I. JUDUL PERCOBAAN
:
IDENTIFIKASI BEBERAPA UNSUR
PENYUSUN SENYAWA
ORGANIK
II. TANGGAL PERCOBAAN
:
2 Maret 2012
III. TUJUAN PERCOBAAN :
Membuktikan Beberapa Unsur Penyusun Senyawa
Organik.
IV. DASAR TEORI
:
Menurut Tim Eramedia
(2008 : 482) Menyatakan bahwa, “Senyawa organik adalah senyawa yang terdiri
atas karbon dan hidrogen, umumnya polar, dengan atau tanpa oksigen, nitrogen
atau unsur lain. Kecuali pada senyawa yang karbonnya tak memainkan peranan
penting seperti dalam karbonat, dikelompokkan sebagai senyawa aromatic dan
senyawa alifatik.
Menurut Raymond chang
(2004 : 332) Menyatakan bahwa, “Semua senyawa organik merupakan turunan dari
golongan senyawa yang dikenal sebagai hidrokarbon (hydrocarbon) sebab senyawa
tersebut terbuat hanya dari hydrogen dan karbon.
Menurut
David (2003 : 119) Menyatakan bahwa, “Senyawa organik yang mengandung
sedikitnya satu ikatan antara karbon dengan karbon, dan karbon dengan hidrogen
(urea dan tiourea adalah senyawa yang dapat dianggap sebagai senyawa organik
walaupun tidak memenuhi definisi ini), selain karbon dan hidrogen, unsur yang
paling sering dijumpai terdapat dalam senyawa organik adalah oksigen, nitrogen,
posfor, belerang dan halogen.
V. ALAT DAN BAHAN :
A.
ALAT :
Alat-alat yang
digunakan pada pratikum adalah gelas kimia, tabung reaksi, cawan penguap, pipa
bengkok, statif dan klem, pembakar Bunsen, tutup gabus, kawat tembaga, penjepit
tabung, dan corong.
B.
BAHAN :
Bahan-bahan yang
digunakan pada pratikum adalah bubuk tembaga II oksida, tepung terigu, kalsium
hidroksida 30% asam klorida, kloroform, asam asetat, nitroprusit, asam nitrat,
dan sampel yang akan diuji.
VI. PROSEDUR
KERJA :
A. Uji
adanya C dan H
· Disiapkan
satu tabung reaksi yang bersih dan kering, kemudian dimasukkan kedalam 2 spatula
glukosa yang kering dan 2 spatula serbuk tembaga (II) oksida (CuO).
Diguncangkan tabung sehingga kedua zat itu bercampur.
· Diambil
gelas kimia dan dimasukkan 30 ml larutan Ca(OH)2 30% dan ditutup
dengan sumbat gabus.
· Dihubungkan
tabung reaksi dengan gelas kimia dengan pipa bengkok, kemudian tabung reaksi
dirangkai pada statif dan klem.
· Dipanaskan
tabung reaksi perlahan-lahan hingga terjadi reaksi, diamati perubahan yang
terjadi pada gelas kimia yang berisi larutan Ca(OH)2 30%.
· Diulangi
dengan menggantikan sukrosa dengan tepung terigu.
B. Uji
adanya phosphor
· Dilarutkan
5 gram detergen dengan 600 ml aquadest lalu disaring.
· Diambil
50 ml filtrat diatas, lalu
ditambahkan 50 ml HCL 1N, lalu
dipanaskan.
· Dibuat
larutan ammonium molibdat dengan cara:
- 5 gram ammonium molibdat + 14 ml aquadest
- 5 gram asam tartarat + 14 ml aquadest
- 29,5 ml HNO3/p + 40 aquadest
- campuran ini diinkubasi pada 40 C selama 30
menit
· dilarutkan
ammonium molibdat yang terjadi kemudian dicampurkan dengan 50 ml larutan filtrat
ditergen yang telah ditambah 50 ml HCL 1N pada cara kerja kedua dari larutan
pada cara kerja b.
