti sel
4. Dinding sel




Gambar  :Sel epital mulut
Pembesaran    :10x10=100
Keterangan

1.    Inti sel
2.    Membran sel
3.    Sitoplasma










VIII.  Pembahasan  :
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat adanya perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan tersebut dapat dilihat baik dari segi bentuk maupun dari segi ada atau tidaknya beberapa organel sel, perbedaan yang sangat jelas terlihata pada sel hewan yang tidak mempunyai dinding sel, sedangkan pada sel tumbuhan terdapat dinding sel.
Seperti pada sel bawang merah (Alium cepa) setelah diamati dengan mikroskop ternyata dapat dibedakan mana yang dikatakan dinding sel, inti sel , sitoplasma, serta ruang antar sel . Begitu pula dengan  daun Hidrilla verticillata yang juga terlihat beberapa organel sel seperti, inti sel,dinding sel,kloroplas serta klorofil( zat hijau).
Adapun sel epitel mulut juga terdapat organel sel diantaranya, membran sel, sitoplasma serta inti sel. Pada Hidrilla verticillata terdapat penebalan papan, ini disebabkan karena tumbuhan ini beradaptasi di air dan melakukan transpirasi gunanya untuk menjaga agar tumbuhan tersebut tidak busuk dan tumbuhan ini juga mempunyai bnyak stomata serta zat hijau daun(klorofil).
Adapun organel sel seperti inti sel, berfungsi sebagai mengendalikan semua aktifitas sel, membran  berfungsi untuk melindungi atau mengatur keluar masuknya zat serta slektif dalam setiap zat yang masuk serta ruang antar sel yang berfungsi sebagai tempat untuk mengatur zat dari dalam sel. Sitoplasma mengandung organel sel yang berbentuk seperti agar-agar, dan 70% dari sitoplasma adalah air. Pada sitoplasma juga terdapat RA,sintesis protein ,badan golgi serta vakuola.







IX.   Kesimpulan  :
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1.    Sel hewan berbentuk tidak beraturan,tidak memiliki ruang antar sel,vakuolanya kecil, serta tidak mempunyai dinding sel.
2.    Sel tumbuhan berbentuk kaku karena mempunyai dinding sel,memiliki ruang antar sel serta vakuolanya besar.
3.    Ukuran sel bermacam-macam sesuai pada tempat dan jaringan penyusunnya.
Organel sel mempunyai fungsi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.




















                              PERCOBAAN    : III

I.     Judul Praktikum     : Jaringan Tubuh Hewan dan Tumbuhan
II.  Tanggal Praktikum : 22 April 2011
III.   Tujuan Praktikum : Untuk mengamati bentuk sel dan berbagai sel yang
                           menyusun jaringan.
IV.   Dasar Teori            :
Menurut Hidayat (1995:7), “Satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel, yang merupakan suatu wadah yang berisi subtansi hidup yaitu, protoplasma yang diselubungi oleh dinding sel, dalam setiap sel hidup berlangsungnya metabolism.dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya pelekat antar sel pengelompokkan yang berbeda struktur atau fungsionalnya’’.
Menurut Levoles (1989:43), “jaringan  mempunyai fungsi sebagai penghasil sel serta melindungi dan menutupi jaringan dibawahnya. Jaringan juga berfungsi sebagai penyimpan energi dan mengedarkan oksigen,sari makanan,hormone, mengangkut sisa-sisa metabolism dan melawan bibit penyakit’’.
Menurut Kusnadi (2005:15), “Jaringan epitel dibedakan menjadi epitel penutup dan epitel kelenjar. Jaringan epitel berbentuk sel-sel pipih,tipis seperti lembaran dan tidak beraturan’’.
V.  Alat dan bahan
Alat        :
       Mikroskop
       Pisau silet
       Kaca benda
      Kaca penutup
      Gelas penutup


Bahan     :
Cakar ayam (Gallus gallus)
Sayap belalang (Digistino colorilia)
Sayap capung (Litillila sp)
Aquadest
Tempurung kelapa (Cocus nucifera)
Aniline sulfat
Empelur ubi kayu (Mnihot utilugmaama)
VI.   Cara kerja
Jaringan pada hewan.
1.    Disayat setipis mungkin secara memanjang bagian luar cakar ayam.
2.    Diletakkan pada kaca benda dengan meneteskan aquadest, lalu ditutup  dengan kaca penutup.
3.    Diletakkan sayatan cakar ayam pada kaca benda yang tanpa diberikan aquadest, lau tutup dengan kaca penutup.
4.    Diletakkan pada kaca benda yang lain sebagian sayap capung atau sayap belalang dan ditutup dengan kaca penutup.
5.    Diamati dibawah mikroskop dari pembesaran lemah sampai pembesaran kuat.
6.    Digambar dan diberi keterangan masing-masing bagian.
Jaringan pada tumbuhan
1.    Disayat secara melintang empelur ubi kayu.
2.    Diletakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi aquadest, lalu tutup dengan kaca penutup.
3.    Diamati dibawah mikroskop, digambarkan dan diberi keterangan.
4.    Dikerok tempurung kelapa pada bagian dalam yang berwarna hitam, diletakkan diatas kaca benda dan ditetesi aquadest, lalu tutup  dengan kaca penutup, diamati dibawah mikroskop.
5.    Diperhatikan noktan dinding primer,dinding skunder dan lamellanya.
6.    Digambarkan pada lembaran kerja dan beri keterangan

VII.     Hasil Pengamatan        :
Gambar :Jaringan cakar ayam  (Gallus-gallus) memakai    aquadest
Pembesaran    :10x40=400
Keterangan

1.    Epitel pipih
2.    Inti sel
3.    Jaringan epitel






Gambar :Jaringan cakar ayam(Gallus-gallus) tidak memakai aquadest
Pembesaran    :10x40=400
Keterangan

1.     Inti sel
2.     Sel epital
3.     Jaringan epitel







Gambar          :Jarigan pada sayap  
             Capung(Libellia sp)
Pembesaran    :10x40=400
Keterangan

1.    Matriks
2.    Jaringan epital
3.    Sel epital







Gambar          :Jaringan sayap belalang
             (Digestoria corolina)
Pembesaran    :10x40=400
Keterangan

1.     Venasi
2.     Jaringan epitel
3.     sel epitel







VIII.  pembahasan     :
Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat jelas seperti yang terlihat pada cakar ayam(Gallus gallus), sayap capung (Ligella sp),sayap belalang(Digestoria corolina),empelur ubi kayu(Mnihat utillisma) dan tempurung kelapa(Cocos nucifera).
Yang tersusun atas jaringan-jaringan yang mempunyai struktur dan jaringan yang sama.Jaringan pada cakar ayam (Gallus gallus) yang terkelupas dan yang disayat terlihat perbedaan , kalau pada yang terkelupas inti selnya lebih kelihatan,perbedaan juga terlihat pada cakar ayam(Gallus gallus) yang menggunakan aquadest dengan yang tidak menggunakan aquadest, pada yang menggunakan aquadest terlihat lebih jelas sedangkan yang tidak menggunakan aquadest jaringannya terlihat lebih transparan.
jaringan pada sayap capung (Libelula sp) dan sayap belalang(Digestoria corolina) juga terlihat perbedaan yaitu kalau pada sayap capung (Libelula sp) terdapat matriks dan bentuk jaringannya kubus sedangkan pada sayap belalang(Digestoria corolina) terdapat venari dan bentuk jaringannya silindris.perbedaan selanjutnya terlihat pada empelur ubi kayu(Mnihat utillisma) yang terdapat sel parenkim sedangkan pada tempurung kelapa(Cocos nucifera) terdapat sel sklerenkim.         
IX.   Kesimpulan         :
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.    Jaringan pada hewan terdiri dari jaringan epitel,jaringan otot,jaringan saraf,dan jaringan saraf.
2.    Jaringan berfungsi sebagai penghasil sel serta melindungi dan menutupi jaringan dibawahnya serta jaringan juga berfungsi sebagai penyimpan energy.
3.    Kumpulan dari beberapa sel epitel disebut jaringan epitel.
4.    Parenkim merupakan sel yang hidup atau aktif membelah sedangkan sklerenkim merupakan sel-sel yang mati(tidak aktif).


PERCOBAAN       : IV

I.     Judul Pratikum          : Organ dan Sistem Organ Pada Hewan dan Tumbuhan
II.  Tanggal Pratikum    : 29 April 2011
III.   Tujuan Pratikum   : 1. Untuk mengamati organ dan system  organ yang terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan.
                           2. untuk mengenal bagian dari organ pada hewan dan   
                             tumbuham.
                             3. untuk mengetahui perbedaan.
IV.  Dasar Teori             :
Menurut Benyamin (1996:43), “ Selama pertumbuhan dan perkambangan tanaman akan membentuk bermacam-macam organ,secara umum organ tumbuhan terdiri dari organ vegetatif dan organ generatif. Akar, batang dan daun dikelompokkan sebagai organ vegetatif sedangkan bunga,buah,dan biji digolongkan sebagai organ generatif.organ-organ vegetatif akan membentuk lebih awal dibandingkan organ-organ generatif’’.
Memurut Heddi (1990:15), “Organ adalah kumpulan beberapa jaringan untuk melaksanakan fungsi tertentu didalam tumbuh-tumbuhan misalnya batang yang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya cabang’’.
Menurut Estiti (1995:13), “Organ merupakan alat tubuh yang memiliki fungsi khusus ,pada manusia misalnya terdapat organ pencernaan,peredaran darah,dan ekresi(pengeluaran). Jadi, sekumpulan jaringan bekerja membentuk organ tubuh misalnya organ sirkulasi tersusun atas otot lurik,otot jantung,otot polos,saraf dan jaringan ikat’’.
organ pada tumbuhan biji yang penting ada tiga yakni, akar,batang dan daun. Sedang pada bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, seperti umbi modifikasi akar,bunga modifikasi dari ranting dan daun.

X.  Alat dan Bahan    :
Alat    :
     Mikroskop
    Alat bedah
    Nampan bedah
    Jarum pentul
     Lupe
  Bahan      :
Kaki dan kepala serangga(Monomorium sp)
Kaki dan kepala kadal(Mobuyya fasciata)
Akar dan bayam duri(Amarranthus spinosus)
Akar padi(Oriza sativa)
Daun pisang(Musa paradisiaca)
Bunga merak(Caesalpinea pulcherima)
XI.   Cara Kerja         :
Organ pada hewan
1.    Dipotong kepala dan kaki kadal atau serangga lalu dibentangkan pada nampan bedah.
2.    Diperhatikan jaringan yang ada pada organ tersebut, jaringan ( epitel,ikat, otot, Dan jaringan saraf).
3.    Disayat dengan silet atau pisau bedah masing-masing jaringan ini perlahan lalu diamati dengan mikroskop.
4.    Digambar bentuk sel dan bentuk jaringan yang menyuun organ tersebut.
Organ pada tumbuhan
1.    Ditulis nama divisi,kelas nama genus tumbuhan diatas
2.    Perhatikan system perakaran ini,apakah tunggang atau serabut
3.    Diskematis akar gambar dan beri keterangan:
Akar primer(Radits primarius)
Leher akar(Kolum radiasi)
Batang akar(Corpus radiasi)
Cabang-cabang akar(Radits lateralis)
Ujung akar(Apeks radisula)
Serabut akar(Fibrila radiasi)
Tudung akar(Kalitra)
4.    Daun digambar dan diberi keterangan bagian-bagiannya
Buku-buku batang(nodus)
Ruas batang(apeks)
Daun penumpu(Spitula)
5.    Sehelai daun digambar dan diberi keterangan
Pangkal daun atau(Basic)
Ujung daun(Apeks)
Tepi daun(Margo)
Pertulangan daun(Nervasi)
Ibu tulang daun
6.    Digambar bagian bunga
Daun pelindung(Braktea)
Daun tangkai(Brakheola)
Tangkai induk(Pedumpulus)
Tangkai bunga(Pediselus)
Dasar bunga(Reseptakulum)
Daun bunga kelopak(Sepetula)
Daun mahkota(Petala)
Benang sari(Stamen)
Putik(Pistilum)






VII. Hasil pengamatan              :
Gambar       : Padi (Oriza sativa)
Pembesaran :
Keterangan

1.    Leher akar ( kolum radiasi)
2.    Cabang akar (Radits lateralis)
3.    Ujung akar (Apeks radisula)
4.    Buku-buku ( Nodus)
5.    Ruas batang (Internodus)
6.    Padi (Oriza sativa)
7.    Helaian
8.    Pelepah daun
9.    Serabut akar ( Fibrila radiasi)
Gambar   : daun pisang
               (Musa paradisiaca)
Pembesaran:
Keterangan

1.     Pelepah (Vagina)
2.     Tangkal daun ( Pedumpulus)
3.     Pangkal daun (Basic)
4.     Tepi daun(Margo)
5.     Pertulangan daun ( Nervasi)
6.     Ibu tulang daun









Gambar         : Bayam duri
               ( Amaranthus spinosus)
Pemnbesaran :
Keterangan

1.    Akar utama
( Radits primarius)
2.     Leher akar ( Kolum radiasi)
3.     Batang akar ( Carpus radiasi)
4.     Cabang akar
( Radits lateralis)
5.    Ujung akar (Apeks radisula)
6.    Tudung akar ( Kalitra)
7.    Serabut akar(Fibrila radiasi)
8.    Daun penumpu( Spitula)
9.    Buku-buku batang(Nodus)
Gambar       :Daun bayam duri
                  (Amaranthus spinosus)
Pembesaran :
Keterangan

1.    Tepi daun ( Margo)
2.    Pertulangan daun( Nervasi)
3.    Ibu tulang daun
4.    Ujung daun ( Apeks)
5.    Tangkai daun ( Pedumpulus)
6.    Pangkal daun ( Basit)







Gambar       : bunga Merak
          ( Caesalpinea pulcherima)
Pembesaran :
Keterangan

1.    Dasar bunga
2.    Tangkai bunga (Pediselus)
3.    Kelopak daun(Spatula)
4.    Tangkai sari
5.    Benang sari( Stamen)
6.    Kepala sari
7.    Mahkota
8.    Bakal biji
9.    Bakal buah
10.     Putik ( Pistilum)
Gambar      :  Kadal( Mobuyya fasciata)
Pembesaran :
Keterangan

1.     Kepala (Caput)
2.     Mulut ( Cafung)
3.     Leher (Serviks)
4.     Tangan atas
(Ekstermitas superiror)
5.    Tamgan bawah
( Ekstermitas inferior)
6.    Badan (Torak)
7.    Mata (Organus optikus)
8.    Ekor( Caudal)
9.    Kloaka
10.      Telinga
( Membrana timphani)
11. Paha
12. Lengan
13. Lutut(Patela)
14.  Karpal
15. Metakarpal
16. Jari-jari
17. Satu jari
18. Sisik ( Sarama)
Gambar  : Serangga( Monomorium sp)
Pembesaran :
Keterangan

1.    Mulut
2.    Anthena
3.    Alat gerak
4.    Mata
5.    Kepala( Caput)
6.    Dada( Toraks)
7.    Perut( Abdomen)
8.    Kloaka

VIII. Pembahasan     :
 Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dilihat organ-organ pada tumbuhan yaitu akar, batang,dan bunga.Akar merupakan bagian pokok bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus dan berada didalam tanah dan berfungsi sebagai penyerap air dan mineral dari tanah,memperkuat berdirinya tumbuhan,dan kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.
Seperti pada akar bayam duri(Amarranthus spinosus) berakar tunggang dan serabut sedangkan padi(Oriza satifa) berakar serabut. Akar tunggang mempunyai batang akar,akar pokok,dan cabang-cabang akar sedangkan akar serabut,tidak mempunyai batang akar serta akar pokok tetapi mempunyai cabang akar yang sama besarnya. Adapun batang yang berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan,tempat melekatnya daun,lintasan air,mineral,dan makanan.
pada batang juga terdapat buku-buku batang(Nodus) serta ruas batang(Internodus).Begitu pula pada daun yang terdapat tepi daun(Margo),ujung daun(Apeks),pangkal daun(Basic),serta tangkai daun(Padumpulus).daun terbagi atas dua bagian yaitu daun lengkap dan daun tak lengkap.daun lengkap yaitu daun yang memiliki pelepah,tangkai serta lembaran daun seperti pada daun pisang(Musa paradisiaca).sedangkan daun tak lengkap adalah daun yang tidak mempunyai salah satu dari bagian tersebut seperti pada daun bayam duri(Amarranthus spinosus) yang tidak memiliki pelepah daun. Daun berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis. Bunga merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan.bunga terdiri dari bunga lengkap dan bunga tak lengkap.
bunga merak(Caesalpinea pulcherima) merupakan bunga lengkap karena memiliki alat kelamin ganda dalam satu bunga serta memiliki organ tangkaiinduk(Pedumpulus),tangkaibunga(Pedicellus),bungadasar(Receptaculum),kelopakbunga(Spalae),mahkota(Petalae),tangkaisari(Stamina),serbuksari,kepalaputik(Pistilum),bakal buah dan bakal biji. Pada hewan juga mempunyai organ-organ tertentu seperti pada kadal(Mobuyya fasciata) yang memiliki organ diantaranyakepala(Caput),mulut(Cafung),leher(Torak),mata(Organusoptikus),ekor(Caudal),dan kloaka.
Semua organ tersebut mempunyai fungsi masing-masing.Adapun pada serangga(Monomorium sp) yang mempunyai organ antara lain mulut,sepasang antenna yang berfungsi sebagai alat untuk merasakan ketika adanya rangsangan dari luar seperti ketika adanya mangsa,alat gerak,mata,kepala,dada(Torak) dan perut(Abdomen).