C. Uji
adanya Halogen (Uji Beilstein)
Dipanaskan kawat
tembaga pada pembakar sampai nyala tidak berwarna lagi. Didinginkan kemudian
dibasahkan dengan kloroform, dipanaskan lagi dan diamati warna yang timbul.
VII. HASIL
PENGAMATAN
A. SEBELUM
PERCOBAAN
No
|
NAMA
BAHAN
|
BENTUK
|
WARNA
|
1.
|
Larutan air kapur + indikator PP
|
Cair
|
Ungu
|
2.
|
CuO
|
Serbuk
|
Hitam
|
3.
|
HCl
|
Cair
|
Tidak
berwarna
|
4.
|
Ca(OH)2
|
Larutan
|
Putih
|
5.
|
Detergen
|
Serbuk
|
Putih
|
6.
|
(NH4)2 MoO4
|
Kristal
|
Putih
|
7.
|
Cu
|
Logam
|
Coklat
|
8.
|
Kloroform
|
Cair
|
Tidak
berwarna
|
9.
|
Tembaga
|
Padat
|
Hitam
|
10.
|
Asam benzoate
|
Serbuk
|
Putih
|
11.
|
Aquadest
|
Cair
|
Tidak
berwarna
|
12.
|
A. SESUDAH
PERCOBAAN
a.
Uji
adanya Cdan H
Ø Indicator
PP + air kapur → warna ungu
Ø C6H5COOH
(Halus) + CuO di hubungkan ke tabung reaksi berisi indikator PP + air kapur ∆→
bau dan gas ( C dan H)
Ø C6H5COOH
+ CuO setelah di panaskan → warna hijau
Ø Ditabung
reaksi menimbulkan gelembung-gelembung karbon dioksida (CO2) dan → endapan putih
b.
Uji
adanya phosphor
Ø Larutan
detergen 50 mL + HCl 50 mL dipanaskan sampai 400 C dan di aduk-aduk
+ (NH4)2MoO4 → Warna kuning
c.
Uji
adanya halogen
Ø Tembaga
di panaskan → tidak berwarna di celupkan kedalam larutan CHCl3
(kloroform) kemudian di panaskan lagi apinya berwarna hijau
VIII. REAKSI PERHITUNGAN
Ø C6H12O6
+ O2 → Cu2(g) + H2O
Ø Ca(OH)2
+ CO2 → CaCO3(S) + H2O
IX. PEMBAHASAN :
Di awal percobaan kami
pertama-tama ke dalam tabung reaksi di teteskan indicator PP dan di tambahkan
air kapur lama-kelamaan berubah warna menjadi ungu, warna ungu dalam larutan
ini menandakan bahwa air kapur itu mengandung basa. Larutan berwarna ungu ini
kemudian di sisihkan. Untuk selanjutnya asam benzoate sebanyak 2 spatula di
masukkan ke dalam Erlenmeyer kemudian di haluskan dengan menggunakan spatula
lalu di tambahkan serbuk CuO (tembaga(II) oksida) yang berwarna hitam (CuO) di
isi sebagai katalis.kemudian di tutup dengan gabus penutup yang sudah di pasang
pipa bengkok yag di hubungkan ke dalam tabung reaksi yang berisi air kapur yang
sudah di tambah indicator PP tadi. Baru kemudian erlenmeyernya di panaskan
dalam beberapa detik menimbulkan bau dan keluar gas serta menghasilkan
Kristal-kristal gas yang menempel di dinding Erlenmeyer dan adanya uap air yang
menandakan adanya hidrogrn di dlam campuran tersebut. Kemudian di dalam tabung
reaksi menimbulkan gelembung-gelembung menandakan adanya karbon. Setelah di
matkan api dan di angkat pipa bengkoknya dari tabung reaksi, larutan di dalam
tabung reaksi menimbulkan endapan putih, endapan putihnya dalah CaCO3.
Di dalam percobaan ke
dua yaitu menguji adanya phosfor, langkah pertama di larutkan detergen dalam
600 mL air ke dalam gelas kimia, kemudian di
saring sebanyak 50 mL ke dalam gelas kimia lalu di tambahkan asam
klorida sebanyak 50 mL baru kemudian di panaskan sambil di aduk-aduk hingga
panasnya mencapai 400 C (di ukur dengan thermometer) lalu di angakat
larutannya dari api yang kemudian di tambahkan ammonium molibdat sehingga
menghasilkan perubahan warna menjadi kuning menandakan adanya phosphor di dalam
detergen.
Selanjutnya pembuktian
adanya halogen. Di dalam pembuktian ini, pertama di ambil tembaga (kawat
tembaga) lalu di jepit dengan penjepit baru kemudian di panaskan sampai tidak
berwarna lagi kemudian di celupkan ke dalam gelas kimia yang berisi larutan
kloroform yang bening kemudian di panaskan lagi sehingga menghasilkan api yang
berwarna hijau ketika di panaskan tembaga yang sudah di celupkan ke kloroform
tadi apinya menimbulkan warna hijau, di dalam percobaan ini menandakan adanya
unsure halogen yang terdapat di dalam tembaga.
X. KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa :
1.
Unsure hidrogen terdapat juga di dalam
asam benzoate yang di campur dengan tembaga dua oksida yang dipanaskan, yang di
tandai dengan adanya cairan dan uap yang timbul, dan timbulmnya
gelembung-gelembung pada campuran air kapur dan indicator PP menandakan adanya
unsure C di dalamnya
2.
Pencampuran larutan detergen dan asam
klorida setelah di panaskan dan di tambah ammonium moloibdat menghasikan warna
kuning yang menandakan larutan itu mengandung phosphor di dalam detergen
3.
Tembaga yang di panaskan kemudian di
celupkan ke cairan kloroform dan di panaskan lagi menghasilkan warna api
berwarna hijau yang menandakan adanya halogen pada tembaga.
I. JUDUL
PERCOBAAN : MENGENAL SIFAT-SIFAT HIDROKARBON
II. TANGGAL
PERCOBAAN : 9 Maret 2012
III. TUJUAN
PERCOBAAN : Mengenal Sifat-sifat dan Pembuatan
Senyawa
Hidrokarbon
IV. DASAR
TEORI :
Menurut parlan (2005 :
11) Menyatakan bahwa, “Sifat-sifat fisika dan kimia senyawa organik golongan
alkana, yaitu salah satu jenis dari kelompok hidrokarbon alifatik, yang
dimaksud hidrokarbon adalah senyawa organik yang molekulnya tersusun dari
atom-atom karbon dan hidrogen. Ada 3 golongan senyawa yang termasuk
hidrokarbon, yaitu hidrokarbon alifatik (alkana, alkena, alkuna), hidrokarbon
alifatik (sikloalkana, sikloalkena), dan hidrokarbon aromatic (benzene dan
turunanya).”
Menurut Hart (2003 :
51) Menyatakan bahwa, “Dua sumber alkana yang paling penting ialah minyak bumi
(petroleum) dan gas alam (natural gas). Minyak bumi merupakan cairan campuran
senyawa organik yang rumit, sebagian besar berupa alkana atau sikloalkana. Gas
alam, sering dijumpai dengan deposit minyak bumi, terutama terdiri atas metana
(sekitar 80%) dan etana (5 sampai 10%), dengan sedikit alkana yang lebih
tinggi.”
Menurut foliatini (2009
: 262) Menyatakan bahwa, “Senyawa hidrokarbon alifatik banyak terdapat dalam
minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi terbentuk dari endapan sisa zat organik
dari binatang laut atau mikroorganisme yang masuk kedalam rongga pori-pori
berbentuk yang berisi air laut, gas alam terbentuk dari pelapukan tumbuhan
purba dan umumnya terkandung dalam sumber yang sam dengan minyak mentah.”