IX. Kesimpulan         :
     Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.    Tumbuhan dikotil berakar tunggang sedangkan tumbuhan monokotil berakar serabut.
2.    Bunga lengkap merupakan bunga yang memiliki alat kelamin dua sekaligus dalam bunga yakni jantan dan betina.
3.    Organ tumbuhan meliputi akar,batang,daun serta bunga.
4.    Daun lengkap adalah daun yang memiliki pelepah,tangkai dan helaian daun sedangkan daun tak lengkap ialah daun yang apabila tidak mempunyai salah satu dari bagian tersebut.














PERCOBAAN : V

I.     Judul praktikum              : Sistem Organ Pada Hewan
II.  Tanggal Praktikum          : 29  april 2011
III.   Tujuan Praktikum         :a. Untuk mengetahui berbagai maca  sistem
                                         organ   pada hewan
                                       b. Untuk mengetahui fungsi dari sistem organ.
IV. Dasar Teori         :
Menurut Sudiatmojo ( 1997:27) mengatakan, “Sistem organ pada tubuh manusia dan hewan tinggi terbagi atas kulit, pencernaan,sirkulasi, respirasi, ekskresi, rangka, otot, saraf dan hormon”.
Menurut Hartanto (2004: 107) bahwa ,“Komponen utama dari sistem respirasi adalah paru-paru, trakea, dan pembuluh pernafasan yang lain. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas. Sedangkan komponen utama dari sistem pencernaan adalah mulut, faring, esopagus, perut, intestinum, hati, pankreas,dan anus. Dan fungsi utamanya adalah memproses makanan”.
Menurut Brotowijoyo (1997: 197-198) bahwa, “Mulut katak banyak gigi-gigi kecil di sepanjang rahang atas, ada gigi vomerin pada langit-langit mulut, lidah berotot dan bercabang dua pada ujungnya dan bertaut pada bagian-bagian anterior mulut. Saluran pencernaan mulai dari esopagus langsung bersatu dengan lambung-lambung memanjang dan berkelok kesamping kiri. Dan usus terdiri intestinum, rektum, yang langsung bersatu dengan kloaka”.
Menurut Sikini ( 2002-34), “ Beberapa macam organ yang terangkai dan mempunyai fungsi tertentu disebut organ. Organ tidak dapat berdiri sendiri untuk menjalankan fungsinya, organ bekerja sama dengan organ lainnya”,




V. Alat danbahan :
  a.   Alat :
Nampan bedah
Alat bedah
Jarum pentul
Kapas
 b.   Bahan :
 Katak ( Rana esculenta)
 Merpati ( Columba livia)

VI. cara kerja :
       Digambarkan bentuk luar dari hewan di atas  :
1.    Hewan yang akan diamati bentuk tubuhnya dibius dengan chloroform
2.    Diletakkan hewan tersebut secara terlentang di atas nampan bedah, lalu dipaku dengan jarum pentul.
3.    Dibasahi bulu merpati pada bagian perut, lalu dibuka kulit mulai dari sternum kearah cranial sampai arah caudal.
4.    Dibuka dinding perut mulai dari tengah dan dipotong kelateral, anterior dan paterior
Perhatikan sistem organ :
Pencernaan ( Systema digestoria)
Perkembangbiakan ( Systema respiratoria)
Rangka ( Systema skeleton )
Kulit ( Intergumen )
Urinaria
Saraf ( Systema nervosum )


VII.   hasil pengamatan :
Gambar     :Merpati(Columba livia)
Pembesaran :

Keterangan

1.   Farink
2.   Tembolok
3.   Paruh ( Restum)
4.   Paru-paru (Pulma)
5.   Jantung ( Cor)
6.   Lambung ( Pentrikulus)
7.   Hati ( Hepar)
8.   Kloaka
9.   Usus besar
10.   Usus halus

Gambar        :Katak( Rana esculenta)
Pembesaran :
keterangan











1.    Pangkal tenggorokan
2.    Jantung ( C0r)
3.    Limpa
4.    Pankreas
5.    Tulang belakang
6.    Paru-paru ( Pulmo)
7.    Usus halus ( Intestinum tenu)
8.    Usus besar
9.    Otot rahang bawah
( Mendibulare)
10.        Kerongkongan
11.     Lambung
( Ventrikulus)
12.      Anak ginjal
13.      Usus 12 jari
14.      Kloaka

VIII. pembahasan   :
Berdasarkan hasil pengamatan , sistem organ adalah kumpulan berbagai organ yang bekerja sama untuk melakukan suatu fungsi yang spesifik. Sistem organ pada hewan terdiri atas sistem pencernaan, pernafasan, rangka, Hormon, respirasi dan lain-lain. Sistem pencernaan pada hewan meliputi mulut, Esopagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
Pada sistem pernapasan meliputi hidung, laring, trakea, paru-paru, bronkus dan bronkeolus. Sedangkan pada sistem sirkulasi meliputi aorta, Serambi, bilik dan vena. Sistem pencernaan berfungsi mencerna makanan karena hewan bersifat neterotrof. Sistem pernapasan berfungsi sebagai alat pernapasan, sedangkan sistem sirkulasi berfungsi sebagai alat transportasi dalam tubuh.
Saluran pencernaan pada merpati( Columba livia) mulai rongga mulut, tembolok, profentikulus, usus, rektum dan anus atau kloaka. Sedangkan pada katak hijau (Rana esculenta) sistem respirasi terjadi apabila ada serangga, ia menjulurkan lidahnya dan  serangga itu melekat pada lidahnya yang berlendir. Sesudah makanan masuk kemulut, kemudian masuk ke kerongkongan , lambung, usus dan kemudian sisanya dibuang melalui kloaka, sistem organ pada katak terdiri dari jantung(Cor), paru-paru ( pulma),lambung(Pentrikulus), Usus( Ileum), hati(Hepar),dan lain-lain.
Burung bernafas dengan paru-paru, burung mempunyai alat pernafasan yang disebut pundi-pundi udara yang berguna untuk menyimpan udara yang digunakan pada waktu terbang.
IX. kesimpulan :
1.    Sistem organ adalah kumpulan beberapa organ yang bekerja sama untuk melakukan suatu fungsi yang sangat spesifik.
2.    Sistem organ pada Columba livia adalah esopagus, jantung, paru-paru, hati, lambung, pnkreas, usus dan kloaka.
3.    Sistem organ pada Rana esculenta adalah janung, paru-paru, lambung, usus, hati, kantong empedu, dan pilosos.
4.    Burung Merpati( Columba livia) dikelompokkan dalam Aves.
5.    Kelenjar yang terdapat pada hewan Aves yaitu kelenjar lambung, lambung pengunyah, dan kelenjar pankreas.

           










                                                          PERCOBAAN : VI

I.     Judul Praktikum              : SIFAT-SIFAT FISIKA
II.  Tanggal Praktikum          : 6 mei 2011
III.   Tujuan Praktikum         : a. Untuk mengamati peristiwa difusi dalam sel
 b.Untuk mengamati peristiwa osmosis pada sel hewan dan tumbuhan.
 c.Untuk mengamati adanya turgor pada sel.
 d.Untuk mengamati tekanan turgor terhadap       menggulung daun alang-alang.
IV. Dasar Teori :
Menurut Ville ( 1988 : 56) ,“ Di fusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi tinggi ke arah lain dengan konsentrasi rendah yang disebabkan oleh energi kinetik molekul tersebut. Jika sedikit gula dibutuhkan dalam segelas air, maka gula akan larut dan molekul gula berdifusi dan tersebar merata dalam cairan”.
Menurut Atkins ( 1997: 321), “persamaan difusi menunjukkan bahwa laju perubahan konsentrasi sebanding dengan lengkapnya dari konsentrasi terhadap jarak. Jika konsentrasi berubah dengan tajam dari titik dari ke titik ( Jika konsentrasinya tidak merata) maka konsentrasi berubah dengan cepat terhadap waktu”.
Menurut L.Hartanto (2004: 43), “bahwa osmosis merupakan proses perpindahan zat dari larutan yang konsentrasi rendah kelarutan ysang berkonsentrasi tinggi dengan melalui membran semi permeabel. Sel-sel hewan akan mengerut jika diletakkan didaerah hiperosmotik dan akan menyerap air bahkan sampai sobek jioka diletakkan didaerah hiposmotik”.
Menurut Heryando (2003:141) bahwa, “Imbibisi merupakan suatu peristiwa masuknya molekul-molekul  air kedalam pori-pori suatu zat, atau penyerapan suatu zat cair secara pasif”.  
V. Alat dan Bahan :
a. Alat      :
                 Mikroskop
                Cawan petri
                Penggaris
                Pisau
         Gelas piala
         Penangas air ( Bunsen)
         Pelubang
        Kaca Benda
        Kaca penutup
b.  Bahan    :
Aguadest
Eosin
Larutan garam 15 %
Kristal kalium Permanganat ( K2MnO4)
Kentang ( Solanum tuberosum)
 Wortel ( Daucus carota)
Daun alang-alang ( Imperata cylindrica)
Daun adam hawa ( Rhoe discolor) 
Biji kacang hijau ( Rhaseolus radiatus)
Biji kacang merah ( Rhaseolus vulgaris)
Garam
Air hangat