V. ALAT
DAN BAHAN
A. ALAT
Alat-alat yang digunakan dalam pratikum
adalah timbangan, gelas ukur, pipet, kertas saring, tabung reaksi, tabung
reaksi pipa samping, selang dan sumbat gabus.
B.BAHAN
Bahan-bahan
yang di gunakan dalam praktikum adalah kerosin, asam sulfat pekat, asam nitrat,
natrium hidroksida 1 M, kalsium karbida, minyak tanah, bensin, oli dan lilin.
VI. PROSEDUR
KERJA
1. Reaktifitas
senyawa alkana
a. Di
masukkan ke dalam tiga buah tabung reaksi, masing-masing 2 mL kerosin. Pada
tabung pertama di tambahkan 5 tetes asam sulfat pekat, dan pada tabung ke dua
di tambahkan 5 tetes asam nitrat pekat, tabung ke tiga di tambahkan NaOH 1 M,
kemudian di amati dan di catat apa yang terjadi
b. Di
ulangi percobaan (a) tapi keosin di ganti dengan minyak paraffin.
2. Pembuatan
gas asetilena
a. Di
masukkan beberapa butir pecahan kalsium karbida ke dalam tabung reaksi pipa
samping ( tabung harus betul-betul kering)
b. Di
pasang selang lebih kurang 25 cm pada pipa tersebut, dan ujung selang di
tempatkan pada air brom yang ada dalam tabung reaksi biasa
c. Di
pasang sumbat gabus pada tabung reaksi pipa samping yang di selipkan pipet
tetes di tengah sumbat dan pipet tetes di isi penuh dengan air
d. Di
reaksikan karbid dengan air dengan cara meneteskan air pada butiran karbid apa
yang terjadi? Diamati dan apa yang terjadi dalam tabung berisi air brom.
3. Menguji
sifat fisis senyawa karbon
a. Di
sediakan minyak tanah, minyak bensin, oli dan lilin masing-masing 4 mL
b. Kemudian
masing-masing di timbang
c. Di
tentukan massa jenis zat-zat tersebut.
VII. HASIL
PENGAMATAN
A. SEBELUM
PERCOBAAN
No
|
NAMA BAHAN
|
BENTUK
|
WARNA
|
1.
|
Minyak tanah/ kerosin
|
Cair
|
Tidak berwarna
|
2.
|
H2SO4
|
Cair
|
Tidak berwarna
|
3.
|
HNO3
|
Cair
|
Tidak berwarna
|
4.
|
NaOH
|
Cair
|
Tidak berwarna
|
5.
|
CaC2 (Karbid)
|
Padat
|
Abu-abu
|
6.
|
Air brom
|
Cair
|
Ku ning
|
B. SESUDAH
PERCOBAAN
1.
Reaktifitas
senyawa alkana
Ø Tabung
1 : kerosin + H2SO4 Pekat → larutan terpisah/tidak
menyatu berwarna coklat
Ø Tabung
2 : kerosin + HNO3 → larutan terpisah lama kelamaan warnanya berubah
jadi kuning
Ø Tabung
3 : kerosin + NaOH → larutan terpisah karena NaOH bersifat basa dan tidak
berwarna
2.
Pembuatan
gas asetilena
Ø CaC2
+ 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2 (gas)
Ø CaC2
+ H2O → H2O + pp → Pink keunguan
3.