VI. Cara kerja :
Difusi
1.        Diisi masing-masing dua cawan petri dengan aquadest 15 mL dan air hangat 15 mL.
2.        Diletakkan pada tempatnya masing-masing yang dibawahnya ada penggaris
3.        Masukkan masing-masing sedikit K2MnO4 dibagian tengah cawan lalu diamati
4.        Diamati diameter yang ditempuh selama 3,5 dan 9 menit
5.        Dibandingkan keduanya.
Osmosis
1.    Dilubangi  kentang ditengahnya tetapi jangan sampai bocor dan dimasukkan garam kedalamnya
2.    Pada cawan petri yang telah diisi dengan cairan eosin, diletakkan kentang tadi ditengah larutan tersebut.
3.    Diamati setelah 30 menit dan dicatat hasilnya
Turgor
1.    Wortel dan kentang disayat setipis mungkin dan diraba masing-masing permukaan preparat tersebut dan dicatat.
2.    Diisi masing-masing sebagian sayatan tadi kedalam petridish yang berisi larutan garam 15% dan petridis yang berisi aquadest
3.    Dibiarkan beberapa waktu lalu diraba kembali permukaannya.
4.    Dicatat perbedaan masing-masing dan buat laporan.Gelas piala yang telah disediakan diisi air dan dimasukkan dan alang-alang ± 20 cm dalam air.
5.    Ditunggu beberapa menit dan diamati perubahannya.
Plasmolisis  
1.     Disayat permukaan bawah daun adam hawa dan diletakkan sayatan tersebutn diatas kaca benda yang telah ditetesi air lalu ditutup denga coverglass.
2.    Diganti aquadest dengan larutan garam 15% dan digambar hasilnya.

Imbibisi
1.    Diisi masing-masing cawan petri dengan aquadest dan air hangat lalu dimasukkan beberapa biji kacang hijau dan kacang merah kedalam masing- masing cawan tersebut.
2.    Dibiarkan selama 30 menit dan dicatat hasilnya

VII. Hasil Pengamatan :

Gambar : osmosis
Pembesaran :
Keterangan












1.     Cawan petri
2.     Larutan garam
3.     Garam
4.     Kentang
( Solanum tuberosum)








Gambar : Difusi( air dingin)
Pembesaran :
Keterangan







1.     Cawan petri
2.     Larutan tinta



Gambar : Difusi( air hangat)
Pembesaran :
Keterangan








1.    Cawan petri
2.    Larutan tinta




           
Gambar : Imbibisi(air dingin)
Pembesaran :
Keterangan






1.     Cawan petri
2.     Rhaseolus radiates
3.     Rhaseolus vulgaris
4.     Air dingin
Gambar : Imbibisi (air hangat)
Pembesaran :
            Keterangan






1.     Rhaseolus radiates
2.     Cawan petri
3.     Rhaseolus vulgaris
4.     Air hangat


Gambar : Turgor ( cawan kosong)
Pembesaran:
          Keterangan

1.     Cawan petri
2.     Wortel( Daulus carota)
3.     Kentang(Solanum tuberosum)




Pengamatan: Turgor ( cawan berisi air)
Pembesaran :
Keterangan










1.    Cawan petri
2.    Wortel( Daulus carota)
3.    Kentang(Solanum tuberosum
Pengamatan : Turgor(Larutan garam)
Pembesaran :
Keterangan




1.    Cawan petri
2.    Wortel( Daulus carota)
3.    Kentang(Solanum tuberosum




VIII. Pembahasan :
            Dari hasil pengamatan dapat diketahui sifat-sifat fisika seperti difusi, Osmosis, Turgor, Plasmolisis, dan imbibisi.Difusi adalah perpindahan zat terlarut yang berkonsentrasi tinggi kelarutan yang berkonsentrasi rendah. Preparat yang digunakan adalah K2MnO4 atau tinta yang dimasukkan kedalam aquadest air panas, jika dimasukkan aquadest air rambatannya lambat. Dalam waktu 1 menit rambatannya ½ cm, 3 menit, 2 ½ cm, sedangkan yang dimasukkan dalam air hangat rambatannya cepat. 1 menit rambatan 2 cm, 3 menit, dan pada saat 5 menit tinta menyebar keseluruh cawan.
            Osmosis adalah perpindahan zat terlarut dari larutan yang berkonsentrasi rendah kelarutan yang berkonsentrasi tinggi. Peparat yang digunakan adalah kentang ( Solanum tuberosum) yang sudah dilubangi kemudian dimasukkan garam dan ditaruh dalam cawan petri yang berisi eosin. Garam yang sebelumnya tidak mencair, dalam waktu 30 menit menjadi cair akibatnya masuknya eosin melalui selaput semi permeabel yang ada pada kentang ehingga warnanya berubah.
            Turgor adalah suatu pembengkakan yang terjadi pada dinding sel. Preparat yang digunakan adalah kentang ( Solanum tuberosum) dan wortel ( Daucus carota) yang sudah disayat tipis. Kemudian dimasukkan kedalam cawan yangnberisi aquadest, larutan dan tempat kosong. Setelah beberapa saat,yang didalam aquadest menjadi kasar sedangkannyang dalam larutan garam masih tetap licin.
            Plasmolisis adalah peristiwa lepasnya plasma sel yang paling luar dari dinding sel. Imbibisi adalah peristiwa masuknya molekul-molekul air kedalam pori-pori suatu zat atau penyerapan zat cair secara pasif. Preparat adalah kacang merah ( Rhaseolus vulgaris) dan kacang hijau (Rhaseolus radiatus) yang direndam dalam air hangat lebih cepat mengkerut sedangkan yang dalam aquadest agak lambat.



















IX.Kesimpulan :
  Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1.    Difusi adalah perpindahan zat terlarut dan yang berkonsentrasi tinggi ke yang berkonsentrasi rendah.
2.    Pada difusi K2MnO4  lambat yang dalam aquadest arah perambatannya sedangkan yang dalamair panas lebih cepat.
3.    Osmosis adalah perpindahan pelarut yang berkonsentrasi rendah ke yang berkonsentrasi tinggi.
4.    Pada osmosis, kentang ( Solanum tuberosum) berkonsentrasi rendah pindah kegaram yang berkonsentrasi tinggi sehingga garam yang semula kering menjadi basah dan cair.
5.    Pada turgor wortel dan kentang yang dalam larutan garam setelah beberapa menit menjadi licin dan lembut sedangkan yang dalam aquadest menjadi lebioh kasar dan tegang.
6.    Plasmolisis pada daun Rhoe discolor yang semula stomatanya masih terbuka dan masih penuh. Setelah ditetesi larutan garam stomatanya sedikit tertutup dan sitoplasma lepas.
7.    Imbibisi pada kacang merah dan pada kacang hijau yang dalam aquadest sedikit mengkerut. Sedangkan yang dalam air panas sangat mengkerut.