Menguji
sifat fisis senyawa karbon
Berat kosong pikno = 16 gram
Berat isi = 35,3 gram
Massa = berat isi – berat kosong = 35,5
gram – 16 gram = 19,3 gram
Volume =
=
0,772
Air
Massa = 35,3- 24,7 = 0,98(1)
Volume = 0,98
VIII. REAKSI
PERHITUNGAN
Ø CaC2
+ 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2
IX. PEMBAHASAN
Telah dilakukan
percobaan mengenai percobaan reaktifitas senyawa alkana di sediakan tiga buah
tabung reaksi yang masing-masing di isi dengan kerosin 2 mL, lalu pada tabung
pertama di masukkan H2SO4 Pekat kira=kira 5 tetes
menghasilkan latutan, tidak berwarna, kemudian pada tabung ke dua ditambahkan 5
tetes HNO3 pekat menghasilkan larutan tidak berwarna dan pada tabung
ke tiga di tambahkan NaOH 1 M sehingga menghasilkan larutan tidak berwarna, hal
tersebut menandai bahwa larutan tersebut bersifat paraffin sehingga sukar
bereaksi dengan zat lain.
Kemudian pada
percobaan pembuatan gas asetilena disediakan tabung reaksi kemudian di isi
dengan 6 mL air brom, kemudian di ambil Erlenmeyer lalu di isi karbid
secukupnya, lalu di tutup dengan sumbat gabus dan di hubungkan dengan tabung
reaksi dengan menggunakan pipa bengkok, lalu pada Erlenmeyer di isi air
aquadest sehingga menghasilkan gas asetilena, sedangkan air brom pada tabung
reaksi lama kelamaan memudar hungga tidak berwarna lagi. Pada Erlenmeyer di
tetesi indicator PP untuk membuktikan adanya kandungan basa yang terkandung
yaitu : Ca(OH)2
Dan pada
percobaan menguji sifat fisis senyawa karbon, mula-mula di timbang terlebih
dahulu berat kosong pikno meter (alat untuk menguji massa). Kemudian di
masukkan kerosin hingga penuh dan kemudian di timbang hingga di dapat
hasil/nilai yang akurat.
X. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas
dapat di simpulakan bahwa :
1. Hidrokarbon
bersifat paraffin yaitu sukar bereaksi dengan
zat lain
2. Pada
percobaan pembuatan gas asetilena air brom dalam tabung reaksi lama kelamaan
berubah warna dari kuning menjadi tidak berwarna di sebabkan adanya pemutusan
ikatan hidrokarbon
3. Pikno
meter merupakan alat yang di gunakan untuk menguji massa.
I. JUDUL
PERCOBAAN :KONFORMASI DAN GEOMETRIS
ISOMERI
II. TANGGAL
PERCOBAAN : 16 maret 2012
III. TUJUAN
PERCOBAAN : Penentuan isomer konformasi dan isomeri
geometris
pada beberapa senyawa organik sederhana
IV. DASAR
TEORI :
Menurut Http ://www.chem-is-try.org/ (di akses tanggal 15 februari 2012)mengatakan
bahwa,“ konformasi adalah sebuah bentuk stereosomerisme dari molekul-molekul
dengan rumus sruktural yang sama namun konformasi yang berbeda oleh karena
rotasi atom pada ikatan kimia. Konformer yang berbeda dapat saling berubah
dengan melakukan rotasi pada ikatan tunggal tanpa memutuskan kimia.Keberadaan
lebih dari satu konformasi biasanya dengan energi yang berbeda dikarenakan oleh
rotasi hibridisasi orbital SP3 tom karbon yang terhalang. Terdapat
dua bentuk isomerisme konformsi yang penting, yaitu : konformasi alkana linear
dengan konformasi anti tindih dan gauce, konformasi sikloheksana dengan
konformer kursi dan perahu. Konformasi tidak hanya berlaku pada struktur
alifatik tetapi juga pada struktur siklik. Yang menarik dari konformasi
struktur siklik dapat dipelajari dari model sikloheksana. Dua konformasi
ekstrem yang dapat dibuat adalah konformasi kursi dan konformasi perahu.