PERCOBAAN : VI

I.     Judul Pratikum               : Sistem organ pada hewan
II.   Tanggal Pratikum           : 29 April 2011
III.        Tujuan Pratikum           :  Mampu mengetahui fungsi organ pada hewan.
IV.        Dasar Teori                  :
            Menurut Sitorus (2002 : 7), “ Transportasi adalah sistem pengangkutan zat-zat makanan yang di edarkan oleh suatu sistem pengangkutan keseluruh bagian tubuh makhluk hidup”. Hal ini terjadi pada organisme bersel banyak, tetapi terjadi juga pada organisme bersel satu.
            Menurut Hartanto ( 2004: 87), “ bahwa garam mineral diambil oleh akar dari dalam tanah dalam bentuk ion. Sel tumbuhan mampu menyerap dan mempertahankan konsentrasi lebih tinggi dari konsentrasi larutan yang ada disekitarnya. Ion apapun yang terkonsentrasi dalam sel didalam medium luarnya disebut berakumulasi.
            Menurut Mader( 1995 : 69 ), “Organ angkutan(alat transportasi) pada tumbuhan didalamnya terdapat jaringan xilem dan floem. Pembuluh xilem berfungsi mengalirkan air dan garam mineral dari tanah atau akar, sedangkan floem (pembuluh tapis ) berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
            Menurut Jariman (1988 : 221), “ faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan air yaitu faktorn luar dan faktor dalam. Faktor luar terdiri dari persediaan air dalam tanah, suhu udara dan tekanan udara, sedangkan faktor dalam terdiri dari panjang dan banyaknya pembuluh angkutan”.
V. Alat dan Bahan :
a. Alat :
                      Gelas piala


  b. Bahan :
                           1. Larutan Metylen blue
                           2. Pucuk pacar air ( Impatiens Balsalmina)
VI.  Cara Kerja :
1.        Diambil pucuk pacar air, dimasukkan dalam gelas piala yang berisi larutan metylen blue yang encer.
2.        Diletakkan gelas ini pada daerah yang terang dan didiamkan selama 15-30 menit
3.        Dipotong ujung batang tanaman ini dan belah menjadi 2 kemudian amati dengan kaca pembesar
4.        Diamati sejauh mana larutan meresap kedalamnya dan dibagian mana dari batang larutannya terdapat.
VII. Hasil Pengamatan :
Gambar :Pacar air(Impatians Balsalmina)
                ketika baru dimasukkan
Pembesaran :
Keterangan










1.    Impatians balsalmina
2.    Gelas piala
3.    Larutan eosin

Gambar : Impatians balsalmina (beberapa saat setelah masuk cairan eosin)
Keterangan




1.    Gelas piala
2.    Impatians balsalmina
3.    Cairan eosin




Gambar : sel setelah diamati
Pembesaran :
Keterangan












1.    Xylem







VIII. Pembahasan   :
            Berdasarkan pengamatan, transportasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat keseluruh bagian tumbuh-tumbuhan, Proses transportasinya berlangsung dari sel ke sel dengan cara menembus dinding sel dengan melewati sela-sela sel dan terdapat pula melalui pembuluh khusus yang disebut dengan pembuluh pengangkut.
Faktor air naik ke daun adalah pengaruh daya hisap, daya tekanan akar dan kapilaritas batang. Pada kapilaritas batang ini, apabila semakin besar batang maka semakin cepat proses penyerapan. Transportasi pada tumbuhan mempunyai dua pembuluh yaitu xilem yaitu mengangkut air dan garam mineral dari daun ke akar, sedangkan Floem yaitu mengangkut air dan garam mineral dari daun ke akar.
Preparat yang digunakan adalah pacar air( Impatians balsalmina) yang dimasukkan kedalam gelas piala yang berisi larutan metylen blue selama 30 menit. Setelah itu dilihat kembali, ternyata warna batang pacar air yangn sebelumnya bewarna merah, kemudian bewarna biru karena cairan metylen blue telah masuk melalui pori-pori batang sehingga tidak bisa dilihat dari luar tetapi harus dibelah terlebih dahulu bsru tampak warna biru. Disini daya tekanan akar tidak berpengaruh sebab akarnya telah dipotong.
IX.Kesimpulan :
  Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1.    Transportasi adalah proses pengangkutan air dan garam mineral yang telah diserap oleh buluh-buluh akar epidermis kemudian diangkut kebegian tubuh tumbuhan yang berfungsi mengolahnya menjadi zat makanan yaitu daun.
2.    Faktor yang mempengaruhi air naik ke daun adalah daya tekanan akar, daya hisap daun dan kapilaritas.
3.    Pada transportasi tumbuhan terdapat dua pembuluh yaitu xilem dan floem.
4.    Walau tanpa akar, namun proses transportasi masih tetap berlangsung karena masih ada daya hisap daun.





PERCOBAAN : VIII
I.     Judul  Praktikum : Evolusi
II.  Tanggal Praktikum          : 13 Mei 2011
III.   Tujuan Praktikum         :Untuk mengamati evolusi pada
                                      hewan dan tumbuhan
IV.   Dasar teori                      :
Menurut Kimball ( 1999:760 ), “ bahwa pada tahun 1859 charles darwim menyatakan bahwa “ semua makhluk hidup yang ada dibumi merupakan hasil dari nenek moyang yang sama yang mengalami modifikasi. Spesies bukanlah merpakan sesuatu yang kekal atau tidak mengalami perubahan, melainkan berevolusi melalui proses perubahan bertahap dari berbagai spesies yang telah ada. 
Menurut William ( 1991 : 294), “ Evolusi merupakan proses perubahan organisme hidup dari satu ke bentuk lain. Kebanyakan perubahan ini di anggap terjadi secara berangsur-angsur melalui periode waktu geologi yang lama terdapat kondisi Hardy- Weinberg, Populasi ini tetap berada dalam keseimbangan dan tidak mungkin ada perubahan”.
Menurut Anna (1992 :297), “ Perubahan –perubahan dalam frekwensi Alela menentukan perubahan-perubahan dalam populasi organisme hidup. Proses perubahan dalam penotipe-penotipe (ciri-ciri) yang memberi corak kepada populasi disebut evolusi. Pada mutasi jugamempengaruhi ekpresi dan frekwensi gen-gen dalam populasi sebagai bandingan terhadap ciri-ciri individual.
Menurut Ibayati (1994-132), “Makhluk hidup yang termasuk dalam suatu spesies akan ditemukan persamaan dan juga perbedaan. Makin banyak persamaan,makin dekat kekerabatannya dan makin banyak perbedaan mka makin jauh kekerabatannya.




V. Alat dan Bahan    :
a. Alat :
                      1. Timbangan
                      2.  Mistar
         Bahan :
Berbagai daun majemuk
Telur ayam 3 butir ( Gallus gallus)
Tandan pinang ( Areca gathecu )
Setandan pisang ( Musa paradisiaca )
Telur bebek ( Annas boscas )
VI.Cara kerja            :
Masing-masing bahan diletakkan di depan
1.        Diamati secara seksama perbedaan bentuk warna, panjang,berat, dan lebar masing-masing preparat dengan sesamanya.
2.        Dilakukan secara berurutan
3.        Dicatat hasil yang di peroleh
VII. Hasil pengamatan :
Gambar : ( Musa paradisiaca )
Pembesaran :
Keterangan





1.    Satupisang
2.    Tangkai pisang
3.    Banyak pisang




Gambar :Telur bebek ( Annas boscas)
Pembesaran :
Keterangan









1.   Telur bebek
Gambar : Telur ayam( Gallus-gallus)
Pembesaran :








Keterangan

1.telur ayam




Gambar : Pinang ( Areca gathecu)
Pembesaran :
Keterangan










1.    Tangkai pinang
2.    pinang





Gambar:Daun merak                           
(Caesalpinea pulcherima)
Pembesaran :
Keterangan