Menurut Http://id.wikipedia.org/wiki/isomerisme_konformasi (diakses tanggal
15 februari 2012mengatakan bahwa, “ isomerisme geometrik adalah istilah
lama yang sudah tidak digunakan lagi dan merupakan sinonim dari “ isomerisme
cis-trans”, terdapat dua isomerisme cis-trans yakni cis dan trans,ketika gugus
sunstituen berorientasi pada arah yang sama diastereomer ini disebut cis
sedangkan ketika substituen berorientasi pada arah yang berlawanan diastereomer
ini disebut sebagai trans,Contoh molekul hidrokarbon yang menunjukkan
isomerisme cis-trans adalah 2-butena.
Menurut fessenden dan fessenden (121 :
1997)mengatakan bahwa, “ untuk mengemukakan konformasi akan digunakan tiga
jenis rumus-rumus dimensional rumus bola dan pasak dan proyeksi newman, suatu
proyeksi newman adalah pandangan ujung ke ujung dari dua atom karbon saja dalam
molekul itu.ikatan yang menghubungkan kedua atom ini tersembunyi. Ketiga ikatan
dari karbon depan tampak menuju kepusat proyeksi dan ketiga ikatan dari karbon
belakang hanya tampak sebagian.
V. ALAT
DAN BAHAN
A. ALAT
Alat-alat yang digunakan dalam praktikuma
adalah Perangkat model molekul
dan
molimod
B. BAHAN
Bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum adalah Perangkat model molekul dan molimod
VI. PROSEDUR KERJA
a. Isomeri konformasi
1. Membuat konformasi untuk senyawa etana
· Ambil 2 buah model atom C dan 6 buah model atom H
· Dihubungkan antara atom C satu dengan atom C lain
menggunakan pasak
· Dipasangkan pasak lain pada lubang yang tersisa kemudian
pasang semua atom H yang ada
· Diarahkan atom H pada C sejajar dengan arah atom pada C,
( gambarkan konformer yang terbentuk pada jurnal praktikum anda dengan
penggambaran pelana kuda dengan rumus proyeksi newman. Sebutkan nama konformen yang terbentuk
· Diputarkan ikatan C-C sebesar 60oC. Gambarkan
konformer yang terbentuk pada jurnal praktikum anda dengan penggambaran pelana
kuda dengan rumus proyeksi newman. Sebutkan nama konformen yang terbentuk
· Diputarkan ikatan C-C sebesar 60oC lagi dari
cara kerja e (Gambarkan konformer yang terbentuk pada jurnal praktikum anda
dengan penggambaran pelana kuda dengan rumus proyeksi newman). Sebutkan nama
konformen yang terbentuk.
Berdasarkan cara
kerja nomor 1. Buatlah konformasi untuk senyawa :
· Propana
· n-butana
· sikloheksana
· 1,2- dikloroetana
2. Isomer geometri
Ulangi
prosedur 1, untuk senyawa senyawa berikut :
a. 2-butena
b. 1,2-dikloroetana
c. 1,2-diklorosiklopropana
d. 1-bromo-3-klorosiklobutana
VII.HASIL PENGAMATAN
A. SEBELUM
PERCOBAAN :
NO
|
NAMA BAHAN
|
BENTUK
|
WARNA
|
1
|
molimod
|
-
|
-
|
B. SESUDAH
PERCOBAAN :
a. Etana ( C2H6)
Bentuk-bentuk
konformasi dari :
1.
Etana ( C2H6)
Diputar 600c
2. Propana ( C3H8)
3. n-butana
4. sikloheksana
Model kursi
5. 1,2 dkloroetana
IX. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami
lakukan untuk membuat konformasi pada senyawa etana, pertama diambil 2 buah
model atom C dan 6 buah model atom H kemudian dihubungkan antara antara atom C
yang satu dengan atom C lain menggunakan pasak hingga terbentuk konformasi dari
etana, kemudian etana diputar 60oC hingga terbentuk konformasi yang
beda dari etana, proses pembuatan konformasi pada propana, n- butana,
sikloheksana, 1,2 dikloroetana sama dengan pembuatan konfomasi pada etana
Konformasi dapat dibuat dengan berbagai
bentuk seperti proyeksi newman, kuda-kuda, dan sebagainya. Pembuatan isomer
geometri pada senyawa-senyawa sama dengan pembuatan konformasi
X. KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum diatas dapat diambil kesimpulan :
1. Konformasi dapat dibuat dengan cara rumus dimensional,
rumus bola dan
Pasak dan proyeksi newman
2. Konformasi adalah sebuah bentuk dari molekul-molekul
dengan rumus struktur yang sama namun konformasi yang beda
3. Isomeri geometrik adalah isomerisme cis-trans yaitu cis
dan trans
I. JUDUL
PERCOBAAN : REAKSI-REAKSI
UMUM SENYAWA
ORGANIK.