1.      Tangkai daun
2.      Daun
3.      ujung daun ( Apeks)
4.      Daun majemuk



Gambar : daun asam jawa    (Tamarindus indica)
Pembesaran :
Keterangan






1.   Tangkai
2.   Daun
3.   Ujung daun
4.   Daun majemuk




VIII. Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan, evolusi adalah proses perubahan makhluk hidup sacara bertahap dalam waktu yang sangat lama akibat seleksi alam pada variasi gen dlam suatu individu yang menghasilkan perkembangbiakan spesies baru. Pada praktikum evolusi, preparat yang digunakan adalah telur ayam (Gallus gallus), pinang (Areca gathecu), daun merak ( Caesalpinea pulcherima), daun asam jawa ( Tamarindus indica ), dan telur bebek (Annas boscas)
Pada tekur ayam ( Gallus gallus ), diambil tiga butir telur ayam, yang 1panjang nya 5 cm, lebar 3,9 cm, berat 46,47 cm dan bewarna kuning telur. Telur 2 panjang 5,7 , lebar 3,8 cm, beratnya 51,55 dan bewarna kuning telur dan pada telur yang ke 3 panjang 5,1 cm, lebar 4, berat 49,43 dan bewarna kuning telur.
Pada tandan pinang ( Areca gathecu ), diambil 3 buah pinang, pinang A panjang 5cm, lebar 4,8 cm dan beratnya 69,73 bewarna orange atau kuning keemasan. Pinang B panjang 4,8 cm, lebar 3,8 cm, berat 64,95 cm bewarna orange. Pada pinang C panjang 4,9 cm lebar 3,8 cm, berat 63,92 cm bewarna orange.
Pada telur bebek (Annas boscas), diambil 3 buah telur bebek. Telur bebek 1 panjang 72,26 cm, lebar 3,9 cm, berat 72,26 cm, dan bewarna putih telur. Telur 2 panjangnya 70,55 cm, lebar 3,8 cm, berat 70,55 cm dan bewarna putih telur. Telur 3 panjangnya 68,95 cm, lebar 4 cm, berat 68,95 cm dan bewarna putih telur.
Pada pisang (Musa paradisiaca) dibagi menjadi 2 bagian yaitu atas dan bawah. Pada pisang bagian atas diambil tiga pisang, pisang 1 panjangnya 11 cm, berat 35,60 cm, lebar 3 cm dan bewarna kuning. Pada pisang 2 panjangnya 11 cm, lebar 2,8 cm, berat 34,57 cm dan bewarna kuning. Pada pisang 3 panjang 11 cm, lebar 38,49 cm dan bewarna kuning. Dan pada pisang bagian bawah, diambil tiga pisangm, pisang 1 panjang 10,5 cm, lebar 2,5 cm berat 65,56 cm dan bewarna kuning. Pisang 2 panjang 10,5 cm ,lebar 2,5 cm, berat 65,24 cm dan pisang 3 panjang 11 cm, lebar 2,6 cm dan berat 74,86 cm, bewarna kuning.
Pada daun merak (Caesalpinea pulcherima) diambil tiga helai daun yang letaknya dipangkal, tengah dan ujung. Daun A panjang 1 cm, lebar 0,6 cm. Daun B panjang 1,8 cm, lebar 1 cm. Daun C panjang 1,9 cm dan lebar 1 cm.
Pada pisang (Musa paradisiaca) bentuk bulat panjang, memiliki bulat total untuk pisang atas 205,61 cm dan pisang bawah 198, 53 cm, p pinang ada tandang (Areca gathecu) bentuknya bulat dan bulat total 108,68 cm. Telur ayam ( Gallus gallus) bentuknya bulat kecil dan berat total 147,45 cm, pada telur bebek( Annas boscas) bentuknya bulat besar dan berat total 211,78 cm, pada daun asam jawa ( Tamarindus indica) bentuk daunnya kecil menyirip dan berat total 0,02 gram dan pada daun merak (Caesalpinea pulcherima) daunnya kecil menyirip dan berat total 2 gram.






















Untuk lebih jelas dapat dilihat table dibawah in i :
Hasil pengamatan            :
Preparat
Bentuk
Warna
Ukuran
Lebar
Berat
Berat total
Panjang
Tandan pisang:
Atas
bawah 
Bulat panjang
Kuning
Atas:
11 cm
11 cm
11 cm
Bawah:
10,5 cm
10,5 cm
11 cm
Atas:
3 cm
2,8 cm
2,8 cm
Bawah:
2,5 cm
2,5 cm
2,6 cm
Atas:
35,60
34,57
38,49
Bawah:
65,56
65,24
74,86
Atas:
205,61


Bawah:
198,53
Tandan pinang
Bulat
Orange
 5 cm
4,8 cm
4,9 cm
3,6 cm
3,8 cm
3,8 cm
69.73
64,95
63,92
108,68
Telur ayam
Bulat kecil
Kuning telur
5 cm
5,7 cm
5,1 cm
3,9 cm
3,8 cm
4 cm
46,47
51,55
49,43
147,45
Telur bebek
Bulat besar
Putih telur
72,2
70,55
68,55
3,9 cm
3,8 cm
4 cm
72,26
70,55
68,95
211,78
Daun Asam jawa
Kecil menyirip
Hijau daun
1,5 cm
1,8 cm
1 cm
0,5 cm
0,7 cm
0.4 cm
-
0.02
Daun merak
Kecil menyirip
Hijau daun
1 cm
1,8 cm
1,9 cm
0,6 cm
1 cm
1 cm
-
2 g
IX.Kesimpulan  :
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1.    Telur bila dilihat dari luar berat dan ukuran sama akan tetapi ketika di ukur dan di timbang hasilnya berbeda.
2.    Pinang juga demikian mempunyai berat dan ukuran yang berbeda walaupun diambil dari tandan yang sama.
3.    Pada daum asam jawa (Tamarindus indica) dan daun merak ( Caesalpinea pulcherima) yang di ambil dari tangkai yang sama tetapi panjang, lebar dan warnanya berbeda. Hal ini menendakan terjadinya proses evolusi pada tumbuhan dan hewan.
4.    Evolusi diantaranya antara satu keluarga memiliki perbedaan dengan keluarga laainnya baik dari segi bentuk dan lainnya.












PERCOBAAN : IX

I.     Judul praktikum              : ekosistem
II.  Tanggal praktikum          : 17 Mei 2011
III.   Tujuan praktikum         : untuk mengetahui komponen-komponen   
                                    ekosistem.                
IV.    Dasar teori                    :
Menurut Campbell (tahun 2004 : hal 388) suatu ekosistem terdiri dari organisme yang hidup dalam suatu komunitas dan juga semua factor abiotik yan gberinteraksi dengan organisme tersebut seprti populasi dan komunitas. Batas ekosistem umumnya tidak jelas. Ekosistem berkisar dasuatu mikrokosmos labolatorium seperti aquarium, danau dan lautan.
Menurut Kimball (tahun 1998 hal 82) konsep ekosistem menyangkut semua hubungan dalam suatu komunitas dan semua hubungan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya, misalnya dalam berbagai siklus energy, seperti : jenis-jenis makanan, siklus karbon, siklus air, siklus kalsium. Dll.
Menurut Roberths ( tahun 1987 hal 56) ekosistem merupakan suatu system antara komunitas organisme biotic dengan hubungan abiotik. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme biotic dan abiotik ( lingkungan ) dalam suatu ekosistem disebut ekologi.
V.      Alat dan bahan
Alat  :
Alat bedah
Tali rapis
Pekarangan
Thermometer
Bahan   : Lakmus
VI.   Cara kerja      :
1.        Dipilih pekarangan yang masih ditempati berbagai tumbuhan dan hewan.
2.        Dibuat petak berukuran 1x1 dari tali rapis dan dihitung tumbuhan dan hewan yang terdapat dalam petakan trsebut.
3.        Diukur suhu udara, suhu tanah, dan pH tanah dan warna tanah.
4.        Disebutkan suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem.
5.        Dicatat dalam table.
VII.Hasil Pengamatan  :

















VIII.  Pembahasan     :
Pada percobaan ini kami melakukan pengamatan dilapangan untuk melihat komponen-komponen dari ekosistem. Ekosistem itu adalah suatu hubunngan timbale balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Setelah kami melihat langsung bahwa komponen penyusun ekosistem itu ada yang pertama individu, individu adalah suatu makhluk hidup yang terdiri dari suatu spesies. Yang kedua populasi, populasi adalah kumpulan beberapa individu, dan yang ketiga disitu kami melihat bahwa ada komunitas yaitu kumpulan dari populasi.
Setelah itu nampak dengan jelas bahwa organisme biotic ( makhluk hidup) diantaranya, rumput atau tumbuh-tumbuhan lain dan hewan yaitu semut. Sedangkan pada abiotik atau tidak hidup, Nampak dengan jelas yaitu batu, tanah, udara, suhu, dll.
Sangat jelas terlihat bahwa ekosistem pada tempat yang kami amati, karena disitu makhluk hidup saling beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga disitu terjadi perkumpulan makhluk hidup yang bisa saling menguntungkan atau merugikan. Ekosistem tidak hanya bisa terjadi didarat dilaut saja yang terdapat banyak ekosistem.









Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table berikut:
Penyusun ekosistem
Jumlah individu
komponen
1.Belalang(Digestoria corolina)
2.Rumput goyang
3.Putri malu
(Mimasa pudica)
4.Tanah
5.Batu
6. Udara
7. Cahaya

1

5
5



a.panas:350
b.dingin:300
Biotik

Biotik
Biotik

Abiotik
Abiotik
Aiotik

Abiotik

IX.             Kesimpulan          :
1.      Ekosistem adalah suatu hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
2.      Komponen penyusun ekosistem adalah individu, populasi dan komunitas.
Individu adalah suatu makhluk hidup yang terdiri dari satu spesies.
3.      Populasi adalah kumpulan dari individu.
4.      Komunitas adalah kumpulan dari populasi.
5.      Penyusunnya ada 2 yaitu Abiotik atau tidak hidup Biotic atau makhluk hidup.
6.      Abiotik dan biotic saling bergantungan..