II.
TANGGAL PERCOBAAN : 13 april 2012
III.TUJUAN PERCOBAAN :Menguji reaksi adisi dan reaksi substitusi dengan kimia
organik
IV.
DASAR TEORI :
Menurut foliatini ( 2009 : 261)mengatakan bahwa, “ reaksi
substitusi yaitu
reaksi penggantian misalnya
atom H diganti dengan Cl. Contohnya CH4 + Cl2→
CH4Cl-
+ HCl. Dan reaksi adisi yaitu reaksi penambahan. Misalnya ikatan
rangkap dua diputus
dan ditambahkan atom H sehinnga jumlah atoh H bertambah.
Contoh :
C2H4 +
H2→ C2H6
CH3 – CH =CH2 + HCl → CH3
–CH-CH2
Cl H
Perkecualian yaitu pada reaksi ( alkena + HBr ) dengan adanya O2/H2O3
CH3−CH =CH3 + HBr →CH3−
CH−CH2
H Br
Reaksi
eliminasi yaitu reaksi penghilangan misalnya penghilangan gugus Cl dari suatu
rantai. Reaksi oksidasi yaitu reaksi dengan oksigen atau oksidator lain
sehingga terjadi kenaikan bilangan oksidasi.
Menurut phi_beta (2009 :19)mengatakan
bahwa, “ polimerisasi adalah
penggabungan
molekul-Molekul sejenis (monomer-monomer) membentuk
makromolekul yang rantainya sangat panjang. Polimerisasi ada 2 cara
:polimerisasi adisi yaitu monomer yang mempunyai
ikatan rangkap C=C .reaksi-
reaksi asam dan
ester : penetralan RCOOH + NaOH, esterifikasi dan hidrolisis.
Menurut fessenden ( 1997 : 190 ), “
terdapat dua macam halida yang berbeda
Darialkil halida
dalam sifat pada reaksi SN 1 dan SN 2 yakni halida alilik
dan
halida benzilik. CH3=CH−CH2−
(gugus alil ) dan CH2=CHCH2Cl ( 3-kloro-1
propena)( alil
klorida).
V.ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
Alat-alat yang
digunakan dalam praktikum adalahTabung reaksi,Rak tabung reaksi, Pipet tetes
B.BAHAN
Bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum adalah Minyak kelapa, Senyawa organik tak jenuh,
Air brom dalam CCl4,Larutan
KMnO4, Benzena, Etanol
VI. PROSEDUR
KERJA
1.
Reaksi
adisi
a.
Uji
brom
Sebanyak 1 mL minyak kelapa dimasukkan kedalam tabung
reaksi, masukkan
5 tetes air
bromin. Perubahan warna larutan selama 10 menit setelah warna brom hilang tambahkan
air brom terus menerus sampai warna air bromin tidak berubah.
b.
Uji
baeyer
Sebanyak 1 mL minyak kelapa dimasukkan kedalam tabung reaksi, masukkan
3 tetes KMnO4
2 % Kedalam campuran tersebut. Kocok dan perhatikan perubahan warna yang
.lakukan penambahn terus-menerus hingga warna larutan KMnO4 tidak
berubah lagi.
2. reaksi sunstitusi
·
Sebanyak
2 mL benzena dimasukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan
3 tetes air bromin, letakkan pada panas matahari, amati
perubahan warna yang terjadi.
·
Dengan
cara yang sama benzena yang telah ditambahkan air bromin letakkan pada ruang
gelap.
·
Cara
kerja diatas diulang dengan menggantikan benzena dengan n-heptana.amati perubahan
warna bromin.
VII. HASIL
PERCOBAAN
A. SEBELUM
PERCOBAAN :
NO
|
NAMA BAHAN
|
BENTUK
|
WARNA
|
1
|
Minyak kelapa
|
cair
|
keruh
|
2
|
Br
|
cair
|
Tidak bewarna
|
3
|
KMnO4
|
cair
|
ungu
|
4
|
Brom
|
cair
|
orange
|
5
|
Benzena
|
cair
|
Tidak bewarna
|
B. SESUDAH
PERCOBAAN
a.
Reaksi
adisi
Tabung I = minyak
kelapa + air brom → larutan bewarna kuning lama-kelamaan tidak bewarna.
Tabung II = minyak
kelapa + KMnO4 →larutan bewarna ungu lama-kelamaan jadi coklat
hingga tidak bewarna.
b.
Reaksi
substitusi
Tabung I=
benzena + air brom → dipanas matahari
larutan menjadi kuning jernih
Tabung II =
benzena + air brom → ditempat gelap larutan bewarna kuning keruh.
VIII. REAKSI
PERHITUNGAN
IX. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan pada reaksi
adisi dengan uji
Brom pada
tabung pertama ditambahkan minyak kelapa sebanyak 1 mL kedalam tabung reaksi
dan ditambahkan 5 tetes air brom diamati perubahan warna selama 10 menit
menghasilkan larutan bewarna kuning lama-kelamaan tidak bewarna. Pada tabung
yang kedua ditambahkan minyak kelapa dan diteteskan 3 tetes larutan KMnO4
2% kedalam campuran tersebut menghasilkan larutan bewarna ungu ditetesi lagi
KMnO4 sehingga larutan bewarna coklat dan lama kelamaan tidak
bewarna lagi.
Pada reaksi substitusi, pada tabung reaksi yang pertama dimasukkan 2 mL
benzena dan ditambahkan 3 tetes air bromin diletakkan dipanas menghasilkan
larutan kuning jernih, dan pada tabung reaksi yang kedua diletakkan ditempat
gelap,larutan yang dihasilkan bewarna kuning keruh sehingga larutan yang ditempatkan
dibawah panas matahari lebih cepat bereaksi dibandingkan ditempat gelap yang
reaksinya lama.
X. KESIMPULAN :
1.
Pada
uji brom minyak kelapa ditambahkan air brom menghasilkan larutan bewarna kuning
yang lama-kelamaan menjadi tidak bewarna.
2.
Pada
uji baeyer minyak kelapa dan KMnO4 2 % menghasilkan warna ungu lama
kelamaan warnanya hilang.
3.
Pada
reaksi substitusi larutan yang diletakkan dipanas matahari lebih cepat bereaksi
dari pada yang diletakkan ditempat gelap lebih lambat bereaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Chang,
Raymond. 2004. General Chemistry. Jakarta : Erlangga.
Firman,
Harry. Kimia SMA . Jakarta : Pustaka perbukuan. 2000.
Fessenden Ralph, Fessenden joan.j.1997.dasar-dasar kimia organik.
Bina aksara
:jakarta.
Foliatini.2010.buku
pintar kimia SMA.wahyu media : jakarta.
Goldberg,
David. E. 2005. Kimia untuk pemula. Jakarta : Erlangga. Tim Eramedia. 2008. Kamus Pintar Kimia.
Publisher Eramedia.
Parlan
dan Wahjudi. Kimia Organik 1. Malang : UNM. 2005.
Http://www.chem-is-try.org(
diakses tanggal 15 februari 2012)
(
diakses tanggal 15 februari 2010)
terima kasih atas kunjungannya
ReplyDelete