Percobaan : X
I.     Judul Pratikum    :Klasifikasi Hewan dan Klasifikasi Tumbuhan
II.  Tanggal Pratikum            :17 Mei 2011
III.   Tujuan Pratikum           :1.Untuk mengetahui cara mengklasifikasi kedalam
                                         kelompok tertentu.
                                    2.Untukmengenal tumbuhan dilapangan dan   menjelaskan beberapa karakter yang khas dari kelompoknya.
IV. Dasar Teori                     :
Menurut Sutarmi(1984:5),’’Berdasarkan adanya persamaan dan perbedaan ciri hewan di klasifikasikan beberapa kelompok.dalam mengelompokkan hewan adalah berdasarkan ada tidaknya tulang belakang’’.
Menurut Tatang(1998:9),’’Gymnaspermae dan angiospermae merupakan vegetasi utama yang menutupi permukaan bumi terdapat dalam berbagai macam bentuk’’.
Menurut Tjitro soepomo(1998:5),’’Klasifikasi bertujuan untuk menyederhanakan objek studi pada hakikatnya tidak lain daripada mencari keseragaman dalam keanekaragaman didalam suatu populasi yang dicari adalah persamaan cirri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh masing-masing individu’’.
Menurut Sumarwan(2000:3),’’Klasifikasi tumbuhan harus menetapkan seperti tertentu pada posisi tetap dalam dunia tumbuhan dalam hal ini, tingkat spesies merupakan dasar daripada takson-takson yang jenjang tingkatannya berurutan yang tingkat takson tersebut adalah spesies,genus,family,ordo,c lassic,dan divisi’’.




V. Alat dan Bahan    :
a.Alat      :
Mikroskop
            lup
             Alat bedah
             Petridish
            Penjepit

b.Bahan     :
Formalin
Alkohol
            Aquadest
VI.Cara Kerja           :
Klasifikasi hewan.
1.        Dikumpulkan berbagai hewan yang ada disekitar dan dimasukkan kedalam formalin 10% selama 15 menit.
2.        Setelah itu,dikeluarkan dan cuci bersih dengan aquadest hingga formalin hilang.
3.        Diperhatikan cirri hewan tersebut.
4.        Dilakukan pengelompokkan kedalam kelompok kecil pada tingkat kelas sampai tingkat ordo.
5.        Dihitung jumlah anggota masing-masing dan sebutkan cirri-ciri dari hewan yang dikelompokkan sesuai kelompoknya.




Klasifikasi tumbuhan.
1.        Dikumpulkan tumbuhan dan jenis bunga.
2.        Diperhatikan cirri umum dari masing-masing tumbuhan tersebut hingga dapat dikelompokkan.
3.        Dikelompokka kedalam spermatophyte,pteuridiphyta,bryophyte,schyzophyta
4.        Dikelompokkan kedalam kelompok kelas,ordo,dan perhatikan cirri masing-masing.
5.        Ditulis dalam bentuk table.
VII. Hasil Pengamatan         :
Gambar :Belalang (Digestoria sp)
Pembesaran:
Keterangan

1.Mata
2. Kaki
3. sayap



           






Gambar :semut (Monomorium sp)
Pembesaran:
Keterangan

1.      Mata
2.      dada(Toraks)
3.      Perut(Abdomen)
4.      alat gerak
5.      kloaka
6.      antena





Gambar :rumput goyang
Pembesaran:
Keterangan

1.         Batang
2.         Daun
3.         Bunga





Gambar :Kupu-kupu
Pembesaran:
Keterangan

1.    Mata
2.    Sayap
3.    Antena





VIII. Pembahasan     :
Berdasarkan hasil pengamatan,klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokkan makhluk hidup dalam suatu golongan atau unit tertentu. Klasifikasi dilakukan supaya memudahkan kita dalam menggolongkan atau mengenal dari segi jenis tumbuhan ataupun hewan tersebut.
Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke rendah adalah kingdom,filum(hewan) deviso(tumbuhan),kelas,ordo,family,genus,dan spesies.
Perbedaan antara klasifikasi hewan dan klasifikasi tumbuhan terdapat pada filum dan deviso. Filum untuk hewan dan deviso untuk tumbuhan. Perbedaan umum lainnya adalah mekhluk hidup yang termaksud dunia tumbuhan yang terdiri atas banyak sel,sedangkan pada hewan(animalia) termaksud organism multiseluler yang tidak berkloroplas pengetahuan untuk mengklasifikasi hewan adalah morfologi.




Tabel 1 Klasifikasi hewan
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Cirri utama
Spesies
Animalia
Antropoda
Insecta
Ortoptera
-memiliki antenna
-memiliki sayap
-bewarna hijau
Belalang
(Digestoria corolina)
Animalia
Antropoda
Insecta
Hymenoptera
-hidup tropis
-dikenal dengan koloni dan sarangnya yang teratur
Semut
(Monomorium sp)
Animalia
Antropoda
Insecta
Iepidoptera
-memiliki sayap lepis

Kupu-kupu






Klasifikasi Tumbuhan
Kingdom
Diviso
Kelas
Ordo
Ciri utama
Spesies
Plantae
Magnotophyta
Liliopsida
Cyperales

Rumput goyang(Claris barbata)
Plantae
Spermatophyta
Monocoryle
Zingiberales
Rumput semu
Rumput teki(Cyperus rotundus)
Plantae
Magnotophyta
Magnoliopsida
Fabales
Daunnya apabila disentuh segera menutup
Putrid malu(M.pudica)

IX.Kesimpulan          :
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1.      Urutan taksonomi dari tinggi sampai rendah adalah kingdom,filum/divisi,kelas,ordo,family,genus,species.
2.      Perbedaan antara klasifikasi tumbuhan dan hewan ,pada hewan disebut filum sedangkan pada tumbuhan disebut divisi.
3.      Ilmu untuk klasifikasi makhluk hidup disebut morfologi.





PERCOBAAN : XI

I.     Judul percobaan     : Reproduksi
II.  Tanggal praktikum : 27 Mei 2011
III.   Tujuan praktikum  :untukmengetahuiberbagaicara perkembangbiakan
                                Secara tidak kawin pada berbagai tumbuhan dan hewan.
IV.   Dasar teori                      :
Menurut Soedarjatmo ( 1996 : 48), mengatakan bahwa“Reproduksi merupakan proses atau aktivitas makhluk hidup untuk menghasilkan organisme baru yang lebih muda dari organisme sebelumnya yang menjdi induknya”.
Menurut Campbell (2004:151 ), “ reproduksi aseksual mempunyai beberapa keuntungan diantara membuat hewan yang hidup dalam isolasi mampu menghasilkan keturunan tanpa harus mencari dan menemukan pasangan yang kawin, dan dapat menciptakan banyak sekali keturunan dalam waktu singkat, yang merupakan hal ideal dapat mengkolonisasi suatu habitat secara tepat”.
Menurut Reece (2003:142), “ suatu mekanisme reproduksi aseksual yang secara keseluruhannya berbeda telah berkembang pada dandelion dan beberapa tumbuhan lain yang menghasilkan biji tanpa bunga yang dibuahi. Reproduksi biji secara aseksual ini disebut apomiksis suatu sel diploid dalam bakal biji akan menjadi biji yang pada dedelion disebutkan melalui buah yang tertiup angin.”
Menurut Tjitrosomo ( 1983: 338 ) “ mengatakan bahwa ada dua cara yang berbeda untuk membentuk keturunan makhluk hidup yaitu yang pertama secara     reproduksi seksual, yang individu baru disumbangkan oleh dua sel berlainan. Biasanya mewakili dua induk yang berbeda, kebanyakan sel-sel ini adalah gamet. Yang kedua reproduksi secara aseksual keturunannya terbentuk tanpa peleburan gamet.


V.      Alat dan bahan
Alat                 :
              1.Pisau
Bahan             :
Rhizoma kunyit ( Cucuma domestica)
Pegagan   ( Sentella asiatica )
Cocor bebek ( Bryophyillum sp )
Wortel  ( Daucus carota )
Kentang ( Solonum tuberosum )
Teki ( Cyperus rotundus )
Alng-alang  ( Imperata cylindrical )
Bawang merah ( Alium cepa )
Tebu ( Saccarum officinarum )
Bambu ( Bambusa sp)
Jahe (Zingiber officinale )
Bunga karang
Fungi
VI.   Cara kerja     :
1.    Diletakkan masing-masing bahan didepan
2.    Diamati cara perkembangbiakkan pada berbagai tumbuhan tersebut.
3.    Digambar dan dibri keterangan.
4.    Dicatat hasilnya.








VII.     Hasil pengamatan        :

Gambar :Bawang merah(Alium cepa)
Pembesaran: -
keterangan

1.Akar
2.Daun berupa daging(Hilus)





Gambar :Wortel(Daucus carota)
Pembesaran:-
keterangan

1.Batang akar
2.Buku-buku umbi akar
3.Bulu-bulu akar
4.Daun









Gambar :Rhizoma kunyit
            (Curkuma demestika)
Pembesaran:
keterangan

1.Daun
2.Batang
3.Akar rimpang
4.Rhizoma




Gambar :jahe(Zingiber officinale)
Pembesaran:
keterangan












1.Daun
2.Batang
3.Akar rimpang
4.Rhizoma





Gambar :Pegagan(Centella asiatica)
Pembesaran:
Keterangan

1.Daun
2.Batang akar
3.Tangkai daun
4.Akar
5.Stolon




Gambar :kentang
            (Solanum tuberosum )
Pembesaran:
Keterangan

1.Tunas
2.Batang
3.Akar
4.Titik tumbuh










Gambar:Tebu
            (Saccarum officinarum)
Pembesaran:
Keterangan

1.Nodus
2.akar yang keluar dari nodus
3.Internodus
4.Akar
5.Tunas




Gambar :Cocor bebek
        (Bryphylum sp)
Pembesaran:
Keterangan

1.Tangkai daun
2.Tunas adventif
3.Pertulangan daun
4.Ujung daun









Gambar :Alang-alang
  (Imperata cylindrica)
Pembesaran:
Keterangan

1.Akar
2.Daun








Gambar:Rumput teki(Cyperus rotundus)
Pembesaran:
Keterangan

1.Akar
2.Daun
3.Bunga











Gambar :Fungi(jamur merang)
Pembesaran:
Keterangan

1.Rhizoid





Gambar :Bambu(Bambusa sp)
Pembesaran:
Keterangan

1.Nodus
2.Internodus
3.tunas yang telah membesar
4.Akar


Gambar :Bunga karang
Pembesaran:
Keterangan

1.Tunas








VIII.  Pembahasan     :
Dari hasil pengamatan diketahui, bahwa reproduksi adalah proses pembentukan organisme baru yang lebih muda dari organisme sebelumya yang menjadi induknya. Cara reproduksi ada dua yaitu : generatif dan vegetatif. Adapun pada pengamatan, yang diamati hanyalah reproduksi secara vegetatif yaitu reproduksi secara aseksual atau tidak kawin.
Pada preparat alang-alang( Imperata cylindrica) berkembang biak dengan geragih yaitu melaui akar yng berada dalam tanah. Hal yang sama juga terjadi pada rumput teki ( Cyperus rotundus). Rumput teki  juga berkembang biak dengan geragih, apabila tumbuhan sudah dewasa, akar yang ada didalam tanah akan tumbuh membentuk seperti tali yang menjalar dan pada akar tersebut akan tumbuh batang yang baru.
 pada pengagan( Centella asiatica)berkembang biak dengan stolon, yaitu akar atau penjuluran  btang yang tumbuh diatas tanah yang menghubungkan antara satu perdu dengan perdu lainnya. Pada preparat kunyit(Curcuma domestica) dan jahe ( Zingiber officinale) berkembang biak dengan rhizoma, yaitu individu yang baru tumbuh di rhizoma dan kemudian tumbuh daun.
Pada wortel(Daucus carota) berkembang biak melalui umbi akar, yaitu individu baru tumbuh di batangnya. Sedangkan pada kentang ( Solanum tuberosum) perkembangbiakan melalui umbi batang, yaitu individu baru tumbuh di buku-buku  batang. Dan pada bawang merah( Alium cepa) berkembang biak dengan umbi lapis, yaitu individu baru tumbuh disela-sela atau ditengah lapisan batang tersebut.
Pada tebu( Saccarum tuberosum) dan bambu ( Bambusa sp), berkembang biak dengan tunas yaitu individu baru tumbuh pada buku-buku batang atau Nodus. Sedangkan pada cocor bebek( Brphillum sp) berkembang biak dengan tunas, tunasnya tumbuh disela-sela tepi daun dan tunas tersebit akan tumbuh dan membentuk tumbuhan dewasa.
IX.Kesimpulan  :
1.    Reproduksi adalah suatu proses yang dilakukan baik secara seksual maupun aseksual yang bertujuan menghasilkan individu baru.
2.    Reproduksi dengan tunas adalah reproduksi yang dapat muncul melalui akar, batang atau daun.
3.    Reproduksi dengan umbi batang contohnya pada kentang.
4.    Reproduksi pada umbi akar contohnya pada wortel.
5.    Reproduksi pada umbi lapis contohnya pada bawang.
6.    Reproduksi geragih terjadi didalam permukaan tanah contohnya pada rumput teki dan daun alang-alang.
7.    Reproduksi stolon terjadi pada permukaan tanah contohnya pada pegagan.
8.    Reproduksi dengan akar tunggal contohnya pada rhizoma kunyit.





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mudifah atau kunjungannya anak pondok

Hari kunjungan atau yang mereka sebutkan mudifah merupakan hari yang menyenangkan bagi anak pondok pesantren, karena hari itu berbeda dari hari-hari sebelumnya. Yups, hari yang begitu special seperti lebarannya anak pondok.pada hari kunjungan mereka bisa bertemu dengan sanak family dan semua keluarga besarnya, bayangkan mulai pagi hari mereka udah mulai antri hp dipengasuhan dengan batas waktu yang ditentukan mereka lengkap memesan semua pesanan sama keluarganya, yang paling utama adalah makanan, mulai dari nasi sampai dengan makanan penutup. Yang penulis herankan, terkadang dari segoni pesanannya cuma satu  yang dimakan,padahal semua makanan yang pesan sama aja dengan makanan sehari-hari di pondok juga, ah mungkin itu bawaan dari orangtua jadi berasal paling maknyuus gitu. Mudifah kata yang tak asing bagi penghuni pondok, yang kata mereka pondok adalah penjara suci,,,banyak istilah bagi mereka anak pondok, ada yang namanya penjara suci ?? tidak  lain adalah pesantren. Jadi di hari

KISI-KISI SOAL UJIAN SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 ALAFAN

Soal Kimia Kelas X IPA 1.       1. Jelaskan 4 Teori Atom yang kamu ketahui! 2.       2. Hitunglah Proton (P), Elektron (e) dan Neutron (N) dari:       3.       3. Tentukan golongan periode dengan menggunakan konfigurasi elektron berdasarkan kulit ( K L M N O ) dari: a.        6 C b.       12 Mg c.        18 Ar 4.       4. Tentukan golongan periode dengan menggunakan konfigurasi elektron berdasarkan sub kulit ( s p d f ) dari: a.        26 Fe b.       18 Ar c.        12 Mg d.       17 Cl 5.       5. Tentukan bilangan kuantum dari: a.        26 Fe b.       18 Ar     Soal Kimia Kelas XI IPA 1.       1. Tuliskan tabvel deret homolog alkana! 2.       2. Tuliskan nama dari semyawa hdrokarbon di bawah ini:   3.       3. Tuliskan nama dari senyawa Alkena dibawah ini!   4.       4. Dik Reaksi: CH 4 + O 2 à CO 2 + H 2 O   ΔH=-2P Berapakah ΔH pembakaran dari 1mol CH 4 5.       5. Bila Diketahui kalor pembentukan stándar: CO 2 = -393,5 k

belajar bahasa aceh part 2

Hari ini penulis akan melanjutkan bagaimana cara memperkenalkan diri dalam bahasa aceh, yang sebelumnya udah dijelaskan satu persatu kata dalam bahasa aceh tapi kali ini penulis akan mengajarkannya dalam bentuk kalimat ya!!!! Jangan pernah mengatakan susah sebelum mencobanya, seperti kata pepatah berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Begitulah kira-kira ya para inspirasi lovers, susah susah dulu belajar bahasa aceh hingga mahir bicara bahasa aceh seperti penulis, apalagi yang calonnya orang aceh setidaknya bisa bertanya dalam bahasa aceh “ soe nan droen” yang artinya “siapa nama kamu”. Ayoo langsung aja kita belajar bahasa aceh nya…….. Nan loen  ( nama saya) Loen awak aceh ( saya orang aceh) Asaai loen ( asal saya) Umu loen ( umur saya) Soe nan droen ( siapa nama kamu ) Padum umu droen( berapa umur kamu ) Lon galak kuah pliek U ( saya suka sayur plik U “ sayur khas aceh”) Padum yum bungoeng nyoe ( berapa harg